Allah mengirimkan orang-orang terkasih diantara kita. Tempat berbagi cerita, tempat saling menyayangi dengan cinta dan kasihnya. Mereka adalah keluarga.
♥♥♥
Bandung, 1 April 2015ِ
Yasna terlahir dari keluarga sederhana. Papanya seorang Ustadz dan Mamanya adalah Mama yang siap mengurus dan mengawasi ia ekstra 24 jam. Sejak kecil ia sudah dididik dan dikenalkan dengan pemahaman agama yang cukup baik.
Ardi Nasir, Yasna biasa memanggilnya dengan sebutan Papa. Dia bersahabat baik dengan Muhammad Ridwan, Abi dari Azlan, sahabat Yasna.
Dikeluarganya, ia selalu berusaha menjadi Imam, sekaigus Ayah yang baik. Ia berharap agar bisa dipersatukan dengan keluarganya di Syurga kelak.Saat ini Yasna telah berusia 17 tahun.
Dia duduk di kelas XI Bahasa-1 Semester akhir, tinggal mmenghitung Bulan ia akan segera menduduki kelas XII Di salah satu SMA favorit dikotanya. Sekolah umum memang keinginannya. Dia bercita-cita ingin menjadi seorang Penerjemah dan Reporter Travelleza. Katanya, ia ingin bebas keliling dunia kemana pun yg ia mau melalui prestasinya. Ia sangat menyukai pelajaran bahasa inggris dan Arab. Maka dari itu ia sengaja memilih kelas Bahasa sebagai Langkah awal untuk membangun cita citanya.Awalnya keinginan tersebut dibantah oleh sang papa. Menurutnya Pondok Pesantren lebih tepat daripada sekolah umum. Namun apa daya, Ardi begitu mudah luluh jika Yasna yang memintanya. Akhirnya Ardi berhasil ditaklukan oleh rayuan anak kesayangannya itu. Jika dibandingkan dengan Kayla, Yasna lebih dekat dengan papanya.
Selain sebagai Ustadz, Ardi bekerja disalah satu perusahaan property dikotanya. Bukan sebagai direktur, namun menjadi pegawai kelas menengah. Ardi sering sekali keluar untuk sekedar berdakwah Dan mengisi acara. Hal itu menyebabkan ia jarang dirumah.
Berbeda dengan Kayla Rohmah, Yasna memanggilnya dengan sebutan Mama.
Kayla memiliki banyak waktu dirumah.
Dia bisa menjaga dan mengawasi Yasna selama 24 Jam."Sayang, kemarilah sebentar Nak!"
"Iya, ada apa Pa?"
"Apakah kamu sudah memikirkan kembali mengenai apa yang papa sampaikan padamu kemarin?" Tanya sang Papa dengan lembut
"Sudah." Yasna mengangguk pelan
"Lalu Bagaimana?"
"Yasna tetap ingin melanjutkan sekolah umum pa, maafin Yasna. Yasna belum siap jika harus melanjutkan ke pondok pesantren, Yasna belum siap jauh dari Mama juga Papa. Yasna harap papa mengerti" Jelas Yasna
"Hm..Baiklah, Papa tidak bisa memaksa. Salah satu hal yg membuat papa bahagia adalah ketika melihat senyum terlukis diwajahmu Nak!"
"Aaa...Terimakasih papa"
Yasna memeluk sang papa."Tapi ingat pesan papa,Jaga shalat diawal waktu dan fokus belajar!. Satu lagi, ini tak kalah penting, jika kau mulai mencintai laki-laki pilihlah Yang paling baik agamanya. Bagaimanapun kamu adalah tanggung jawab papa"
"Pasti Yasna selalu ingat Pa!"
Ardi mengelus pelan kepala Yasna yg terlapisi oleh jilbab berwarna merah muda dan berhiaskan pita dibekangnya,seraya berkata "Gadis kecil papa sudah besar"
"Udah Gede Tapi kelakuannya masih kaya anak SD. Masukkin ke Pesantren aja Pa!!!" Diam-diam Ladya mendengar pembicaraan mereka. Ladya yang sedang asyik menonton TV dengan ditemani kacang polong, ternyata tidak tahan untuk tidak menggoda adik sekaligus saudara satu-satunya itu.
"Berisik" Yasna berteriak
"Eh jangan di masukin pesantren Pa! Berat. Dia ga akan kuat, paling nanti kalo ada apa-apa disana teriak 'papaaa'"
Balas Ladya tak mau kalah. Dan tak ingin berhenti untuk terus menjahili adiknya.Ladya tertawa puas merasa dirinya menang.
Bantal Shofa melayang dan mendarat tepat di perut sang kakak.
"Yes kena. Rasain kak!"Yasna menjulurkan lidahnya meledak sang kakak.
"Sini kalo berani!"
Ladya mengejar Yasna.
Terjadilah aksi kejar-kejaran diantara kedua saudara itu.
Ladya Malika Azizah, adalah saudara perempuan Yasna satu-satunya, lebih tepatnya mereka adalah pasangan untuk bertengkar dan merecoki keadaan rumah. Walaupun mereka sudah cukup dewasa, tetapi ketika mereka bersama hal kecil pun bisa di perdebatkan. Ladya memang keras kepala, tak mau mengalah, dan selalu menjahili adiknya. Tapi dibalik itu, dia adalah seorang kakak yang sangat menyayangi dan selalu menjaga sang adik. Jarak usia Ladya dan Yasna terpaut cukup jauh. Saat ini Ladya sudah berusia 24 tahun. Ladya baru saja menikah ditahun kemarin setelah wisuda, suaminya bernama Jamal. Saat ini, Ladya memang sedang berkunjung di rumah orang tuanya, karena kebetulan hari ini week end.
"LADYA, YASNA!!!"
"Apa-apaan kalian ini?!"
Teriakan Kayla, menghentikan aktifitas mereka yang masih berlarian.
"Kakak yang mulai duluan" tukas Yasna, dengan melemparkan tatapan kesal kepada Ladya.
"Sudah-sudah,kalian ini bukan anak kecil lagi! Mama pusing dengernya tiap hari kalian berantem terus!!" Kayla mencoba menasehati kedua anaknya itu.
"Tuh dengerin apa kata Mama" Ladya berdecak.
Tok..tok..tok
Perdebatan antara Lidya dan Yasna berakhir ketika terdengar seseorang mengetuk pintu dari luar.
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumusalam Warohmatullah Wabarakatuh..."
"Azlan??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takbir Cinta [ SUDAH TERBIT ]
Spiritual[ Cerita sudah diterbitkan ] #Partlengkap Cinta Dan Sahabat. Kita tidak bisa memilih diantara keduanya. Hal inilah yang dirasakan Yasna si gadis kecil yang selalu merepotkan Azlan. Mereka sudah bersahabat sejak kecil hingga tumbuh dewasa bersama. Na...