3 bulan kemudian
Kembali seperti biasanya, ketika ia masih kecil. Rin begitu normal, tidak senang ataupun sedih tetapi hanya, ya biasa saja. Suatu hari, dia membuat dunia nya dengan rumput sekelilingnya dan berbaring memandang langit.
"Ini kayak surga. Dan aku sendiri seperti biasanya. Tapi aku bersyukur karena memiliki tablet yang diberikan Ayah." Rin
Lalu ia tidur, dan memimpikan Rino dan ia bermain-main. Saat Rin tertidur, Tiba-tiba Makoto jatuh dari langit tepatnya di atas pohon.
"Aduhh, saki- nggak sakit sih" Makoto.
Makoto turun dari pohon dan berdiri di atas rumput yang indah. Ia tarik nafas dan tersenyum.
"Ahhh, indahnya alam ini" Makoto.
ketika Makoto berjalan dan melihat sekelilingnya, dia tiba-tiba melihat Rin. Makoto terkejut dan berjalan menujunya. Dia melihat wajahnya memandang ke arahnya dan kemudian dia membangunkannya dengan obrolan santainya.
"Rin, Hei Rin? Lagi mimpi ya?" Makoto.
"Iya" Rin.
"Mimpi apa? dengan siapa?" Makoto.
Dengan seseorang yang kucintai " Rin.
"Siapa?" Makoto. (senyum-senyum)
"dengan... *Buka mata* *terkejut*" Rin.
"*berlari jauh darinya* K-Kamu siapa?!" Rin.
"Ahaha, Lucunya!! kamu sudah akting-akting ya?" Makoto. :D
Rin kemudian membuka tabletnya dan membuat sangkar di sekelilingnya.
"A-Apa?! Hei, kamu ngapain sih?" Makoto.
"Justru KAMU yang ngapain disini!!" Rin.
"Aku disini untukmu!!" Makoto.
"Aku bahkan tidak tahu kamu siapa!! Jangan-jangan kamu ini semacam software virus ya!?!" Rin.
"Emang nya virus berbentuk seperti ini??" Makoto.
"Jadi, Kamu siapa?" Rin.
"Aku Makoto!! Kinomoto Makoto!!" Makoto.
"Mako... ADUH!!" Rin. (Kepalanya berdenyut)
"Rin!! Kamu baik-baik saja!?" Makoto.
"Diam Virus!! Aku akan membunuhmu!!" Rin.
"T-tunggu tunggu!! santai Rin, santai" Makoto.
"Oke... coba beri aku penjelasan singkat atau kamu akan tamat, Virus!!" Rin.
"Oke, oke... tapi apa kamu bisa berhenti panggil aku virus?" Makoto.
"10 detik" Rin.
YOU ARE READING
Shelter (Anime) : I Promise (After story) | Indo verision
FanfictionIni adalah versi saya dari Shelter. Rin, seorang gadis 17 tahun, tinggal di dalam simulator futuristik dalam yang tak terbatas, kesepian indah. Setiap hari, ia terbangun dalam realitas virtual untuk menciptakan dunia untuk dirinya sendiri, na...