BAGIAN 22

17.7K 644 7
                                    

SELAMAT MEMBACA

BONPICT RAYHAN CEK MULMED DI ATAS

DANIEL ANGGARA POV

Aku terbangun karena ada seseorang yang membangunkanku, aku membuka mataku perlahan dan aku melihat Gali dan Rayhan berdiri di hadapanku sambil tersenyum jahil, nih bocah kenapa?

Aku hendak bangun tapi aku merasakan sesuatu yang berat menindih lenganku, aku menatap lenganku yang ternyata ada Rena yang menjadikan lenganku sebagai bantalnya, aku tersernyum menatap Rena dan perlahan-lahan aku menarik tanganku agar Rena tidak terbangun. Aku bangun dari sofa lalu menatap Gali dan Rayhan yang tak hentinya tersenyum sambil menatapku, sarap nih bocah.

"Cieee... Yang bobo ama calon istri," ujar Rayhan menggodaku.

"Iya tuh yang semalam nggak tega ngeliat calon istrinya tidur sendirian di sofa, jadi di temenin deh, romantis banget ya, jadi iri deh," ujar Gali ikutan menggodaku.

"Mending sekarang lo berdua ganti baju, kita bakal keluar dari sini." ujarku lalu berjalan ke arah tempat tidur lalu mengambil tas yang berisikan baju ganti.

Aku mengambil baju yang sudah aku bawah dari rumah lalu memakainya kemudian aku mengambil baju Rena yang sudah aku bawa dari rumahnya. Gali dan Rayhan ikut berganti baju.

Aku berjalan ke arah Rena yang masih tertidur pulas lalu membangunkannya.

"Rena bangun," ujarku membangunkan Rena.

"Mmmmm... Lo tukang ganggu banget sih, gue masih pengen tidur, waaaaahh," ujar Rena dengan suara seraknya lalu menguap lebar.

"Rena kita harus keluar dari sini sebelum Clara tau," ujarku dan terus membangunkannya.

"Iyeee gue bangun, brisik lo." ujar Rena lalu bangun dengan setengah sadar.

"Sekarang lo ganti baju di kamar mandi, nih baju lo." ujarku pada Rena yang sudah mulai sadar dari kantuknya.

Rena mengambil bajunya lalu berjalan ke kamar mandi, aku pun bersiap-siap. Aku mengambil topi hitam yang ada dalam tasku lalu memakainya, kemudian aku memakai jaket bertudung yang semalam aku pakai. Kemudian Rena keluar dari kamar mandi setelah mengganti bajunya.

"Udah semua kan, sekarang ayo kita keluar, pastikan kalo kita gak ketauan," ujarku pada mereka bertiga.

Kami berempat berjalan ke arah pintu dan aku lah yang paling depan. Ketika membuka pintu betapa terkejutnya aku melihat Clara yang sudah berdiri di depan pintu bersama para pengawalnya. Clara tersenyum licik lalu menatap Rena yang ada di belakangku.

"Hy Daniel udah lama ya nggak ketemu, kamu makin ganteng aja, makin sayang deh sama kamu," ujar Clara mengedipkan sebelah matanya lalu bergelayut manja di lenganku.

Ketika hendak melepaskan tangan Clara dari tanganku Rena melangkah cepat ke arahku lalu menarik lengan Clara kasar, wah berani juga si Rena. Rena menatap Clara tajam dan Clara hanya menatap Rena angkuh.

"Jangan coba-coba lo sentuh Daniel," ujar Rena geram dan menunjuk wajah Clara dengan jari tengahnya.

"Heh! Jalang itu bukan urusan lo yah, Daniel kan pacar gue," ujar Clara sombong lalu hendak memegang tanganku lagi tapi di tahan oleh Rena.

"Apa lo bilang, gue jalang. Apa nggak kebalik, baju kurang bahan, make up tebel banget lagi. Bukannya tambah cantik malah kayak SETAN," ujar Rena menekan kata terakhir.

"Eh dan satu lagi, lo tadi bilang Daniel pacar lo," ujar Rena tersenyum miring sambil berdehem singkat.

"Kenalin gue calon istrinya Daniel," ujar Rena lagi sambil tersenyum kecil. Gadisku memang sangat pemberani.

"Lo... Berani banget lo yah ama gue," ujar Clara geram.

"Gue nggak pernah takut sama siapa pun, BITCH," ujar Rena lalu maju selangkah mendekati Clara.

