Dee pergi ke tempat yang tak ada seorang pun yang akan mengenali wajahnya.
Maklum saja, itu karena Dee merupakan orang yang cukup terkenal di daerahnya.
Dee telah menghasilkan karya-karya yang bagus dalam bidang arsitektur.
Dee merancang rumah yang selalu membuat kliennya merasa Home Sweet Home.
Dee juga terlibat dan menangani proyek-proyek kota-kota yang ada di provinsinya dalam membangun tempat-tempat yang bisa menunjang pariwisata daerah tersebut.
Dee menghasilkan karya-karya yang hebat karena berangkat dari kehidupannya sewaktu kecil yang harus terbiasa dan tidak boleh mengeluh untuk tinggal di rumah kecil, di rumah yang hampir roboh dan di rumah yang bukan milik orang tuanya. Ia pun punya pengalaman tinggal di lingkungan yang rentan mendapat penyakit.
Karena hal-hal tersebutlah, Dee pun terinspirasi untuk membuat rumah yang nyaman untuk di tinggali dan lingkungan yang nyaman dan aman untuk bersosialisasi dan membangun gaya hidup yang bersih dan sehat, tapi juga mudah dan murah untuk dijangkau oleh masyarakat.
Itulah yang membuat Dee menjadi sangat terkenal di kotanya.
Karena Dee berpikir bahwa rumah yang nyaman akan menambah presentase kebahagiaan sebuah keluarga.
Rumah tidak perlu besar atau mewah, rumah cukup di tata menjadi rumah yang simple tapi elegan saja.
***
Saat sudah tiga hari ia menyendiri untuk menetapkan hatinya, Dee pun kemudian kembali ke rumahnya.
Dee tidak bisa pergi jauh untuk waktu yang lebih lama, karena dia memiliki kewajiban untuk memperhatikan kehidupan keluarganya.
Dee harus memperhatikan kedua orang tuanya yang sedikit lagi akan memasuki usia lanjut yang harus diberi kasih sayang dan perhatian ekstra supaya mereka tetap bahagia di usia tua mereka, dan ia juga harus memperhatikan kehidupan tiga adik laki-laki dan dua adik perempuannya yang kembar.
Setelah lulus kuliah, Dee membantu ibunya menyekolahkan adik-adiknya. Adik kedua Dee, Zion Vicaldy Vinoth (25 tahun), kini sudah menjadi dokter tentara.
Adik ketiganya juga, David Kruiziger Vinoth (22 tahun), sekarang sudah mengajar sebagai seorang guru Matematika di sebuah SMA.
Adik keempat, Daniel Stuart Vinoth (18 tahun), kini sedang dalam pendidikan sebagai pilot.
Dan adik perempuannya yang kembar, Denada Nickyra dan Noela Deanzy Vinoth (15 tahun), kini masih di jenjang pendidikan SMK dan SMA. Nickyra atau yang biasa di sebut Nicky mengambil jurusan Tata Boga karena dia senang memasak sedangkan Noel masuk di sekolah yang berbeda dari kakaknya Nicky karena dia ingin menjadi dokter suatu hari kelak. Satu hal yang aku tahu yaitu kedua-duanya pasti akan berurusan dengan pisau. Satunya pisau memasak dan satunya lagi pisau bedah.
Tuhan memberkati kehidupannya yang sekarang begitu banyak dalam hal finansial dan bagus dalam profesi.
Keluarganya bahagia setelah mengalami tahun-tahun tersulit dalam perjalanan kehidupan mereka.
Orang-orang melihat hidupnya sudah perfect, berwajah cantik, punya karier bagus, cerdas, keluarga bahagia, dan memiliki adik-adik yang ganteng dan cantik serta sukses pula.
Tapi sayang pada kenyataannya, Dee tidak terlalu beruntung dalam hal percintaan. Di saat teman-temannya yang lain sudah menikah bahkan ada yang sudah memiliki anak, Dee justru masih enjoy menyendiri.
Dia bukannya pemilih, tapi lebih pada berhati-hati dalam menjalani suatu hubungan karena Dee tidak mau membuang-buang waktunya hanya untuk hubungan yang tidak serius.
Dee tidak mempermasalahkan status social ekonomi atau latar belakang pendidikan pria tersebut. Yang Ia lihat hanyalah apakah pria itu punya moral yang baik serta setia atau tidak.
(Monggo di kasih feedback yo. Makasih)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Home
RandomPlease tap 🌟 yah.. Thank you. Sebuah kisah perjalanan cinta seorang arsitek muda dan cantik dengan seorang guru bahasa inggris yang ternyata adalah seorang dosen dan juga pengagum rahasianya sejak masih kuliah. You're My Home yang di tulis oleh say...