Panitia MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)

123 16 4
                                    

   "Cekrek..." suara pintu kamar mandi terbuka, menandakan seseorang keluar dari sana.
   Seorang perempuan tinggi yang tampak memakai handuk melingkar di kepalanya, ya dia adalah clara loli mahendra dan biasa dipanggil 'ara', anak ke-3 dari 3 bersaudara (anak bungsu), memiliki keluarga yang berkecukupan. Tapi jangan salah walau clara anak bungsu, clara bukanlah anak yang manja.

Setelah keluar dari kamar mandi clara tampak tergesa-gesa menuju tempat tas-nya berada, setelah mengambil tas-nya langsung saja clara keluar dari kamar sembari melempar handuk yang melingkar di kepalanya itu tanpa menyisir sedikit pun rambut gelombangnya dan menuju dapur hanya untuk sekedar berpamitan pada Rina sang ibu. Clara sama sekali tidak berpikir untuk sarapan karena diri-nya sudah terlambat untuk ke-sekolah. Karena clara harus datang lebih pagi hari ini untuk kumpulan Osis terlebih dahulu, sebab hari ini adalah Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk siswa/siswi baru kelas X.

"Tinnn..tinn..." suara klakson mobil mahendra sang ayah sudah berbunyi sedari tadi menandakan bahwa clara harus lebih cepat lagi, clara yang mendengar suara klakson sang ayah mepercepat gerakannya untuk menghampiri rina yang sedang mencuci piring di dapur. Saat rina baru ingin membilas piring-piring yang kotor clara langsung saja mengambil tangan rina sehingga sedikit membuatnya kaget dan mencium tangannya.

"ra.... kamu tidak menyisir rambut-mu sayang?" teriak rina bertanya pada clara yang sudah pergi menjauh.

"Enggak mahhh... Ara sudah terlambat" jawab clara sembari membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya.

                                                            ...
  

   Clara duduk dengan wajah yang disenderkan pada tangannya, saat ini dia sedang berada diruangan Osis. Clara tampak bosan dengan topik yang sedang di bahas pada kumpulan ini, pasalnya topik ini sudah dibahas pada kumpulan Osis minggu kemarin.

"Oke sekarang kalian sudah tau tugas masing-masing seperti apa, yang terpenting jangan membuat mereka bosan, kita harus memberikan games yang menarik untuk mengulur waktu sampai pemateri tiba.... Bisa dipahami?" tanya naufal sang ketos (Ketua Osis) SMAN Nusa persatuan yang sedang berdiri didepan.

"Siapp bisa..." jawab anggota Osis yang lainnya sehingga membuat clara terkaget dan menyusul untuk menjawab-nya.

Clara berjalan dibelakang mengikuti kak nazma sang kakak kelas teman se-panitianya untuk menuju kelas yang mereka pegang. Setelah sampai dan memasuki kelas tampak wajah siswa-siswi baru SMAN nusa persatuan.

Saat istirahat pertama untuk peserta MPLS, clara ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan Cendoll (sahabat-sahabat kelasnya yang beranggotakan 7 orang termasuk dirinya) di kelas barunya. Tapi clara tidak sendiri dia mengajak kanya dan nadien (salah satu anggota cendoll yang juga mengikuti organisasi osis) untuk mendatangi kelas.

Setelah clara, nadien dan kanya sampai di deket kelas, tampaklah sahabatnya yang lain sedang duduk di bawah pohon mangga yaitu wulan, dita, salsa dan amel. Karna ingin melepas rindu sebab sudah lama tak bertemu akhirnya clara dan ke-6 sahabat lainnya berpelukan ala teletubies.

Clara POV

"Gue kangen banget sama kalian" ucap kanya disela-sela pelukan itu

"Gila.... Perasaan udeh lama banget kite gak ketemu, iye gak sal? Tanya nadien pada salsa

"Ye.... Itu kan perasaan lo dien"

"Kok kalian bisa kesini sih,emang yang MPLS udah selesai?" tanya amel mengubah topik pembicara-an dan membuat pelukan itu merenggang.

"Belum ini cuma istirahat" jawab-ku kepada amel.

Setelah aku dan ke-6 sahabatku melepaskan pelukan teletubies ini, tak disangka-sangka seorang laki-laki menghampiri dan seperti ingin ikut bergabung dalam pelukan teletubies kami.

Ya... Laki-laki itu adalah Ananta nissi setiawan, seorang laki-laki yang sekelas dengan-ku. Orang yang paling menyebalkan karna tingkahnya yang blak-blakan, apalagi kalau sudah meminjam sebuah barang tapi tak pernah dikembalikan oleh-nya, jika dia sudah melakukan hal seperti itu aku tidak pernah lupa memberikan cubitan andalan-ku padanya, dan yang paling penting adalah matanya yang tampak sipit sehingga mempermudah-ku untuk mengejeknya. Tapi walau seperti itu kami tidak bisa dibilang dekat.

"Ra... Kok pas gue dateng pelukannya udahan?" tanya-nya padaku

"Gak tau... Kamu datengnya telat kali" jawab-ku sambil tertawa kecil.

Autor POV

   Begitulah clara, satu-satunya anak di kelas yang menggunakan bahasa aku-kamu yang tidak seperti anak jaman sekarang, memiliki tutur kata paling lembut, tidak banyak bergerak seperti orang lesu yang padahal tidak sakit sama sekali, dan sangat menyayangi hewan dan tumbuhan (katanya).

"Tettt... Tettt" bel sudah berbunyi untuk yang ke-2 kalinya menandakan jam istirahat sudah selesai. Clara, nadien dan kanya kembali lagi ke ruangan yang mereka pegang  setelah berpamitan pada wulan, amel, salsa, dan dita. Akhirnya kegiatan MPLS berjalan dengan lancar sampai pulang sekolah tiba.

Clara, kanya, nadien, wulan, dan salsa sudah berjanji-an bertemu di suatu tempat lalu pulang bersama, amel dan dita tidak ikut pulang bersama karena memiliki rute yang berbeda untuk sampai rumah. Wulan dan salsa sudah menunggu clara, nadien dan kanya dari tadi hingga akhirnya mereka tiba dan langsung menghampiri salsa dan wulan.

"Ayo... Langsung aja naik angkutan umum, keburu penuh nih sama anggota MPLS" ajak nadien pada yang lain.

"Yaudah yu" jawab clara

Saat kelima sahabat itu hendak melangkahkan kaki, terdengar suara motor yang mendekati mereka.

"Burmmm... Burmm......" tampak terdengar suara motor tersebut

"Ra... Ayo naik" suara itu sempat mengagetkan ke-5 sahabat itu dan langsung menatap ke arah sumber suara, lalu wulan, salsa, nadien, dan kanya menatap dengan tatapan yang heran pada si pengendara motor ninja tersebut dan menatap clara yang hanya diam mematung dengan ekspresi bingungnya secara bergantian.

#Jengg.. Jeng... Jengg.. Sang autor muncul, maaf ya kalau kesan pertama untuk cerita ini gak jelas. tapi jangan patah semangat untuk membacanya🙌, doa'in supaya kedepannya lebih jelas lagi, oke?

Dan... Terima kasih untuk kalian yang baca cerita ini, maaf kalau masih banyak kekurangan yaa...

Dan jangan lupa buat kasih vote-nya😁.... Makasih

I Can't Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang