Prolog

11 3 0
                                    

Menatap bayanganku pun rasa tak sanggup lalu apa yang harus aku lakukan meratapi semuanya.  Menyerah pada keadaan yang tragis seperti ini, mengapa rasanya sesakit ini. Tak ada lagi yang tersisa tak ada lagi yang dapat aku pertahankan menyesali kebodohanku yang tanpa henti. Aku hanya bisa menatap jernihnya air danau di lingkungan kampusku dengan pandangan hampa.  Dia yang selama ini aku andalkan setelah kepergian orang tuaku sekarang sudah menghianati semuanya semua yang benar benar aku harapkan akan berakhir dengan indah dan sekarang aku hanya dapat tertawa getir menertawakan angan anganku yang sudah lenyap.
"Aaagggggrrrr" sungguh aku ingin mengakhiri ini aku benar-benar tak sanggup. memeluk lututku yang lemas tak sanggup untuk menopang tubuhku. "Apa yang harus aku lakukan, mengapa kau sepirti ini, hah" keceriannku yang sehari hari benar sudah lenyap. menangis dan menangis lalu apa yang aku bisa lakukan selain menangis menyembunyikan wajahku di lipatan lutut. Yang aku fikirkan apa salahku hingga dia berkhianat dibelakangku aku menjalani hubngan ini hampir 3tahun dan dia tanpa ragu ragu berselingkuh dengan teman SMAku. "hahahhahah kau bodoh ahra kau bodoh mempercayai dia kau bodoh menggantungkan hidupmu dengan dia. Aku tak akan berakhir seperti ini akan ku buktikan aku bisa hidup tanpa dia" entahlah ucapanku benar benar dapat aku lakukan atau tidak tapi hatiku benar-benar hancur.

*Ahra Putri Santoso

Konyol gumamku melihat gadis yang sedang duduk ditepian danau melihat dia yang sedang menangis dengan memeluk lututnya membuatku ketawa hampa. Lalu benar aku rasa keputusanku untuk tak mengenal rasanya jatuh cinta tak mengenal dicintai dan mencintai melihat bukti hanya karena putus cinta orang dapat melakukan hal yang konyol. Mataku membuat sepenuhnya setelah apa yang ditangkap oleh kedua bola mataku tanpa fikir panjang segera aku lari kearah mataku yang menangkap objek gila ini. 

*Dimi Prasaja

She Shiner For Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang