MING POV
Aku terbangun setelah melewati mimpi buruk. Badanku terasa sangat ringan walau secara fisik aku masih terbaring di tempat tidur ini. Aku coba menyelami memanggil Mong dan Kim tapi mereka berdua menghilang seperti tak pernah ada dan menurut Wayo aku berubah, bukan seperti yang dulu. Entah kenapa hatiku tak ingin mengingat seperti apa aku yang dulu.
P'Kit merawatku dengan baik, walau aku tahu ia merasa sebal denganku tapi aku yakin didalam hatinya dia peduli padaku. Lain dimulut lain dihati, dasar angry kitty.
Yang aku pikirkan sekarang adalah cepat sembuh dan memberikan seluruh harta Varodom kepada P'Kit, karena ia yang berhak mendapatkannya. Walau P'Kit masih tak percaya ia adalah saudara kembar dari P'Copter tapi aku yakin itu semua benar.
Setelah sedikir pemaksaan dariku, akhirnya mereka semua mengijinkan aku dirawat dirumah dan P'Kit tetap diminta menjadi dokter pribadiku.
Dulu aku malu untuk mengejarnya tapi sekarang akan kucoba berbagai cara untuk mendapatkan hati dan tubuhnya. Dia milikku, P'Kit milikku.
Hahaha... aku tak tahu bagaimana aku bisa seposesif ini terhadapnya. bahkan aku tak merasakan apa yang kurasakan sekarang kepada P'Copter padahal wajah mereka hampir seupa.
"P....P'Kit..." Teriakku memanggilnya karena aku masih belum banyak bergerak, masih menjalani terapi karena selama ini aku hanya berbaring tak bergerak selama 6 bulan.
" Apa lagi Ming ? behentilah memanggilku 24x sehari. " katanya kesal. Lucu sekali wajahnya.
"Aku mau mandi."
"Trusss ?"
"Mandiin aku " kataku yang membuat wajahnya seperti ibu-ibu yang tak dikasih uang belanja.
"Mandiin ? gak.. mandi sendiri sana."
"P... P kan dokterku, dan aku masih belum dapat bergerak bebas. P'Kit Jahat." kataku bergaya anak kecil, salah satu jurus mautku agar P'Kit mengikuti keinginanku.
"Memangnya kau ini anak kecil apa ? "
"P...hikkk...P'Kit..."
"Ok, Ok." katanya sambil mengangkat tanganku disebelah pundaknya dan tangan satunya lagi berada di pinggangku. Seiring berjalan menuju ke kamar mandi dengan susah payah, sengaja kusentuh putingnya disebelah kanan.
"MINGGG. TANGANMU" Sergahnya marah.
"Maaf P tak sengaja."
Walau P'Kit mengerutu tapi P'Kit tetap membantuku dan aku harus mencari kesempatan untuk meraba-raba tubuhnya yang membantuku mandi selagi aku masih bisa disisinya.
***
Waktu mandi yang begitu terasa singkat dan menyenangkan, semoga bisa terulang kembali. Tapi kenyataan itu belum tentu akan terulang kembali, karena pengacara keluarga Varodom sudah ada disini. Diruang tamu ini bersama P'Phun, P'Noh dan P'Kit.
"N'Ming, bagaimana keadaanmu ?" kata si pengacara itu.
"Aku sudah membaik P. Terima kasih atas perhatian" mereka terbelalak mendengar perkataanku ini, masalahnya selama ini aku tak pernah mengucapkan terima kasih dengan mudah, ini menurut versi mereka.
"Apa kau yakin mereka bisa dipercaya ?" katanya sambil mengarahkan dagunya kearah P'Phun, P'Noh dan P'Kit. Aku menganggukan kepala sebagai jawaban dari pertanyaannya.
"Baiklah saya akan bacakan surat wasiat dari Grandpa sekaligus kepala keluarga Varodom. Surat wasiat ini berisikan bahwa semua kekayaan milik keluarga Varodom baik itu uang tunai, perhiasan, property, kendaraan serta saham- saham di perusahaan Group Varodom akan dibagi dua secara adil kepada para cucu keluarga Varodom yaitu Mr. Mingkwan Varodom dan Mr. Copter Varodom. Akan tetapi terjadi musibah yang tak diinginkan sehingga Mr. Copter Varodom meninggal dunia tanpa sempat surat ini dibacakan karena belum menginjak 18 tahun maka secara hukum bahwa semua kekayaan milik keluarga Varodom akan jatuh ketangan Mr. Mingkwan Varodom."
Aku hanya diam sementara P'Kit menatapku takjub mendapat segitu banyak kekayaan diusia semuda ini.
