KRIIIING...
Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, namun Raja tak ingin keluar kemana pun.
Raja mencoba fokus mengerjakan beberapa soal fisika yang ada di hadapannya, namun Shania tak berhenti merecokinya sejak tadi, membuatnya tidak bisa konsentrasi.
"Jadi lo beneran belum pernah pacaran?"tanya Shania sambil menatap Raja tanpa henti.
"Hm"
"Jadi, gue bakalan jadi cinta pertama lo?"tanya Shania sambil tersenyum.
Raja tak menanggapinya, ia mencoba terus fokus mengerjakan soal fisika yang ada di hadapannya.
"Raja!"
"Jadi kapan kita pacarannya?"tanya Shania frontal.
Raja menghela berat, kesabarannya sudah habis.
"Diam!"sentak Raja kesal
"Lo manis banget"puji Shania sambil terus memandangi wajah Raja, yang membuat Raja risih.
"Gausah liat-liat gue segitunya"ucap Raja kesal.
"Gue jadi enggak sabar mau jadi pacar lo"khayal Shania dengan senyumnya yang tak pernah turun.
Raja bergidik ngeri mendengarnya, baru sehari ia masuk ke sekolah barunya saja sudah ada yang menganggu hidupnya.
"Raja!"
"Kok lo diem aja sih?"lanjut Shania.
Raja berhenti menulis, meletakkan penanya.
"Mau lo apasih?"decak Raja kesal.
"Gue mau jadi pacar lo hehe!"diikuti cengiran Shania.
"Lo gila!"emosi Raja kian memuncak.
"Tapi sih, untuk saat ini gue mau nya nomer Hp lo!"jawab Shania tanpa menghilangkan senyum diparas cantiknya.
"Gue enggak mau!"tolak Raja.
"Kenapa enggak mau?di sekolah ini, seluruh cowok naksir gue, minta nomer Hp gue! Seharusnya lo bangga dong, Primadona di sekolah ini deketin lo!minta nomer Hp lo!"ucap Shania bangga.
Salah satu sudut bibir Raja terangkat, menatap Shania dengan jijik. Detik berikutnya Raja bangun dan berjalan, menabrak kasar bahu Shania. Untuk kesekian kalinya Shania di tolak!
Bukan Shania namanya jika ia menyerah, sampai kapanpun apa yang ia mau, ia harus mendapatkanya dengan cara apapun! Bagaimana pun caranya!!
Shania menggeram menahan kekesalannya melihat cowok angkuh seperti Raja.
"Sial!"
"DASAR LO COWOK ANGKUH!"
"COWOK GA TAU DIRI!"
"SOMBONG!"
Ana hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya itu.
Ana datang ke meja Shania.
"Udahlah Shan, dia itu batu hidup! Susah bicara sama dia"ucap Ana kesal, ia kesal karena Shania malah terus-terusan mendekati Raja yang acuh padanya.
"Gak bisa!gue harus dapetin dia! Mau gimana pun cara nya gue ga peduli"keras Shania.
Ana hanya memilih diam, melawan Shania tidak akan habisnya. Ia selalu bisa membuat percakapan dengan hasil kekalahan!
***
Kantin SekolahRaja sudah memiliki teman dengan cepat, sebentar saja sudah banyak yang mendekat dengannya, sebenarnya Raja ini adalah tipe yang tidak menyukai keramaian.
"Eh lo pacar Shania?"tanya Ravi. Ravi ini adalah teman baru nya Raja. Sama terkenal lah dengan Raja.
"Gak!"tukas Raja cepat.
"Tapi rumor yang beredar, lo itu pacar barunya Shania!makanya lo pindah sekolah kesini"jelas Ravi.
"Engga goblok!"jawab Raja kesal.
"Gue jijik sama cewek begitu, kesannya murahan!"lanjut Raja
"Wuiiih, baru lo yang segitu ga sukanya sama Shania"ucap Ravi
"Sayang padahal dia cantik loh, kenapa lo malah gak suka?"tanya Ravi.
"Gue enggak suka di kejar!"tukas Raja singkat.
"Tapi lo dikejar sama cewek paling cantik di sekolah ini loh, Ja"seru Ravi.
"Cowok itu mengejar, bukan dikejar!"ucap Raja cepat.
"Serah lo deh"balas Ravi kesal. Melawan Raja tak akan ada habisnya.
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak tadi, Ravi berencana untuk main kerumah Raja. Namun keadaan tidak seperti yang diinginkan Raja."Raja!"panggil Shania.
"Gue nebeng yaa!"ucap Shania manis.
"Gue sibuk"jawab Raja singkat.
"Ayolaaaah, anterin gue"mohon Shania. Sebenarnya Shania biasa pulang bersama Ana, namun ia ingin sekali terus bersama Raja.
"Yaudah deh, gue ngambek"ucap Shania dengan bibir bawahnya yang di majukan.
"Jijik!"balas Raja kesal.
"Hmm, iyadeh gue ga pulang sama lo"ucap Shania mulai sedih.
"Bagus"
"Tapi, gue minta nomer Hp lo!"ucap Shania menyodorkan ponselnya.
"Enggak!"tolak Raja.
"Kalo lo enggak mau ngasih sih, gue bakalan ngintilin lo sampe depan rumah lo"ancam Shania.
"Lo manusia bukan sih?kalo gue bilang enggak ya enggak! Gausah maksa!"bentak Raja pada Shania, ia tak tahan dengan amarahnya.
"Semakin lo marah, semakin gue cinta sama lo"goda Shania.
Ana yang menunggu Shania pun lama-kelamaan geram melihat adegan Drama yang mereka buat.
"Shania!ayolah pulang!dia itu Nisan hidup!"decak Ana kesal.
"Mulut lo!"ucap Raja pada Ana.
"Lah?lo kan emang batu hidup yang berjalan!"ejek Ana.
Raja memilih diam, merasa gila lama-lama jika harus menghadapi dua perempuan gila di dalam kelas nya.
Sedangkan Ravi yang setia menunggu Raja hanya tertawa melihat percakapan tak berfaedah yang dibuat teman-temannya itu.
"Hahaha udahla Ja, lo kasih aja kek nomer lo biar kelar urusannya"ucap Ravi membela Shania.
Sedangkan Shania mengacungkan jempolnya pada Ravi.
"Nah tu kan bener, mending lo kasih kek"ucap Shania.
Raja hanya diam.
"Yaudah, gue pulang ya Raja sayang"ucap Shania yang membuat Raja merinding ketakutan. Kalimat horor keluar dari bibir Shania
Raja bergidik ngeri mendengarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thankyou❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Modifier Of My World
Teen FictionPertemuan antara Pria berhati batu dengan Wanita manis yang mengejarnya. Akankah wanita ini mendapatkan cinta Pria batu ini?