Rekan ide : jeontie
Happy reading~
Ditengah musim panas yang melanda di kota Seoul, seorang pria manis bergigi kelinci memulai harinya dengan keadaan yang cukup kacau.
Namanya Jeon Jungkook.
Pria bermarga Jeon yang memang hidup sendirian didalam mansion besar miliknyaㅡlebih tepatnya milik orang tuanya yang tak tahu menahu akan keadaannya. Ia tak masalah dengan keadaannya yang seperti ini. Toh, ia menjadi suka hidup sendirian akibat terbiasa seiring berjalannya waktu. Walau kadang agak merepotkan disaat-saat tertentu.
Ia hanyalah seorang pria biasa yang berlindung dibalik jas putih kebanggaannya yang setiap hari selalu setia menemaninya kemanapun ia pergi.
Dan pagi ini adalah pagi yang sangat sial dan datang diwaktu yang tidak tepat disaat ia sedang 'mengerjakan' sesuatu hal yang telah menjadi rutinitasnya selama beberapa tahun belakangan ini.
Ini adalah hari libur dimana semua orang mengistirahatkan tubuh beserta pikiran mereka setelah bekerja selama seminggu penuh dengan hati yang bergembira.
Namun apa jadinya jika hari libur itu dirusak oleh seseorang yang tak bertanggung jawab dengan menyuruhnya pergi ke rumah sakit sesegera mungkin.
Lantas ia langsung melapisi kaos santai yang tengah ia kenakan dengan sweater tipis berwarna peach agar tetap melindungi kulit putihnya yang halus secara terburu-buru dan langsung melesat pergi tanpa mempedulikan hasil kerja yang belum selesai.
.
.
.
.
."Dokter Jeon, cepat keruangan operasi, pasien tabrak lari baru saja tiba setelah terjadi tabrakan di perempatan jalan raya di sekitar rumah sakit." ujar perawat wanita memberitahu dengan panik.
Langsung saja Jungkook melangkah keruangan itu sembari mengenakan jas putih kebanggaannnya dan mendapati pasien sedang dalam keadaan yang kritis.
"Cepat siapkan alat-alat bedah, kita akan operasi pasien sekarang juga."
Tak memerlukan waktu yang lama, perawat yang bertugas langsung menyiapkan semua alat yang diperlukan dan mulai mengerjakan bagiannya sesuai instruksi dari Jungkook.
Keadaan pasien cukup memprihatinkan, dengan luka parah yang menganga dibagian lengan dan kaki akibat tertancap pecahan kaca mobil dan tulang yang terlihat keluar menembus kulit akan memakan waktu yang lama untuk menyembuhkan atau bahkan tidak bisa disembuhkan lagi.
Jungkook pun berusaha dengan teliti saat mengeluarkan pecahan kaca yang cukup besar tadi agar tidak mengenai bagian organ yang lain sembari menahan gejolak yang sudah membuncah meraung ingin segera dipuaskan. Tiba-tiba ia merasa lapar.
Melihat detak jantung pasien yang melemah setelah berjam-jam berusaha menangani, diam-diam Jungkook perlahan mulai melepaskan perhatiannya kearah luka pasien dengan menangani kearah bagian yang tak ada masalah apapun.
'Kenapa aku repot-repot menyelamatkan pasien yang kehidupannya sudah diambang kematian? Lebih baik aku masak dan kujadikan daging steak dengan lelehan saus tomat diatasnya, pasti lezat dan nikmat' Jungkook menyeringai dengan tatapan penuh damba kearah daging segar pasien yang masih menganga terbuka.
"Dokter Jeon? Apa yang harus kami lakukan? Keadaan pasien belum juga membaik dan keluarganya sudah menunggu dengan lama menanti kabar keberhasilan dokter menyelamatkan pasien. Kita harus melakukan sesuatu sebelum nyawa pasien tidak tertolong." Telak ucapan sang perawat membuatnya tersadar, bahwa ia tidak boleh mengedepankan egoisnya hanya demi nafsu sedangkan banyak keluarga pasien yang berharap banyak kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREJUDICE | Taekook
غموض / إثارةAwasi orang yang terlihat baik kepadamu tak peduli itu orang terdekatmu sendiri. Bisa saja dia juga mengawasimu. Who Knows? . . . . . Ada darah-darah jadi apabila jijik, mual dan lainnya harap jangan menghirup udara dilapak ini. Tidak suka tinggal c...