Go Away

350 23 58
                                    

-Hidup tak semuanya tentang kegelapan. Pasti ada setitik cahaya untuk meneranginya. Percayalah-

Pyurrrr

Tumpahan jus jeruk membasahi baju seorang gadis yang kini tengah duduk di salah satu tempat duduk di kantin. Gadis tersebut hanya mengeluarkan ekspresi datar tanpa terlihat adanya ekspresi ketakutan ataupun marah sedikitpun. Hal seperti ini sudah biasa untuknya.

"Dasar anak tak berguna." Resha, cewek yang telah menumpahkan jus jeruk itu dengan teganya. Ia melangkahkan kakinya meninggalkan cewek yang telah ia siram dengan jus jeruk yang telah dibelinya dari kantin itu sambil menyeringai.

"Valen lo gak papa?"

"Santai aja, udah biasa." Valen tersenyum kepada teman yg kini duduk di depannya itu. Valen Arasha Pratama. Anak terakhir dari pasangan Resga Alvinno Pratama dan Deandra Alvinna Pratama.

"Yaudah yuk gue anterin ke kamar mandi. Di loker lo ada baju ganti kan?" Alexa berdiri dari duduknya diikuti Valen.

"Ada kok."

Mereka berjalan menuju kamar mandi dengan diiringi berbagai tatapan kasihan, sinis, dan lain lain oleh siswa siswi di sepanjang koridor. Tapi Valen hanya menunjukkan raut datarnya. Ini hal yang sudah biasa untuknya. Berjalan di tengah keramaian dengan pakaian yang basah dan kotor.

"Kakak lo itu emang nggak pernah absen sekalipun ya buat bully lo. Kok dia jahat banget ya? Padahal kan lo adik kandungnya." Alexa mengerutkan keningnya.

Valen hanya tersenyum pedih sebagai balasan dari pertanyaan Alexa. Resha, orang yang tadi menumpahkan jus jeruk ke bajunya itu adalah kakaknya. Kakak kandungnya. Valen menghela napasnya.

*****

Valen menuruni anak tangga. Langkah demi langkah semakin membawanya ke lantai bawah. Tujuannya kali ini adalah ruang makan. Valen menghela napas beratnya sebelum mulai berjalan ke arah meja makan.

Sesampainya di ruang makan disana telah ada orangtuanya dan kakaknya, Resha. Terlihat mereka sudah mulai makan tanpa menghiraukan kedatangan Valen.

"Selamat malam ma, pa, kak." sapa Valen terhadap ketiga orang tersebut. Orang tua Valen bukannya menjawab malah asik dengan cerita Resha. Valen menghela napasnya lagi. Hal seperti ini sudah biasa baginya. Seperti anak yang tidak dianggap.

"Ma, pa, lomba cerdas cermat kemarin aku dapat juara 1 loh." Resha bercerita sambil menatap Valen sinis.

"Wahh betul Resha? Wahh mama bangga sekali sama kamu." Deandra mengelus rambut anaknya itu tanpa memedulikan Valen yang menatapnya iri.

"Nah anak papa harus gitu. Nggak seperti yang satunya lagi yang nggak pernah diikutin lomba apa apa." Resga menatap sinis Valen. Sedangkan Resha diam diam tersenyum.

"Kamu mau hadiah apa? Mobil baru? Atau apapun yang kamu mau bakal papa turutin deh." Resga beralih lagi pada Resha.

Resha yang ditawari seperti itu matanya langsung berbinar. "Resha mau mobil keluaran terbaru pa. Boleh kan?" Resha menatap papanya dengan wajah memohon.

"Apasih yang nggak buat anak papa yang satu ini." Resga tersenyum sambil mengelus rambut Resha.

Diam diam Valen tersenyum kecut melihat itu semua. Ia ingin seperti Resha yang disayang kedua orang tuanya. Tapi itu mungkin mustahil untuknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Go AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang