"Jarak terkadang adalah cara untuk memastikan perasaan kita yang sesungguhnya pada seseorang"
~KianDi desa Jiko, Kian selalu saja melihat ke arah Tim dari Dee yang sementara bekerja di sekolah tersebut.
Dia menunggu kehadiran Dee di situ, maklum saja karena Ayah Dee masuk rumah sakit, Dee harus kembali ke rumahnya.
Kian rupanya ingin melihat Dee lagi, tapi Dee tak kunjung muncul juga disitu.
Di malam hari, di saat sedang mempersiapkan bahan ajar untuk mengajar di sekolah, Kian melihat ke nomor ponsel Dee di Handphone miliknya, dan berkata dalam hatinya
"aku tidak mau menunggu lagi, aku harus menghubunginya."
"Halo?" terdengar suara Dee menjawab telpon dari Kian.
"ee... Hi, Dee. Selamat malam. Emm... maaf menelponmu malam-malam seperti ini, aku hanya ingin tahu tentang....."
kata Kian dengan terbata-bata dan kemudian agak terhenti."iya... ?"
jawab Dee seraya menunggu lanjutan kalimat Kian."papamu. Yah... bagaimana keadaan papamu sekarang? Apa dia sudah baik-baik saja?" lanjut Kian.
"Syukurlah, papa sekarang sudah kembali ke rumah, dan keadaannya jauh lebih baik dari sebelumnya." Jawab Dee.
"Syukurlah..." kata Kian.
"bagaimana dengan keadaanmu?" lanjut Dee bertanya tentang Kian.
"Aku? Oh.. aku baik-baik saja." Jawab Kian.
"lalu bagaimana denganmu, Dee?" lanjut Kian bertanya pada Dee.
"Aku juga baik-baik saja. Oh ya..... Hari senin aku akan kesitu untuk mengecek dan kemudian menyelesaikan tugasku." Jawab Dee.
"Benarkah?" Tanya Kian dengan intonasi kegirangan.
"aku akan menantimu disini." Lanjut kata Kian dengan penuh semangat.
"Ok. Kalau begitu sambut lagi aku dengan baik ya, pak guru." Kata Dee sambil bercanda kepada Kian.
"Ya, tentu saja. Tanpa kau minta pun, aku akan melakukannya untuk mu" Jawab Kian.
"Ok. So, see you again on the day after tomorrow." Jawab Dee.
"Good night, gorgeous." Kata Kian sambil mematikan panggilannya.
Bunyi pertanda panggilan telah diakhiri terdengar dari ponsel Dee.
Tapi Dee terkejut mendengar Kian memanggilnya gorgeous yang berarti cantik.
"ada apa denganku? Itu bukan pertama kali aku mendengar seseorang memanggilku dengan kata itu? Tapi kenapa saat ini aku merasakan sesuatu yang berbeda ketika dia yang mengucapkannya?"
Pikir Dee dalam hatinya."sudahlah... mungkin aku hanya sedang dalam pengaruh masa menstruasi saja. Sehingga cepat terbawa suasana." Kata Dee berbicara kepada dirinya sendiri.
***
Di hari senin..... Dee terlihat bergegas untuk berangkat kerja sambil mempersiapkan barang-barangnya untuk ke desa Jiko.
"Dee, sarapan dulu baru berangkat." Kata papa Dee.
"iya pa... sebentar lagi." Jawab Dee.
"aku tak percaya pada kata sebentarmu itu, ayo duduk disini, makan, lalu kerjakan sisanya setelah selesai makan." Kata papa Dee.
Dia berkata seperti itu karena Dee tipe orang yang workaholic, sehingga ketika sudah keenakan bekerja, dia bahkan bisa sampai lupa untuk makan.
"Iya pa... hehehe..." Kata Dee, sambil menuju ke arah meja makan untuk sarapan. Ia menurut pada perkataan papanya.
"jadi hari ini kamu mau kemana?" Tanya papa Dee sambil menyodorkan segelas juice Alvokad ke arah Dee.
"Thank you... Hari ini aku akan ke Jiko Blanga untuk mengecek perkembangan proyekku disana. Aku sudah mempercayakan proyek itu pada Jose, aku tahu bahwa dia pasti melakukan yang terbaik, tapi aku perlu memastikan dan menyelesaikannya, lagi pula ini sudah di tahap akhir." Kata Dee sambil mulai mengambil sarapannya.
"Kau anak yang baik dan bertanggung jawab Dee, papa bangga denganmu. Tetap lakukan yang terbaik." Kata papa Dee.
"Hehehe... siapa dulu dong papanya" Kata Dee sambil menggoda papanya.
***
Di desa Jiko, Kian berdiri di depan pintu kelasnya sembari menunggu kedatangan Dee.
"Aku rasa sudah cukup waktuku untuk memastikan perasaanku ini. Sekarang aku yakin bahwa aku menginginkannya karena aku benar-benar telah jatuh cinta padanya." Kata kian dalam hatinya.
"Ok. Aku tak mau kehilangan dirinya lagi. Aku harus lebih berani kali ini." Lanjut Kian.
Kian pun kembali ke mejanya ketika ada murid yang telah selesai menjawab pertanyaan yang Kian berikan.
(Keep reading and give me a feedback, yoo... Let's see what happen next, seperti apa Kian akan mengutarakan perasaannya kepada Dee.)
So, follow me and wait my next part.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Home
RandomPlease tap 🌟 yah.. Thank you. Sebuah kisah perjalanan cinta seorang arsitek muda dan cantik dengan seorang guru bahasa inggris yang ternyata adalah seorang dosen dan juga pengagum rahasianya sejak masih kuliah. You're My Home yang di tulis oleh say...