1. Katanya: Kamu Hidup Aja, Dia Nggak Tau!

4 3 0
                                    

25 Maret 2018

"Jung Kook. Apa-apa Jung Kook, ini itu Jung Kook. Kamu hidup aja Jung Kook nggak tau, Dek."

Ibuku berkata begitu. Benar-benar mengatakannya tepat di depan mataku. Mungkin karena terlalu lelah mendengar kata "Jung Kook" yang hampir selalu aku sebut di berbagai kesempatan. Atau mungkin Ibu takut kalau anak gadisnya ini jatuh terlalu dalam pada laki-laki bernama Jung Kook yang bahkan tidak mengetahui keberadaan anaknya? Entahlah. Namun yang pasti, kalimat itu cukup menamparku.

Awalnya aku biasa saja sesaat setelah Ibu mengatakannya. Toh, aku pikir, Ibu pasti sedang bergurau.

"Bu, jangan ngomong gitu, ih. Ucapan Ibu itu langsung sampe ke Atas, Bu. Siapa tau akan ada masa dimana Jung Kook mengenal anak Ibu ini," jawabku saat itu lalu disambut oleh gelak adikku sambil membalas, "Mimpiiii!"

Aku juga cukup sering menemukan meme-meme semacam itu dari akun fanbase yang aku follow di instagram. Jadi, ketika Ibuku berkata begitu, aku biasa saja. Namun ketika malam hari datang, lewat dari tengah malam, ketika aku selesai mengerjakan tugas kuliah yang rasa-rasanya hampir membuatku mencopot kepala sendiri, tiba-tiba kalimat yang Ibu keluarkan kembali terngiang di kepalaku.

Saat itu aku berbaring di lantai dengan bantal spongebob menyangga kepala yang menghadap langit-langit rumah. Aku membuka ponsel dan mulai melihat beberapa updatean dari akun-akun yang aku follow di instagram. Di timelineku muncul sebuah foto BTS yang berdiri di tengah panggung sambil menatap ke arah ribuan penonton di konser milik mereka sendiri. Mereka bertujuh berdiri dengan sorot lampu yang menerangi masing-masing member, sementara di sekitarnya amat gelap. Hanya ada cahaya-cahaya kecil yang tercipta dari ARMY BOMB.

"Kamu hidup aja Jung Kook nggak tau, Dek."

Entah kenapa, tiba-tiba aku merasa seperti ada yang menggigit di dalam dadaku. Melihat foto lautan manusia dengan posisi sama sepertiku: fan. Rasanya aku menciut seketika. Merasa kecil dan merasa jauh dari mereka.

Aku sadar bahwa ada beribu manusia yang jauh lebih dekat dengan mereka. Hah, siapalah aku di hidup mereka?

Ibuku benar, bahkan aku hidup saja mereka tidak tahu. Dan mengiyakan ucapan Ibuku saat itu entah kenapa membuatku merasa sedih. Aku menaruh ponselku di lantai, beralih menatap langit-langit kamar.

Kenapa aku harus sedih?

Sungguh, aku benar-benar menanyakan hal itu pada diriku sendiri. Maksudnya, aku sadar bahwa mereka tidak tahu keberadaanku, mereka tidak tahu bahwa ada perempuan kecil di belahan bumi lain yang amat menyukai mereka, mereka tidak tahu bahwa ada aku di sini yang suka menyebut Jung Kook sebagai pacarku. Aku tahu dan sadar betul "tempat"ku ini dimana. Tapi, kenapa aku tetap meresa sedih?

Menyukai idol Korea itu rasanya seperti menceburkan diri sendiri ke kolam renang tiga meter padahal tahu bahwa sendirinya tidak bisa berenang. Sekali nyemplung, tidak bisa keluar. Huh, nasib.

Dan malam itu, setelah merenung beberapa menit, aku menyadari satu hal.

Kenapa aku sedih atas fakta bahwa aku hidup saja dia tidak tahu? Karena bagaimana pun, aku juga ingin mengenal mereka lebih dekat dan lebih jauh dari siapapun.

Kenapa?

Karena aku menyukai mereka. Sesederhana itu.

















Jadi, bisakah aku lebih dekat dengan kalian, Bangtan?

Just A Little Fangirl's MindWhere stories live. Discover now