ELEVEN

4.1K 513 141
                                    

Suasana mobil Sehun benar-benar jauh dari kata hening, ini semua disebabkan oleh Byun Baekhyun yang tidak mau menutup mulutnya barang sedetik saja. Alasan bocah itu mengoceh adalah dirinya dan Jaehyun. Menarik paksa Baekhyun yang sedang bergosip ria dengan teman-temannya.

"YA! Sebenarnya bantuan apa yang kalian butuhkan?!" Entah sudah berapa kali bocah itu menanyakan hal yang sama, tetapi diantara Sehun dan Jaehyun tidak ada yang berniat untuk membuka mulut.

"Bisakah salah satu dari kalian menjelaskan padaku?!"

"Kami akan menjelaskannya, tetapi tutup mulutmu terlebih dahulu. Suaramu benar-benar mengganggu, oke." Sahut Jaehyun, kesal dengan Baekhyun yang tak berhenti mengoceh.

"Baik! Aku akan diam." Ujar Baekhyun tak kalah kesal. Ayolah wajar saja ia terus bertanya, jika yang bersangkutan tidak menjelaskan inti permasalahnya.

"Aish, kalian benar-benar." Gumam bocah itu dan memalingkan wajahnya ke arah jendela masih dengan bibir yang terus menggerutu.

.

Mereka memilih cafe seberang rumah sakit untuk menyusun rencana, sebenarnya Byun Baekhyun yang memilih tempat ini. Dengan senang hati Sehun menuruti permintaan bocah itu, walaupun mendapatkan bentakan dari Jaehyun karena mau-maunya menuruti permintaan Baekhyun.

"Jadi apa rencanamu?" Tanya Sehun menatap Baekhyun yang sedang sibuk dengan milkshake-nya, oh benar-benar kekanakkan.

Anak itu mengerutkan dahinya, pertanda sedang berpikir. "Bagaimana jika meminta Paman Yunho untuk pulang ke rumah saja?" Baekhyun meminta persetujuan dari mereka berdua.

"Yak! Byun Baekhyun sialan! Jika itu bisa dilakukan, kami tak membutuhkan bantuanmu bodoh!!" Bentak Jaehyun, astaga pria ini sepertinya sedang dalam tahap sensi.

"Berhenti mengumpatiku Jung Fucking Jaehyun!! Kau saja yang bodoh tidak bisa membuat Paman Yunho pulang!!"

Memejamkan mata dan menghela nafas panjang adalah dua hal yang mampu ia lakukan saat ini. Ayolah ia tidak mengerti lagi dengan orang-orang di sekitarnya. Tidak Jongin, Baekhyun, dan juga Jaehyun, mereka sangat gemar mengumpat. Jujur saja, ia sudah bosan mendengar berbagai umpatan hari ini.

"Bisakah kalian berdua berhenti?" Tanyanya pelan dan syukurnya telinga kedua remaja itu mampu mendengar lirihannya.

"Aku sudah lelah dengan segala ocehan dari Jongin di kantor, ditambah kalian berdua yang meributkan hal yang tidak jelas. Kalian berdua ingin membuatku mati muda dan membuat Krystal depresi karena kehilanganku?" Dan dengan kompaknya mereka menggelengkan kepalanya, oh jangan lupa bibir yang mengerucut.

"Jadi sekarang jelaskan rencanamu. Jika kau berhasil, aku akan memberikanmu sesuatu." Ujarnya membuat mata Baekhyun berbinar bahagia, berbeda dengan Jaehyun yang mendengus geli.

"Kau bisa bangkrut jika memberikan hadiah pada manusia ini." Tunjuk Jaehyun pada Baekhyun yang saat ini sedang menatap garang.

.

Disini mereka sekarang, bersembunyi di balik tembok. Menonton aksi Byun Baekhyun dari jauh. Bocah itu harus berhasil membawa Yunho pergi menjauh dari ruang rawat Krystal. Ia tidak masalah jika harus berhadpan dengan ibu Krystal, tetapi jika dengan Jung Yunho, Sehun akan menggelengkan kepalanya lebih dulu.

Jika boleh jujur, ia sangat ingin melihat Krystal secara langsung. Mengelus perutnya yang berisi calon anak mereka seperti mimpinya seminggu ini. Ia ingin mengobrol dengan bayinya walaupun bayi itu masih belum sempurna. Sehun hanya ingin melakukan itu semua, tidak lebih.

Bahunya ditepuk dengan keras oleh Jaehyun, membuat semua khayalannya buyar. Sehun menatap tajam pria itu karena sudah mengganggunya. Sedangkan yang ditatap langsung memberikan kode agar ia melihat ke arah kamar Krystal di rawat.

Sacrifice [EXO Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang