"Berpisah itu bukan cara terbaik memecahkan masalah"
-Hyorin-
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"Jimin maafkan aku,aku mohon..aku tidak ingin berpisah denganmu..jangan menceraikanku,aku mohon"
"JAUHI PRIA ITU ATAU KITA BERPISAH SELAMANYA!" ucap Jimin dengan lantang.
"Baiklah a..aku akan menjauhinya asal kau tidak meninggalkanku"
JIMIN POV
Aku pergi keluar rumah dengan mobilku.Aku frustasi saat ini.Bagaimana tidak?aku baru saja bertengkar dengan Hyorin.Aku berkata ingin menceraikannya.Tapi Hyorin tidak mau ku ceraikan.Apa dia begitu mencintaiku?
Eh mengapa aku memikirkannya?Ah Wanita itu selalu saja menyusahkanku.Lebih baik aku ke rumah Seulgi kekasihku.***
Rumah SeulgiJimin memencet bel
"Ting..nong"
Tak lama keluarlah seorang wanita membukakan pintu rumah."Ahh..Jimin-ah" wanita itu terlihat antusias sekali melihat kedatangan jimin dirumahnya.
"Ne Chagi"
"Masuklah" wanita itu mempersilahkan jimin masuk.Mereka berdua duduk disofa.
"Bagaimana kabarmu Seulgi-ah?"
"Baik..kabarmu?"
"Baik juga." Balas jimin.
***
Jimin pamit pulang dari rumah Seulgi.Dan segera Jimin pulang ke apartemennya. Dalam perjalanan pulangnya.Ia melihat seorang wanita yang tak asing lagi,Hyorin.Yang sedang bertemu dengan pria itu yang tak lain adalah Taehyung.TAEHYUNG POV
Hari ini aku menemui Hyorin ditaman.Dia bilang akan mengatakan sesuatu padaku.Ah aku tidak sabar menemuinya.Aku yang sedari tadi menunggunya di kursi panjang taman.Tiba-tiba ada seseorang yang datang didepanku.
"Maaf membuatmu menungguku" ucap wanita itu,dia adalah Hyorin
"Ah tidak,aku juga baru sampai"
Hyorin duduk disampingku sambil melihat kearah depan sepertinya ia melamun.JIMIN POV
"Sial" umpat jimin
Apa yang mereka lakukan lagi?apa perkataanku tidak cukup untuk mengancammu?baiklah jika ini maumu.Lihat apa yang akan ku perbuat kepadamu nanti.HYORIN POV
Aku menemui Taehyung ditaman,aku akan mengatakan sesuatu kepadanya.Saat ini aku sudah sampai ditaman kulihat pria itu langsung kuhampiri."Maaf membuatmu menungguku" ucapku
"Ah tidak,aku juga baru sampai"
*hening
"Hyorin-ya?" Taehyung memanggilku dan menepuk pundakku sontak membuatku kaget.
"Eh...maaf aku melamun"
"Ada apa denganmu?" Tanya Taehyung penasaran terlihat dari raut wajahnya.
"Mmm..aku ingin mengatakan sesuatu padamu...Jauhi aku!Dan jangan dekati aku lagi!"
Dapat ku lihat bagaimana ekspresi Taehyung yang membeku seketika mendengar perkataanku.
"A..apa yang kau bicarakan Hyorin-ya?" Tanya Taehyung
"Ku bilang jauhi aku dan jangan dekati aku lagi"
"Me..mengapa?"
"Sudahlah itu tidak penting,yang terpenting kau menjauhlah dariku"
Lalu aku meninggalkannya dan aku kembali ke apartemen.TAEHYUNG POV
Hatiku hancur berkeping keping setelah mendengar apa yang Hyorin katakan.
Aku pernah melakukan kesalahan terbesar dihidupku,aku meninggalkan kekasihku.Dan karma menjemputku.Sekarang aku lah yang ditinggalkannya.
Mengapa ini begitu sakit?Jika tahu begini akhirnya,dulu aku tidak akan meninggalkanmu Hyorin-ya
Air mataku tak dapat kubendung.