"Dasar bocah kurang ajar," ujar Clara hendak menampar Rena tapi dengan sigap Rena menahan tangan Clara.

"Mending bocah, daripada tente-tante BANGSAT kayak lo," ujar Rena dingin kemudian menghempaskan tangan Clara kasar.

Ku lihat Clara mulai emosi.

"Pengawal bawa dia," ujar Clara memerintah pengawalnya.

Dua orang pengawal Clara maju ke arah Rena, aku maju ingin menyelamatkan Rena tapi Clara menahan tanganku.

"Jangan coba-coba kamu nyelamatin dia atau kamu mau liat di menderita." ujar Clara sambil memegang tanganku erat. Sialan.

"Lepasin gue Clara" ujarku geram padanya dan memaksa untuk bisa lepas dari genggaman Clara.

"Jangan coba-coba Daniel." ujar Clara lalu mengeluarkan pistol dari tasnya dan mengarahkannya pada Rena.

"Dasar jalang murahan." ujarku geram.

"Heh lepasin Rena," ujar Gali dan maju ke arah Rena tapi dia di tahan oleh pengawal lainnya begitu pun dengan Rayhan yang juga di tahan oleh pengawal Clara. Dasar licik, aku akan membalasmu Clara.

"Lepasin gu- " ujarku terpotong.

"Lo diem di situ, gue bisa ngatasin ini," ujar Rena padaku lalu menatap Clara tajam.

"Coba aja kalo bisa" ujar Clara sombong lalu memasukkan kembali pistol itu kedalam tasnya lalu bergelayut manja di lenganku . Aku berusaha melepaskan pegangan Clara tapi dia memegang tanganku dengan sangat erat. Astaga bagaimana caranya aku menyelamatkan Rena.


RENA DARA ANGGITA POV

Aku menginjak kaki salah satu pengawal yang mencengkram lenganku lalu pengawal itu menjerit. Dasar banci, aku memukul perut pengawal yang satunya lalu menendang barang berharganya sangat keras hingga pengawal itu terjatuh.

"Rena di belakang," seru Rayhan.

Aku berbalik dan dengan gerakan cepat aku menendang perutnya hingga dia terjatuh, dua pengawal lainnya kemudian maju dan mulai menyerangku, aku menangkis semua serangan kedua pengawal itu lalu dua pengawal yang tadi aku pukul pun bangun dan juga mulai menyerangku. Sialan aku di keroyok.

Aku menendang dua orang pengawal yang hendak menyerangku secara bersamaan hingga mereka terjatuh lalu pengawal yang satunya memukul perutku. Sialan, aku memukul pipi kanan pengawal itu lalu menendang kepala pengawal yang satunya lagi, aku mejatuhkan ke empat pengawal yang melawanku.

"Sialan, kalian hajar dia,"ujar Clara dan dua pengawal yang memegang Gali dan Rayhan kemudian maju ke arahku.

Aku memukul hidung pengawal yang menyerangku dari depan lalu dari arah belakang aku menendang perut pengawal yang satunya lagi. Kemudian mereka berenam tersungkur di atas lantai sambil mengeluh kesakitan.

"Keroyokan, Cuma pengecut yang melakukan itu," ujarku lalu menatap Clara yang menatapku kaget sambil menatap para pengawalnya yang sudah terkapar di atas lantai.

Aku maju ke arahnya dan menatapnya dengan seyum kemenangan.

"Pengawal lo yang banyak gitu kalah ama gue, apa lo juga mau ngelawan gue," ujarku menatap Clara tajam.

"Lo belum kelar ama gue. Gue bakal balas dendam, tunggu saja tanggal mainnya," ujar Clara menunjuk wajahku dengan jari telunjuknya.

"Ok gue tunggu," ujarku dingin lalu Clara keluar dari kamar ini dengan wajah yang terlihat sangat emosi.

"Wah Rena hebat banget ya, enam pengawal di sikat ama dia, ajarin gue dong, pengen gue jadi hebat kayak lo," ujar Rayhan memujiku.

"Iya keren banget," ujar Gali.

"Sekarang kita harus keluar dari sini sebelum Clara membawa pengawalnya yang lain kesini." ujar Daniel lalu kami berempat keluar dari kamar.








TERIMA KASIH UDAH MAU BACA CERITAKU

JANGAN LUPA VOMENT

MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN

MY TEACHER IS MY HUSBAND [REVISI] (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang