Permulaan
Aku membuka mata saat merasakan sinar matahari yang mencoba menerobos mataku. Kulihat gorden kamarku yang masih menutup, seolah berusaha menahan sinar matahari pagi yang mencoba masuk dan menerangi seluruh kamarku. Aku mengambil ponselku yang terletak di sebelah bantalku dan menyalakannya.
"Ah, ada pesan? Pagi-pagi?" aku menggumam saat mendapat notifikasi pesan masuk di ponselku.
[Pagi, Haru! Apa kau sudah bangun? Jangan lupa, hari ini upacara pembukaan tahun ajaran baru lho! Jangan telat! -Natsu]
Dari Natsu-chan rupanya... aku menggumam lagi saat membaca pesan dari Natsu.
[Iya, iya. Aku tahu.]
"Jam berapa sekarang ya...?" aku meletakkan ponselku dengan malas dan terus menerus bergumam.
"Jam 7 lewat, jika tidak cepat maka kau akan terlambat."
"Ah, benar! Pantas rasanya sudah sesiang ini—"
Lho?
S-suara siapa tadi?! Di kamar ini hanya ada aku sendiri kan?!
Aku cepat-cepat bangun dan menyibak selimutku, lalu—
Mataku bertemu pandang dengan seseorang didepan pintuku. Seorang gadis berpakaian kimono putih. Berambut merah muda dan sedikit pendek, lalu—
INI BUKAN SAATNYA AKU MENJELASKAN CIRI-CIRI GADIS ITU KAN!?
"KYAAAAAAAA!?!?!" aku menjerit, terkejut dengan kehadiran gadis itu. "S-siapa kau?!?"
"Perkenalkan, nama saya Shiro Usagi. Saya yang akan memandumu mulai sekarang." Gadis berambut pink yang menyebut dirinya Shiro itu menundukkan badannya padaku.
"S-Shiro?"
"Benar sekali." Gadis itu mengangguk, menatap mataku.
"B-bagaimana kau bisa masuk kemari?! Apa tujuanmu!?" aku masih berusaha tidak mempercayai apa yang Shiro katakan.
"Aku diteleportasi oleh Yuzuru-sama untuk memandu Anda menyelamatkan dunia kami. Anda telah terpilih."
"Y-Yuzuru-sama?"
"Ya, dia adalah dewi alam kedua."
Alam kedua?! Dewi!? Teleportasi!? Sebenarnya apa maksudnya ini?! Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Wajar saja jika Anda tidak mengerti, memang hal ini terlalu sulit untuk diterima oleh otak manusia pada jangkauan rata-rata."
Dia membaca pikiranku ya!? Pikirku kesal.
"Tidak, saya sama sekali tidak membaca pikiran Anda." Shiro menggeleng.
"KAU BENAR-BENAR MEMBACA PIKIRANKU, BODOH!!" aku berdiri diatas kasur. "Lagipula, apa urusanmu denganku?!"
"Saya hanya ditugaskan untuk menjemput Anda." Shiro kembali berbicara dengan ekspresi wajah datar.
"Menjemput?"
"Benar," Shiro mengangguk. "Kalau begitu, sampai jumpa nanti."
Shiro berbalik badan, kemudian—
"A-APAAAA!?!?!?"
Hilang.
Gadis itu menghilang begitu saja! Apa dia bukan manusia!?! Sial, ada apa dengan pagi ini!?
Dengan perasaan yang sedikit takut dan waspada, aku melangkah keluar kamar. Bagaimana jika gadis aneh itu mencul lagi? Kurasa tidak mungkin.
Aku memasuki kamar mandi dan membawa handuk kesayanganku. Menyalakan shower dan membiarkan air-air itu berjatuhan mengguyur tubuhku, lalu berendam sebentar.
YOU ARE READING
Reinkarnasi Serigala Perak
FantasyKisah ini bermula ketika Haruki Tachibana, seorang gadis berambut hijau berumur 16 tahun, didatangi oleh seorang gadis yang misterius yang mengaku diutus oleh Yuzuru-sama untuk menjemputnya, dimana ternyata ia menjemput kematian Haruki yang dibunuh...