Setelah itu aku pulang kerumah.***
AUTHOR POVLagi-lagi Jimin telah berdiri diambang pintu dengan kedua tangan dilipat didada.Hyorin yang melihatnya pun takut.Membayangkan bagaimana yang akan diperbuat oleh Jimin.Hyorin hanya bisa pasrah.
Hyorin berbicara dalam hati
"Apa dia melihatku tadi bersama Taehyung?oh Tuhan bagaimana nasibku nanti jika dia mengetahuinya.Aku pasti akan habis hari ini juga.Oh Tuhan tolong aku"
"Menyingkirlah aku ingin masuk" pinta Hyorin dengan kepala yang menunduk.Kuberanikan diri untuk masuk.
"AKU BENAR-BENAR INGIN MENCERAIKANMU" Hyorin yang mendengarnya pun langsung melihat Jimin dan air matanya pun menetes.
"A..apa salahku jim?" Tanya Hyorin
"Kau sudah berjanji,kau akan meninggalkan pria itu,tapi semua itu adalah kebohongan.Aku tadi melihatmu bersamanya" jimin menahan emosi
"Ta..tapi aku tadi menemuinya karena aku..."
Tiba-tiba Jimin memotong perkataan Hyorin
"Cukup..aku sudah tidak mencintaimu lagi..aku mau kita berpisah!Kemasi barangmu dan pergi dari sini!"
Jimin pergi menuju kamarnya dan tak lupa menguncinya.
Air mata Hyorin jatuh dengan derasnya ia tak mampu mengatakan apa apa,pikirannya kacau saat ini.Ia pergi menuju kamar jimin"Maafkan aku jim,biar ku jelaskan." Hyorin menggedor gedor pintu kamar jimin
"Jim bukakan pintunya,aku ingin menjelaskan semuanya,ini salah paham." Hyorin berusaha menjelaskannya
HYORIN POV
Aku terus menggedor gedor pintu kamar jimin,ia tak kunjung membukakan pintu.
"Jim bukakan pintunya,aku ingin menjelaskan semuanya,ini salah paham."
"Ya..memang aku menemuinya tadi.Aku menyuruhnya menjauhiku.Karena aku tahu kau tidak suka dengannya dan aku istrimu aku harus menuruti kemauanmu.Aku menemuinya untuk terakhir kali." Aku menjelaskan yang sebenarnya dimana aku masih dalam keadaan menangis.
"Jim..bukakan pintunya" badanku merosot kebawah
Ceklek
Tiba-tiba pintu terbuka,aku langsung berdiri.Aku melihat mata jimin yang sembab seperti orang baru menangis."Masuk" jimin menyuruhku masuk
Aku pun mengikutinya masuk"Aku tidak akan menceraikanmu"
Aku senang sekali dia tidak jadi menceraikanku,aku bersyukur,oh Tuhan terimakasih."Asal kau tidak melarangku menikahi Seulgi kekasihku"
Bagai disambar petir,aku sangat terkejut mendengar perkataan jimin.Aku mencintainya,apa aku bisa merelakannya bersama wanita jahat itu?bagaimana hatiku?aku senang jimin tidak akan menceraikanku tapi disisi lain,aku harus melihat orang yang ku cintai bersama dengan wanita lain,ahh sakit sekali rasanya.
Bagaimana ini?"Baik jika kau tak mau,aku akan menceraikanmu dan kau hidup seperti gelandangan diluar sana,karena kau sudah tak punya siapa-siapa lagi"
Tanpa kusadari air mataku menetes dengan segera aku mengusapnya.
"B-baiklah jim aku menyetujuinya"
Air mataku yang sedari tadi ku bendung akhirnya jatuh juga.
Mungkin ini jalan terbaik untuk tetap menjalin hubungan dengannya karena aku tidak ingin mengecewakan orang tua ku dan Jimin."Eomma..hiks...disini sakit" Lirih Hyorin sambil mengepalkan tangan kanannya di dada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Istriku ✔done
FanfictionBagaimana jika seorang wanita yang begitu dicintai bisa begitu dibenci saat sudah menikah?bagaimana nasib pernikahannya? akankah menjadi pernikahan yang baik atau malah pernikahan yang buruk? Sad, happy, creepy in here.