bagian 4 :: sosok di malam itu

4.9K 777 97
                                    

Rak kayu kokoh itu berbaris rapi di ruangan luas itu. Ratusan hingga ribuan buku tersusun disana. Perpustakaan di Universitas Yeungnam itu terlihat lengang saat ini. Selain karena memang bangunannya yang memang luas, tempat itu juga bukanlah tempat favorit mahasiswa untuk menghabiskan waktu.

Namun, tidak bagi Jeon Wonwoo. Ia bahkan tidak sadar sudah masuk semakin dalam ke perpustakaan. Meninggalkan dirinya dengan kesunyian serta buku-buku yang sedikit berdebu.

Jari lentik itu kini menyentuh satu buku dengan sampul berwarna cokelat. Matanya membola saat melihat Mingyu lewat celah yang tercipta di rak buku. Ia pun memutar matanya malas.

"Kau mengikutiku sampai sini!" Geram Wonwoo dengan suara yang dibuat sedikit berbisik.

"Aku menuntut ilmu disini. Apa maksudmu mengikutimu?"

"Enyahlah"

Mingyu segera menarik tangan Wonwoo dan dibawa ke belakang punggung lelaki itu. Ia mendekatkan tubuh Wonwoo padanya membuat lelaki itu tidak bisa berkutik sembari membelakanginya.

"Kau tidak bisa ramah sama sekali, eoh?" Bisik Mingyu tepat pada cuping telinga Wonwoo, membuat empunya bergidik merasakan helaan nafas itu.

"Lepaskan Kim. Kau pikir kita dimana sekarang?"

"Perpustakaan"

Suara Mingyu semakin berat. Tidak ada niatan untuk membuat jarak. Padahal darahnya kini berdesir panas dengan posisinya sekarang. Kedua mata Mingyu jatuh pada leher putih jenjang milik Wonwoo yang terpampang semakin jelas. Aroma itu menguar begitu dalam menyambut indra penciumannya.

"Mingyu ... Lepaskan sekarang"

Mingyu yang semula memejamkan matanya karena terlarut akan suasana di sekitarnya kini terbuka. Bukan karena Ucapan Wonwoo melainkan karena merasakan kehadiran seseorang. Ia pun melepas cengkramannya pada pergelangan tangan Wonwoo dan berganti menatap sosok lain di hadapannya. Sebuah seringai tercipta pada wajah tampannya.

"Kau tunggu disini"

Wonwoo mengerutkan keningnya tidak suka, "mengapa aku harus menurutimu?"

Mingyu mengabaikan pertanyaan Wonwoo dan segera menghampiri sosok yang kini sudah berpindah tempat ke belakang lemari buku yang lain.

"Kang Daniel, werewolf kesukaanku" Mingyu tersenyum miring "aku terkejut melihatmu di kota ini"

"Aku lebih terkejut melihatmu. Bukankah kau ingin menjauh dari Jongin setelah drama cinta kalian--- "

Ucapan Daniel terputus karena Mingyu mendorong tubuh tegap itu kasar. Mata tajamnya jelas mengintimidasi. Sejurus kemudian, Mingyu terkekeh kecil dan melepas kerah baju lelaki itu.

"Jadi, kau sudah bertemu dengan Wonwoo. Di malam saat dua temanmu hendak mengganggunya. Kau mengagumkan"

"Berhenti membaca pikiranku" suara Daniel begitu berat "siapa sebenarnya dia? Aku merasakan hal yang berbeda padanya"

"Bukan urusanmu, Kang Daniel. Jawab saja pertanyaanku mengapa anak seorang pimpinan werewolf datang ke kota kecil ini. Kau seharusnya menyembunyikan diri di pegunangan, jaga-jaga malam purnama tiba"

Daniel tertawa remeh, "kami diam-diam sudah melatih diri untuk terbiasa saat malam purnama. Lagipula, jika kau penasaran tanyakan saja pada Jongin saudaramu itu"

"Jongin?"

"Kau tidak tau banyak rupanya. Baiklah, urusan kita hari ini sampai disini dulu" Daniel yang sudah berjalan melewati Mingyu itu berhenti sebentar dan berbisik, "jika kau tidak ingin manusiamu diganggu, sebaiknya kau meninggalkan tanda padanya. Banyak yang tertarik dengan aroma uniknya"

Beauty of The Dark | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang