10

1.5K 319 113
                                    

Guanlin akhirnya kembali ke meja tempat Seonho duduk saat prosesi pernikahan akan dimulai.

Seonho menatap Guanlin dengan raut wajah penuh kekhawatiran.

Guanlin terlihat masih terengah engah dan keningnya basah karena keringat.

"Tadi..itu..gimana..siapa..kok bisa.." racau Seonho.

Dia masih tidak percaya dirinya hampir celaka di pesta pernikahan sepupunya sendiri.

Guanlin meraih tangan Seonho yang masih sedikit gemetar dibawah meja.

"Nanti saya ceritakan. Sekarang kamu tenang dulu. Ada saya kok disini"

Seonho menelan ludah dan mengangguk.

Tanpa sadar dia juga mengeratkan genggamannya pada tangan Guanlin.

Musik pengiring pernikahan yang selalu khas telah dimulai.

Kalian tahu kan yang bunyinya 'Teeet tetetet teeeet tetetet teeet teeet teeet teeet teeet teeet' ya begitulah.

"Kedua mempelai pria dipersilahkan menaiki altar"

Seonho terlalu tidak fokus sejak tadi sampai sampai dia tidak sadar Seongwoo sudah berada di antara keluarganya sejak tadi.

Daniel dengan wajah sumringah dan tidak berhenti tersenyum, menjemput Seongwoo dari kedua orang tuanya dan mereka bergandengan tangan jalan ke altar.

Suasananya sangat khidmat dan mengharukan.

".....Sampai maut memisahkan"

".....Sampai maut memisahkan"

Daniel dan Seongwoo telah menyelesaikan vow mereka dan sekarang menyematkan cincin di jari masing masing.

Saat akhirnya semua hadirin berdiri dan bertepuk tangan, Seonho baru sadar jemarinya masih bersilangan dengan Guanlin.

Guanlin menatapnya penuh pengertian sebelum melepas genggaman mereka, dan ikut bertepuk tangan untuk resminya status Daniel dan Seongwoo.

Seonho juga, walaupun pelan, dalam hatinya dia merasa sangat senang dan bahagia untuk Kak Daniel.

"Kamu tunggu disini, saya ambilkan minum ya?"

Seonho menggeleng.

"Aku ikut aja" katanya lirih.

Mama dan Papa juga sudah tidak terlihat batang hidungnya, menghampiri keluarga besar.

Seonho merasa salah tingkah dan hanya berdiri dengan gugup di sebelah Guanlin.

Entah mengapa sejak kejadian tadi fikiran Seonho tidak kunjung jernih.

Sekarang dia malah menatap waspada ke sekelilingnya, takut hal yang sama akan terulang.

Tiba tiba Seonho merasa tangan besar Guanlin menyelinap kembali memegang tangannya mantap.

"Kamu gausah takut. Tadi itu, dia hanya fans biasa. Dia bahkan tidak tau kamu akan datang kesini. Dia menarikmu karena ingin bicara dan excited melihatmu. Dia juga tidak bermaksud buruk dan ingin membuat celaka"

Seonho mengangguk mengerti, walaupun penjelasan Guanlin tidak juga mengembalikan kesadarannya sepenuhnya.

"Lalu dia bagaimana?"

"Sudah diurus team security mu. Kalau perkataannya benar dan dia bisa membuktikan semuanya, saya rasa dia akan baik baik saja dan tidak akan dituntut apa apa dari pihakmu"

Guanlin mengambilkan segelas air putih dan memberikannya pada Seonho.

Kalau diingat ingat lagi Seonho sama sekali belum menyentuh apapun sejak sampai. Kejadian tadi membuatnya kehilangan selera. Padahal biasanya dia paling semangat bediri di dekat buffet.

GUARDIAN 🔹GUANHO🔹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang