Disclamer: BTS being BTS,
Rated: M
Gendre: Romance, oc
Note: Aku agak bingung, kenapa akhir-akhir ini untuk mendapatkan inspirasi menulis itu susahnya minta ampun.***It's Not Me***
"Yoongi?"
Aku melihat Yoongi di belakangku, dia berjalan mendekat padaku dengan gerakan angkuh. Matanya menyorot tajam dan senyumnya meremehkan.
"Kau mengacaukan pekerjaanku. Lihat, club di tutup gara-gara dua laki-laki bodoh yang merebutkanmu. Si Namjoon juga bodoh, kenapa hanya gara-gara kekacauan kecil harus tutup club? sialan.." dia mengumpat di depanku, marah padaku karena semua orang yang menikmati musiknya sudah pergi.
Aku tidak tahu bahwa Yoongi bisa berkata kasar di depan perempuan.
"Hei! Kau harus tanggung jawab." dia menarik sebelah tanganku, aku menariknya kembali.
"Itu bukan salahku. Salahkan saja mereka yang berkelahi. Kau bisa ikut berkelahi dengan mereka."
aku menjauh darinya yang sikap kasarnya datang lagi, aku pergi berlalu untuk ke ujung jalan. Hendak menghentikan taxi di sisi jalan, tapi Yoongi menghalangi jalanku."Apa yang kau lakukan?"
"Pekerjaanku hilang malam ini, aku tidak dapat honor. Itu semua berawal karenamu, jadi aku minta ganti rugi." sorotan matanya berbeda,
"Itu bukan salahku, lagipula Aku tidak bawa uang banyak." aku mundur ketika Yoongi melangkah.
"Jelas salahmu, rubah licik. Ayo, kau ganti honorku dengan tubuhmu saja.."
"APA? Hei!" Dia menarik sebelah tanganku, membawaku pergi ke gang sempit yang punya penerangan redup.
"Lepaskan aku! Yoongi!"Dia tidak mendengar, melainkan malah semakin menuntunku dengan paksaan.
"Yoongi."
Yoongi berhenti di depan pintu besi, dia membuka dan membawaku masuk bersama dirinya. Aku sedari tadi mencoba melepaskan cengkramannya, tapi semakin aku coba semakin besar rasa sakitnya, jadi aku berhenti memberontak.
"Hei Suga, aku baru saja akan pergi." Itu Namjoon.
Sial, Yoongi membawaku kembali masuk ke dalam club. Tidak ada Jimin atau Jungkook di sini, yang ada hanya pemilik clubnya, Namjoon."Tutup saja." kata Yoongi sambil lalu di depan Namjoon. Namjoon sempat melihatku, dia tahu aku. Tapi dia tidak menolongku atau apa.
"Kau mau menginap? Baiklah, akan aku kunci dari luar." kata Namjoon.
"Yoongi! lepaskan aku!" aku berteriak pada Yoongi dan mencoba melepaskan diri darinya. Setelah tanganku terlepas aku berlari ke pintu belakang dimana Namjoon akan menguncinya dari luar.
"Hei! Jangan dikunci! Biarkan aku keluar! Hei! Namjoon!!" aku mengedor pintu berkali-kali, engsel pintu tidak bisa aku buka. Namjoon telah menguncinya dan dia mungkin sudah pergi."Kau mengenal Namjoon ya? Dia laki-laki buruk kau tahu, dia bejat dan kau mengenalnya. Menarik sekali.." Yoongi bertepuk tangan entah untuk apa. Yang jelas dia sedang mengolokku.
"Aku hanya tahu namanya, dia teman Jimin." kataku
"Si keparat Jimin? Haha.., Kau berteman dengan orang-orang brengsek. Apa mungkin kau juga sama seperti mereka? Apa kau salah satu pelacurnya Jimin?"
"Jaga bicaramu Min Yoongi!! Kau keterlaluan. Aku hanya mengenal mereka sebagai teman, bukan hal-hal kotor yang hina seperti itu! Kau mungkin yang seperti mereka. Kau lebih mengenal mereka dibandingkan denganku. Aku tidak tahu Jimin suka menyewa pelacur."
Aku emosi, marah padanya atas omong kosong ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mischievous | with Sequel - [FF BTS SUGA / Min Yoongi]
Fanfiction[Book 1 Tamat] [Sequel Ongoing] Suga itu Min Yoongi. Min Yoongi itu Suga. Tapi mereka itu berbeda. Benar-benar berbeda. Yoongi adalah si pengumpul mendali dan piala untuk sekolah. Sedangkan Suga adalah s Rapper Genius. Dan aku adalah seseorang yang...