Prolog

6.4K 568 57
                                    

Aku dan kau adalah dua orang yang saling jatuh cinta. Sepakat menjalani hubungan cinta, kita berdua yakin bahwa kisah ini kelak akan berujung bahagia dan indah pada akhirnya.

Sejak awal kita pacaran hingga menjalani kebersamaan selama berbulan-bulan, kesungguhan untuk mempersuntingku selalu saja kau utarakan. Katamu,

"Aku tak berharap hubungan yang sementara. Aku mau kau jadi pendamping hidupku untuk selamanya."

Hati mana yang tak tersentuh mendengarnya. Tatapanmu yang meyakinkan dan semua kebaikan yang selama ini kau tunjukkan, membuatku tak habis-habis mengucap syukur untuk sebuah pertemuan yang dahulu pernah Ia takdirkan.

Kau adalah harapan yang menemukan jawaban. Aku bersyukur karena doa-doa yang kurapal siang malam akhirnya dikabulkan.

"Setiap gundah menghampiri, merapal doa jadi caraku menenangkan diri. Kau yang namanya kusebut berkali-kali, aku harapkan jadi pendampingku nanti."

Akhirnya, Tuhan mendengar harapanku. Segala keinginan sederhana tentang kita kini bisa menjadi nyata. Aku dan kau tinggal satu atap bersama. Makan di meja yang sama, bahkan tidur satu ranjang berdua. Bagiku, menikah denganmu seperti sedang bermimpi. Memilikimu yang kini mendampingi hari-hari, jadi salah satu yang tak henti-henti aku syukuri.

Ketulusanmu memang bukan sekadar kata-kata. Layaknya suami siaga, kau selalu berusaha memberikan segala yang terbaik yang kau bisa.

Kau membuatku seakan manjadi pendampingmu yang paling beruntung dimata orang-orang sekelilingku, mereka mengatakan hal-hal mengenai kelebihan dirimu menjadi seorang suami. Ungkapan keirian selalu mereka sematkan padaku, membuatku semakin mengagumi dan menayukuri hadirmu untukku.

Terima kasih telah bersedia menjadi pelengkap dalam hidupku. Menutupi segala kekuranganku dengan segala kelebihanmu. Terima kasih telah membuatku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia. Kau yang tak banyak menuntut dan mau menerima segala kekurangan yang kupunya.

***

.

.

Tbc

.

.
No edit + maafkan typo.

Say sorry ya, bos rombak ulang prolognya. Niat awal mau bos bikin hurt, tapi mood ilang seketika. Berhubung ada beberapa readers setia bos yang budiman dan baik hatinya, nyemangatin bos buat lanjutin nih ff.

Tapi apa daya, mood bikin nih cerita hurt terlanjur pupus, jadi dari pada bos unpub dan gak bos lanjutin dan so pasti bikin si hantu gentayangan itu seneng, lebih baik bos rombak aja nih cerita jadi comedy romance.

Sorry bos curhatnya kepanjangan, jadi sekali lagi mohon maaf bila ada yg gak berkenan dengan keputusan bos saat ini, bos cuma mohon dimaklumi saja.

Jangan lupa vote + komentarnya ya, terima kasih 😊😊😊

My Sweet Husband (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang