~Good night mememories~
Mata mungil itu menatap sedih sekeliling kamar, membuat dada seorang pria bertubuh mungil itu terasa begitu sesak. Bahkan sangat sesak, hingga rasanya nyaris tak ada lagi celah untuk bernafas.
Huh.
Helaan nafas berat pun keluar dari celah bibir mungilnya. Kamarnya yang semula begitu indah dan menyenangkan dengan adanya seorang roommate kini berganti menjadi seperti sebuah kamar yang hampa. Tak ada lagi canda tawa dan gurau, hanya tersisa haru di dalamnya.
"Hanbin-ah, aku merindukanmu, " Desisnya lirih.
Hanbin. Namanya adalah kim Hanbin, lelaki tampan yang dulu menjadi roommate Kim Jinhwan, pria yang saat ini sedang menatap ranjang milik mantan roommatenya itu.
Dapatkah Jinhwan selalu berharap jika Hanbin akan kembali lagi menjadi teman satu kamarnya? Jinhwan dan hanbin memang satu kamar semenjak mereka memasuki universitas. Mereka tinggal di dalam asrama yang disediakan oleh pihak Universitas. Jinhwan tinggal di asrama bukan karena ia tak mampu , hanya saja orang tua lelaki mungil ini tengah berada di luar negeri. Jadi , untuk pulang menemui Jinhwan pun sangat jarang.
Oleh karena itu Jinhwan memutuskan untuk tinggal di asrama universitasnya. Bahkan hingga detik ini pun Kim Jinhwan masih beranggapan jika Kim Hanbin masih teman sekamarnya. Meskipun kenyataan berbanding terbalik dari harapan.
Sosok mungil itu tak pernah melepas ingatan nya tentang pria tampan yang pernah menjadi kekasihnya. Kim hanbin, lagi-lagi nama itu yang membuat jinhwan kembali merasakan sakit. Sosok tampan yang pernah mengisi hari jinhwan. Namun itu dulu, sebelum hubungan mereka harus berakhir karena sebuah keegoisan
"Hanbin, bisakah kau mengerti posisiku? " ucap Jinhwan
"Jinanie, aku melakukan ini untuk dirimu dan juga untuk hubungan kita, "
"Kita? Bukan kita, tapi untukmu sendiri hanbin! " Bahkan sekarang suara Jinhwan mulai meninggi.
"Huh, " Hanbin menghembuskan nafas kasarnya. Wajahnya terlihat begitu frustasi dan juga kacau.
"Lalu? Apa yang kau inginkan sekarang? "
"Aku hanya ingin sedikit kebebasan hanbin, ku mohon mengertilah, " Mohon Jinhwan
"Apa kau tau alasan ku melakukan ini? " tanya Hanbin dengan suara lembutnya. Membuat Jinhwan merasa sedikit luluh, namun tak mengubah apapun yang ada didalam otak mungil Jinhwan.
"Apa? "
"Kau tau? Aku sangat tidak suka apa yang sudah menjadi miliku disentuh orang lain, "
"Tapi aku juga tidak suka dengan sikapmu yang begitu posesif, aku juga mempunyai hak untuk bersosialisasi hanbin, " sahut jinhwan tak mau kalah
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING
Short StoryLalu biarlah aku sakit, asal kau tak berhenti mencintaiku - Kim Jinhwan BoyxBoy, Binhwan