"Sebelum dilakukan proses alhi waris, ada hal yang diajukan oleh Mr. Mingkwan Varodom bahwa kekayaan ini seluruhnya akan diahli wariskan kepada Mr. Kit Panuwat mulai dari hari ini atas persetujuan ahli waris sebelumnya. "
P'Kit dengan muka tercengang dan berteriak "KAU GILA MING, AKU TAK MAU."
"P terimalah. sebenarnya ini semua milikmu bukan milikku. Kau adalah adik kandung dari P'Copter."
"Bukan... aku bukan..." katanya menolak semua ini. "Kenapa kau tak kasih saja ke P'Phun atau P'Noh, jangan aku." Aku tersenyum mendengar pernyataannya, P'Kitku tidak matrealistis. Pilihanku sudah benar.
"P..." tanganku mengenggamnya agar ia menjadi tenang.
"Lalu bagaimana denganmu ? P'Phun dan P'Noh." Tanyanya bingung.
"Aku akan pergi dari rumah ini, begitu juga dengan P'Noh dan P'Phun."
"Gak... aku ngak mau Ming hik...hik... aku gak mau sendirian." Hatiku sakit melihatnya menangis tapi inilah yang seharusnya aku lakukan, aku sudah tak berhak untuk tinggal disini.
"Apa tak ada cara lain Ming ? Jangan pergi. Aku mohon. Aku tak ingin tinggal disini sendirian." P'Kit menahan lenganku seakan-akan tak rela membiarkan aku pergi.
"Tentu saja ada, bahkan aku sudah tahu solusinya ." Kata P'Noh berceloteh ria.
"Apa P ?"
"Menikahlah dengan Ming."
"Whattt ??" Kali ini P'Kit lebih tercengang melebihi waktu ia tahu aku ini ahli waris tunggal keluarga Varodom.
"P'Noh, jangan... kita memang harus pergi dari sini. Jalankan saja wasiatku pak pengacara."
"Tidak...tidak boleh." Teriak Kit menahan pak pengacara untuk memproses lebih lanjut.
"P, dengarkan aku. Ini semua milikmu , bukan milikku. Lagipula aku tahu P tidak mencintaiku, P hanya menganggap aku adik P. Jadi aku mohon, lepaskan aku agar aku tidak lebih tersiksa dari ini. Pak pengacra lanjutkan prosesnya."
"Tidak..tidak boleh."
"Lanjutkan."
"Tidak."
"P'Kit..."
"Ok..ok.. aku akan menikahimu Ming. Please jangan pergi. Aku akan belajar mencintaimu na.. please Ming..." katanya sambil memelukku.
"P seorang dokter dan aku hanya seorang bocah yang masih sekolah yang tak punya apa-apa."
"Aku tak peduli, pokoknya jangan pergi na... aku mohon Ming. Akan kukabulkan apapun keinginanmu. Jangan pergi Ming." P'Kit lebih erat memelukku dan aku membalasnya dengan tersenyum lebar sambil mengedipkan mata ke P'Noh.
Rencana berhasil P'Noh.
THE END
SIDE STORY
"Ming...akhhh... ming...." desah P'Kit ditengah -tengah kegiatan panas kami.
"Panggil namaku dengan kencang P." Kataku sambil menusuknya lebih dalam.
"AKHHH...MINGGG..."
"More..." kataku sambil menusuknya berkali-kali, setiap tusukan semakin dalam.
"AAKHH....AKHHH.....MING....STOP....AKHHH...AKH....NO....MING....AK..AKH..AKHH...AKHHHHHHH....."
P'Kit terbaring lemas dibawahku setelah mencapai klimasnya, dan aku menghujamkan beberapa kali tusukan sebelum mencapai klimaks.
"Yes...P'Kit....I love....You..."
Kuambil telepon disamping tempat tidurku dan mengirim pesan pada seseorang.
^To : Wayo
Dengarkan voice recoder ini, dan kau akan tahu P'Kit mendesah lebih kencang daripada dirimu. Aku menang Wayo, Jangan lupa janjimu.
From : Dari Tuan Ming yang perkasa mengagahi Kit. ^
Setelah mengirim pesan, kubersihkan tubuh P'Kit dan bergabung dengannya menyusul ke alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Private Doctor (Bahasa - Complete)
FanficIni cerita 2 moons di masa - masa menjadi dokter training. Melenceng dari filmnya tapi gak pa pa ya ?. Apa yang dilakukan 3 dokter ini sehari - harinya ? Stay tune ya. Seperti biasa , cerita ini murni punya saya tapi meminjam karater dari 2 moons (...