Ting.... Tong....
Amanda berjalan dengan terburu buru untuk membuka kan pintu.
"Hai, Man." Sapa seseorang di depan pintu.
"Maaf gua bukain pintunya lama. Tumben kesini? Kenapa?" Amanda tersenyum melihat temanya yang bernama Carlina datang ke rumahnya.
"Gua mau ajak lu main. Ada sepupu gua loh dirumah." Carlina dengan senang memberitahu Amanda bahwa sepupunya sedang berada dirumahnya.
"Terus kenapa kalo ada sepupu lu?" Amanda masih sangat lugu untuk anak seumurannya.
"Gak papa, gua pengen ajak lu main aja. Mungkin lu bisa temenan sama sepupu gua. Dia ganteng loh." Tawaran Carlina cukup menarik, tapi Amanda dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Kenapa emangnya kalo dia ganteng? Gua juga gak peduli." Amanda menatap Carlina heran.
"Lupain aja deh. Tapi jadi ya kita main. Gua bosen, jadinya gua ke rumah lu, ngajakin lu main."
"Oke, tunggu bentar gua ambil sendal dulu."
Amanda dan Carlina berjalan menuju rumah Carlina. Di sepanjang perjalanan Carlina menceritakan semua peristiwa saat ia berlibur ke Bali saat itu.
Akhirnya Amanda dan Carlina sampai. Carlina langsung memanggil kedua sepupunya untuk bermain bersama. Seorang laki laki keluar lebih dulu, dia seperti Aliando pada awal muncul di televisi. Tidak sangat tampan, tapi dia cukup putih,tinggi, dan memiliki wajah yang bisa dibilang tampan walau pas pas -an. Mungkin kalian akan tertarik jika melihatnya pada saat itu. Dia bernama Bastian atau Tian.
Dan dibelakangnya disusul oleh seorang perempuan, kira kira umurnya 2 tahun diatas Amanda dan Carlina. Dia sangat cantik, tubuhnya memiliki bentuk yang sangat bagus, dia tinggi dan sangat putih, seperti bule bule diluar sana. Dan dia bernama Grace. Carlina memanggilnya 'Kak Grace'.
"Tian, Kak Grace. Kenalin ini Amanda dia temen main gua." Carlina memperkenalkan Amanda pada kedua sepupunya itu.
"Hai, Amanda. Salam kenal. Kamu lucu banget, pipi kamu ihh lucu." Grace menyapa Amanda dan langsung mencubiti kedua pipi Amanda.
"Hahahahah, bisa aja nih Kak Grace."
"Hai." Bastian, dia menyapa Amanda dengan ragu.
"Haii. Amanda." Amanda menyodorkan tangannya ke arah Bastian, dengan maksud ingin bersalaman layaknya orang orang diluar sana saat mereka sedang memperkenalkan diri.
"Bas-Bastian." Dengan sangat pelan pelan, Bastian menggapai tangan Amanda dan langsung melepaskannya dengan sangat terburu buru.
"Lu gak papa?" Tanya Amanda yang masih bingung dengan sikap Bastian.
"Iya gua gak papa." Jawab Bastian sambil menundukan kepalanya.
Akhirnya Amanda,Carlina,dan Grace memutuskan untuk bermain kartu uno di halaman rumah Carlina.
Sementara Bastian duduk di pinggir halaman sambil memainkan handphone-nya. Tetapi matanya sesekali melihat ke arah Amanda. Bastian terkadang ikut tersenyum saat Amanda sedang tertawa.
Diam diam Grace memperhatikan tingkah Bastian yang selalu memperhatikan Amanda saat sedang bermain. Ia mulai menyadari bahwa adiknya sedang jatuh cinta dengan seseorang yang berada di hadapannya saat ini.
Grace berjalan menghampiri Bastian yang baru saja mengalihkan pandangnya ke layar handphone miliknya, saat ia sadar Grace sedang menuju ke arahnya.
"Ngeliatin siapa lu? Amanda?" Grace datang dan langsung menyembur Bastian dengan pertanyaan yang sebelumnya telah ia siapkan.
"Apaan nggak." Alibi Bastian sambil terus mengotak-atik handphone-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You Bastian [ONE SHOOT]
Short StoryIni hanya cerita pengelaman saya pribadi beberapa tahun yang lalu. Saya menulis cerita ini semata-mata hanya untuk kesenangan pribadi. Saya bukan orang dewasa yang menuliskan cerita dengan kata yang baik, saya hanya anak remaja berusia 16 tahun. Seb...