Istri dari Marcello Martin sibuk dengan ponselnya. Satu jam lalu beliau mendapat kabar dari keluarga Adiwiguna akan melangsungkan pertunangan malam ini. Sangat mendadak.
Ratna bahkan belum memberitahu Marisa putrinya. Kabar yang datang tepat setelah anaknya pergi untuk bersekolah. Sajuna Martin putra pertama dari keluarga Martin mengantar adiknya sekolah sebelum ia pergi kekantornya untuk bekerja. Tidak ada yang bisa membawa kabar kepada Marisa.
Sedangkan gadis yang sedang di buru kabarnya tengah asik membaca majalah majalah kuliner khas Jepang di jam kosongnya. Dia bosan karena ponsel miliknya kembali tertinggal di atas meja belajar. Beruntung, dia sempat menyelinapkan majalah terbaru yang Marisa beli sepulang dari rumah Bunda Hana kemarin.
"Bikin ini dong." Charllote menunjuk salah satu makanan yang di sebut Dango. "Kayanya enak Sa."
Marisa berpikir sejenak apakah dia bisa membuatnya atau harus meminta bunda Hana dahulu untuk mengajari cara membuat Dango.
"Tuh, gampang." Marisa di buat terkejut oleh Nata. Terakhir yang ia lihat teman sebangkunya sedang asik bermain di alam mimpi. Bahkan saat Charllote mengetuk-ketuk meja membuat irama tepat di meja belakang Nata, ia tidak kunjung bangun.
Marisa dan Charllote itu melihat seorang wanita yang sedang meperlihatkan cara membuat Dango pada ponsel Nata.
"Gampang kan?" Marisa mengangguk menyetujui Nata.
"Gun! Gugun!" Marisa menepuk-tepuk pundak Gugun yang duduk di seberang bangkunya sedang membaca buku tentang luar angkasa.
"Hmm."
"Mami, lo belum pulang dinas luar kota kan?" Tanya Marisa yang di beri anggukan sebagai jawaban dari Gugun. "Kak Selena juga masih liburan kerja kan?"
"Iya. Besok dia balik jakarta. Kenapa?" Hal pertama yang Gugun lihat saat melihat ke arah lawan bicaranya adalah Puppy eyes milik ketiga sahabatnya.
Helaan nafas terdengar jelas. Gugun menatap pongah ketiga sahabatnya dengan terus merancau bahwa dia tidak bisa menolak atau melawan. Rumah Gugun sudah seperti Basecamp Marisa cs.
"Terserah lah." Final Gugun.
Charllote kegirangan. Dia sampai menari popping memberikan finger heart kepada Gugun. Sementara Nata berteriak Love you Gun! Berulang kali yang di iringi tawa Marisa.
Dari semua laki laki yang mereka kenal, Gugun adalah laki laki yang baik. Perempuan yang akan berdampingan dengan Gugun adalah perempuan yang sangat beruntung.
Mekipun dia tidak terlalu blak blakan dalam mengungkapkan perasaan, Gugun termasuk kedalam pria yang perhatian, hangat dan perduli. Hal kecil yang bisa mereka rasakan adalah Gugun selalu mengawasi dan menjadi tameng dari ketiga gadis yang berlaga kuat di depan banyak orang. Aslinya, ketiga gadis itu mudah menangis dan hatinya begitu sensitif.
×××Gama In Love×××
"Gugun sama gue snack. Marisa sama Nata bahan bahan Dango. Setuju?" Tanya Charllote.
"Okey!" Jawab Marisa dan Nata bersamaan. Sedangkan Gugun hanya bisa mengikutinya saja.
Marisa cs pergi kelorong berbeda di pusat perbelanjaan penyedia macam macam perlengkapan rumah tangga dan bahan dapur. Mereka memgerjakan tugasnya masing masing.
Tidak setiap hari mereka bisa pergi bersama seteleh pulang sekolah. Terutama Gugun yang harus belajar oleh Maminya. Ketika mami Gugun tidak ada dirumah, disitulah Marisa cs menguasai rumah Gugun.