Dulu, aku punya lima sahabat. Namanya Laras Ardazifa, Maurina Delina, Laurenisa Dalila, Guenta Zaharum, Shopya Azizi dan aku, Viona Adijas Zalalum.
Dulu, aku bersama 5 temanku selalu sama-sama. Sejak kenaikan kelas XI-AP, kita berenam terpisahkan karena kelas yang berbeda. Aku sekelas dengan Maurin, Laras sekelas dengan Dalila, dan Guen dengan Shopy sekelas. Entah kebetulan atau tidak, kita bisa berdua-dua tiap satu kelas. Setiap istirahat, kita selalu ke kantin bareng. Walau pada akhirnya kita pergi ke kelas masing-masing tidak barengan.
Setelah 6 bulan kita sekelas berdua-dua, kita jadi jarang main bareng lagi. Aku selalu sama Maurin. Kita gila gilaan berdua, pukul pukulan berdua. Pokoknya, apa-apa berdua deh.
***
"Rin, ke kantin, yuk! Laper nih gua!" ajakku kepada Maurin.
"Yuk! mau makan apa emang lu? Sekalian gua mau ceritain sesuatu nih," kata Maurin
"Makan orang kalo boleh mah. Haha" tawaku. "buset. Serem amat sih, Vi, haha. Yaudah, yuk!" jawabnya.
Sesampainya di kantin, aku dan Maurin langsung memesan bakso. Kita duduk tempat biasa yang kita dudukin. Yaitu di pojokkan, haha. Tempat yang paling tenang dari ramainya anak murid yang ingin membeli makanan.
"Tadi lu bilang, lu mau cerita. Cerita apaan?" tanyaku. "Jadi gini Vi, si Rangga nembak gua, gua harus jawab apa? " jawabnya dengan nada bingung.
Aku yang lagi menyuapkan bakso, tiba-tiba tersedak, "uhuk uhuk, lu serius lu Rin, Rangga nembak lu? Kapan? Di mana?" tanyaku tak sabar.
"Satu-satu kali nanya nya, Vi." balasnya. "Iya, jadi kemarin, dia nembak gua, katanya dia sayang sama gua. Gua belum jawab pertanyaan dia kemarin. Gua minta pendapat lu dulu, baru gua jawab pertanyaan dia." jelasnya.
"Jalanin aja dulu. Kalo nyambung, terusin. Kalo ga nyambung, akhirin. Gitu aja, haha." jawabku dengan santai. "Gua serius, Vi." balasnya lagi.
"Iya, gua juga serius Rin. Jalanin aja dulu. Kalo nyambung lanjutin, kalo ga nyambung ya akhirin." jelasku lagi.
***
"Rin, tunggu. Aku mau ngomong sama kamu." panggil Rangga.
"Ada apa, Rangga? Mau nanya yang kemarin, ya?" tebakku.
"Hehe, iya Rin. Gimana, kamu mau kan jadi pacar aku?"
"Aku mau coba jalanin sama kamu. Kalo nyambung, kita lanjut terus. Kalo ngga nyambung, kita akhiri." jawab Maurin.
"Yaudah, kita jalanin dulu ya. Berarti, sekarang kita pacaran nih?" tanya Rangga dengan senyuman jailnya.
"Iya Rangga."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
6 Menjadi 2
Teen FictionEnam orang sahabat yang dulu selalu bersama. Ke mana-mana selalu bersama-sama, ke kantin bersama-sama. Bahkan ke toilet pun sama-sama. Namun sekarang seperti orang asing. Saat bertemupun jarang sekali menyapa dan menegur. Mau tau ceritanya lagi? Ba...