Keesokan harinya, Dee melihat Kian sedang mengajar di luar kelas sambil memegang buah-buahan.
Ternyata Kian sedang mengajarkan tentang nama-nama buah, pohon, bunga, dan hewan-hewan dalam bahasa inggris kepada anak-anak kecil.
Dee pun memperhatikan gaya Kian selama ia mengajar anak-anak dan setelah Kian selesai, Dee pun mendekat lalu menyapa Kian.
Kian terkejut karena Dee menyapanya dari belakang dengan tiba-tiba.
Mereka pun kemudian bercakap-cakap di bawah sebuah pohon rindang yang memberi kesejukkan.
Dee berkata bahwa dia menyukai gaya mengajar Kian,
"Aku suka gaya mengajarmu tadi. Aku pikir cara itu lebih efektif untuk anak-anak, mengingat kemampuan daya tangkap mereka berbeda-beda, ada yang kuat secara audio, ada yang kuat secara visual, dan ada yang kedua-duanya. Cara itu membuat mereka akan cepat mengerti dan menghafal pelajaran, selain itu suasananya juga berbeda sehingga menghilangkan kejenuhan mereka saat berada di dalam kelas."
Kian kemudian merespon perkataan Dee
"Aku memang mempertimbangkan hal-hal tersebut, apalagi bahasa Inggris merupakan bahasa yang masih terbilang sangat asing bagi mereka. Tapi ini harus diperkenalkan kepada mereka selain bahasa Indonesia, mengingat persaingan di dunia kerja sekarang sudah menjadikan kemampuan berbahasa Inggris sebagai syaratnya. By the way, Terima kasih untuk pendapatnya."Kian pun melanjutkan dengan berkata
"Oh ya, kita belum sempat berkenalan kemarin. Namaku Kian Gottfried Jenner, tapi orang-orang biasa memanggilku Kian.""Hi, Kian. Senang berkenalan denganmu. I'm Asterley Deera Vinoth, but my family usually called me, Dee."
Jawab Dee sambil menjabat tangan Kian yang sementara tersenyum kearahnya.
"Jadi kamu sudah berapa lama mengajar di sekolah ini?" Tanya Dee.
"Bulan depan sudah mau satu tahun aku mengajar di sekolah ini. Aku menjadi wali kelas lima dan juga mengajar mata pelajaran bahasa Inggris untuk kelas-kelas yang lainnya." Jawab Kian.
"Oh yah? "
"Kelihatannya kamu jago berbahasa Inggris juga. Apa itu jurusanmu sewaktu berkuliah dulu?"
Tanya Dee lagi."Iya, aku mengambil jurusan sastra bahasa Inggris sewaktu kuliah. Kita..... "
Tiba-tiba bunyi lagu River flows in you by Yiruma terdengar, Kian pun berhenti menjawab pertanyaan Dee karena telepon Dee mulai berdering.
"Silahkan di jawab dulu. Siapa tahu itu telpon penting." Lanjut Kian.
"Maaf yah, aku angkat dulu telponnya."
Jawab Dee sambil berjalan beberapa langkah dari tempat duduk mereka lalu mengangkat telponnya.Tiba-tiba Dee kembali dengan wajah yang terlihat khawatir.
"Everything is okay, Dee?"
Tanya Kian penasaran karena melihat wajah Dee.
"Kian, I'm so sorry. Can we talk later"
"Papaku kambuh dan sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit. Aku harus pergi melihatnya."
Kata Dee dengan wajah yang lebih terlihat sangat khawatir."Ya Tuhan... semoga papamu bisa baik-baik saja yah." Kata Kian.
"I hope so." Jawab Dee.
"Lalu kamu akan pergi kembali ke rumahmu sekarang? Memangnya kamu tinggal dimana?" Tanya Kian.
"Aku tinggal di Kota Bitung." Jawab Dee.
"Apa aku bisa mengantarmu?"
"Kamu terlihat khawatir dan gelisah. Aku pikir kamu tidak bisa fokus mengemudi nantinya. Perjalanan dari sini ke Bitung itu sangat jauh. Biarkan aku yang mengemudi untuk menjaga keselamatanmu."
Kian menawarkan bantuan kepada Dee."Tapi bagaimana dengan kelas mu?" Tanya Dee.
"Ini hari sabtu, tinggal satu mata pelajaran lagi kelas akan dibubarkan. Kamu bisa mengemasi barang-barangmu selagi aku menyelesaikan kelasku."
Kata Kian dengan ramah."Baiklah jika itu tidak merepotkanmu. Aku akan ke penginapan sekarang yah."
Kata Dee sambil bergegas berjalan ke tempat penginapannya."Oke. Aku akan menemuimu di tempatmu. Kamu tinggal di rumahnya ibu kepala sekolah kan?"
Tanya Kian sambil berteriak karena Dee sudah agak jauh.Dee mengangkat jempolnya ke atas sambil terus berlari. Awalnya ia mau langsung ke tempat penginapan, tapi tiba-tiba ia berhenti dan berbelok ke arah kantor kepala sekolah.
Rupanya ia mau berpamitan dengan kepala sekolah karena harus pulang lebih awal.
Lalu ia pergi ke camp dan menugaskan Jose, seseorang yang ia percaya untuk menangani tugas di sekolah tersebut.
(Dee tidak sadar ternyata Kian selalu memperhatikannya, karena hampir tiap hari mereka selalu berada dalam angkot yang sama baik pergi maupun pulang. Namun sayang, Kian selalu tidak punya keberanian untuk menyapa Dee karena ia melihat bahwa Dee selalu berwajah cuek. Pada akhirnya di pertemuan tak terduga di sekolah itu, Kian boleh berkenalan dengan Dee secara langsung, bahkan bisa berbincang-bincang dengan Dee yang ternyata tidak secuek tatapannya)
Kian Gottfried Jenner adalah seorang Pria tampan bertubuh tinggi dan terlihat sedikit bule, ibunya berasal dari suku Minahasa asli sedangkan ayahnya dari German. Kadang dia menggunakan kacamata tapi kadang pula tidak, suka bermain dengan anak kecil dan bisa bermain basket serta mahir menggunakan alat musik biola. Dia menyukai Dee sejak awal perjumpaan mereka namun tidak punya cukup keberanian untuk mendekati Dee.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Home
DiversosPlease tap 🌟 yah.. Thank you. Sebuah kisah perjalanan cinta seorang arsitek muda dan cantik dengan seorang guru bahasa inggris yang ternyata adalah seorang dosen dan juga pengagum rahasianya sejak masih kuliah. You're My Home yang di tulis oleh say...