Nama : Shania Jasmine Safira
Pendidikan : Kelas XI SMA Arwana
Sifat : Ceria, Ramah, Manja, Centil.
Status : Sedang mengejar cinta Raja
Kecerdasan : Juara 1 Olimpiade Kimia Se-Nasional
Hoby : Menganggu hidup Raja
***
Nama : Raja SetiawanPendidikan : Kelas XI SMA Trisakti
Sifat : Cuek, Berhati Batu, Kejam, Berhati dingin.
Status : Jomblo terhormat dari lahir!
Kecerdasan : Juara 1 Olimpiade Fisika Se-Nasional
Hoby : Menjauhi Shania
Happy Reading:)
"Anaaaa!!!,"teriak Shania gila.
"Kenapa sih?rusak telinga gue Shan,"ucap Ana kesal. Ana adalah sahabat baik Shania, sudah dari TK sampai SMA pun mereka selalu bersama, ntah takdir apa yang membuat mereka selalu bersama.
"Gue ketemu sama cowok ganteng!!! Yaampun gila parah, ganteng banget Sumpah,"heboh Shania tak jelas.
"Hoahhh, gue ngantuk Shan. Jangan ganggu gue dulu ya,"ucap Ana malas menanggapi.
"Ayolah Na, ngapain sih lo molor terus, ayoo dengerin gue ceritaa,"gerutu Shania kesal pada Ana.
"Gue ngantuk,"ucap Ana singkat.
"YAUDAH GUE BUNUH DIRI KARNA LO GA MAU DENGER CERITA GUE, TERUS LO MASUK PENJARA GARA GARA,"ucap Shania keras.
Ana segera membekap mulut Shania, jika tidak seisi kelas akan marah pada mereka berdua karena telah membuat kegaduhan.
"Kenapa?,"tanya Ana malas.
"Gue ketemu sama cowo ganteng banget!!,"heboh Shania mulai bercerita, sedangkan Ana masih malas menanggapi nya.
"Trus?,"tanya Ana.
"Gue satu camp Olimpiade sama dia, tapi dia Olimpiade Fisika sedangkan gue Kimia,"ucap Shania dengan bibir sedikit di majukan.
"Jijik,"ucap Ana kasar.
"Duh gimana ya, gue harus dapetin nomornya,"ucap Shania mulai tak waras.
"Pindah sekolah,"balas Ana asal.
"Nahh, bener jugaa!! Gue bakalan pindah ke SMA Trisakti," ucap Shania girang.
Ana tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Sahabatnya satu ini, ia melongo. Ana menempelkan tangan nya ke kening Shania.
"Lo waras?,"tanya Ana mulai geram.
Muncul sifat Shania yang gila ini membuatnya kehabisan energi, ia lama-lama bisa gila jika harus berteman dengan Shania.
"Gue sangat waras!,"ucap Shania dengan senyum yang mengembang.
"Ntar pulang sekolah temenin gue dong Na,"ucap Shania.
"Kemana?,"tanya Ana.
"SMA Trisakti," jawab Shania singkat.
"Gak!gamau gue, lo aja sendiri sana,"tolak Ana mentah.
"Ih ayo doong Na, sekali ajaa please,"ucap Shania memohon.
"Enggak Shan!,"tolak Ana.
Bukan Shania namanya jika keinginan nya tak terwujud, ia rela melakukan apa saja asalkan keinginan gilanya terwujud.
"Na,"panggil Shania.
"Hm?,"
"Ayo dong,"ucap Shania memohon.
"Gak,"
"Gue beliin pena 1 pack!,"ucap Shania.
"Gue temenin,"
Senyum di bibir Shania mengembang, ia tak sabar untuk menemui pujaan hatinya, meski ia belum mengenal namanya, ia sudah jatuh hati pada Pria Tampan itu.
***
SMA Trisakti.
"Duh naa, kok dia ga muncul-muncul yaa,"ucap Shania bingung padahal Lonceng SMA Trisakti sudah berbunyi sedari tadi, dan anak-anak lain nya juga sudah keluar, sudah hampir 30 menit Shania dan Ana menunggu Pria Tampan itu.
"Paling udah pulang dia, ayo kita pulang,"ucap Ana malas.
"Gue harus nemuin dia hari ini Naa!!,"ucap Shania geram.
"Gue pulang Shan,"ucap Ana meninggalkan.
Shania berlari mengejar Ana yang meninggalkannya duluan.
"Yaudah deh, besok temenin gue lagi ya Na?"pinta Shania dengan semangat.
"Ogah!,"tolak Ana.
"Pena 1 pack" ucap Shania menyogok.
"Lo ga liat tadi anak SMA Trisakti ngeliatin kita gasuka?gue males berurusan sama mereka Shan,"omel Ana kesal.
"Tapi gue belum ketemu sama Cowok ganteng itu Na,"ucap Shania sedih.
"Disaat seperti ini pun lo masih mikirin cowok itu?lo ga waras!,"gerutu Ana.
"Demi apa dia itu idaman gue Na,"ucap Shania tak mau kalah.
"Serah lo deh,"kalah Ana. Ia lebih baik mengalah, karena ia tak akan bisa melawan mulut kecil Shania.
"Gue kerumah lo ya Na, dirumah gue enggak ada orang,"ikut Shania.
"Hm,"diikuti anggukan oleh Ana.
***
Rumah Ana"Anaaa!!!!,"teriak Shania histeris.
"Bisa gak sih lo sehari aja gausah teriak teriak gitu? Gue masih bisa denger lo!,"kesal Ana pada Shania.
"Cowok ganteng itu Naaaaa,"ucap Shania histeris tak waras.
"Kenapa?,"tanya Ana bingung.
"Ternyata dia tinggal didepan rumah lo!! Oh my god!,"ucap Shania semakin menjadi-jadi.
"Hah?siapa?,"bingung Ana tak tau siapa yang dimaksud oleh Shania.
"Ituuu,"ucap Shania sambil menunjuk rumah pemilik cowok yang dimaksudnya.
"Ah si hati batu"sahut Ana sembari berdecak dan senyum miring.
"Ana lo kenal dia?"tanya Shania semakin antusias.
"Kenal lah! Siapa yang enggak kenal sama dia?cowok yang irit banget kalo ngomong,"sahut Ana sambil menyeruput Ice-Cappucino-Nya.
"Dia itu cowok yang gue ceritain tadi, yang satu Camp Olimpiade sama gue. Cowok tampan seperi malaikat!,"jelas Shania antusias.
"Malaikat?ngomong aja jarang!gue kira dia malah bisu!,"kesal Ana.
"Lo baper sama dia?"tanya Ana.
"Thats Right,Baby! Yes he is".
Shania mengeluarkan ponselnya, Ana menatapnya curiga.
"Mau ngapain lo?"tanya Ana curiga.
"Ya minta nomer HP nyalah, kemarin waktu Camp gue cuma bisa jadi pengagum nya dari jauh, sekarang gue bakalan minta terang-terangan!,"
"Doain gue!,"lanjut Shania
.
.
.
.
.
.
.
BERHASIL GA YA? HAHA
KAMU SEDANG MEMBACA
Modifier Of My World
Novela JuvenilPertemuan antara Pria berhati batu dengan Wanita manis yang mengejarnya. Akankah wanita ini mendapatkan cinta Pria batu ini?