part 1

36 6 1
                                    

Arin seorang gadis 16 tahun yang tidak menyukai hujan. Kebanyakan orang sangat menyukai hujan, mereka bilang hujan membuat kenangan indah. Saat kau berada di tengah-tengah hujan kamu akan merasakan hal yang indah. Tetapi bagi Arin dia sangat tidak suka hujan.

Saat pulang sekolah, hujan turun dengan derasnya, Arin memilih untuk tetap disekolah untuk menghindari hujan. Arin memiliki kenangan buruk tentang hujan hingga kini dia tidak menyukai hujan.

Hari mulai gelap tapi hujan masih turun. Arin mulai gelisah karena dia belum bisa pulang. Di kejauhan ada sosok Andra yang memperhatikan Arin. Andra teman sekelas Arin yang mengikuti berbagai kegiatan terutama OSIS, dia menjabat sebagai wakil ketua OSIS.
"Rin, ga pulang" Andra.
"Belum, ndra" Arin.
"Hujannya sudah mulai reda nih" Andra.
"Oh, ya hujannya sudah mulai reda sebentar lagi aku mau pulang" Arin.
"Mau bareng kita kan satu komplek" Andra.
"Ok yaudah, tunggu sebentar lagi" Arin.

Dalam perjalan pulang hujan kembali mengguyur dengan derasnya. Arin menyuruh Andra untuk berteduh, tapi Andra tetap melanjutkan perjalanan.
"Andra aku ga suka hujan"

Andra pun langsung berhenti "kenapa rin,hujan itu kan anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri. Aku suka hujan rin"
"Ya,tapi kan aku gak suka hujan cepat berteduh ndra"

Mereka berteduh di halte bus. Arin dengan wajah kesal nya mengelap baju basahnya karena hujan. Dia sebal pada Andra karena melanjutkan perjalanan.

Andra memperhatikan Arin yang sedang cemberut
"Kenapa rin, marah ya"
"Ya iyalah kamu sih yang tetap jalan walau hujan, kan gini jadinya aku kebasahan dan kedinginan."
Andra memberikan jaketnya kepada Arin supaya tidak kedinginan.

Hujan itu mengingatkan Arin pada adiknya keisya. Ya peri kecil itu dia sakit leukimia sejak kecil, dia sangat menyukai hujan. Permintaan terakhirnya sebelum dia pergi yaitu ingin bermain hujan. Kebetulan pagi itu sedang turun hujan dia meminta untuk bermain hujan bersama ayah bunda dan juga aku. Dia minta agar kita selalu menikmati hujan. Tapi takdir berkata lain keisya meninggal diperlukan kami semua. Aku sangat sedih karena telah kehilangan peri kecil pecinta hujan.

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan Membuatku RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang