Mimpi itu adalah bunga tidur
Bunga itu identik dengan indah
Namun, bagiku jika mimpi itu adalah bahagia barulah dapat dikatakan dengan bunga tidurNamun, jika keburukanlah yang muncul dalam mimpi maka bukanlah bunga.
Kala itu zahra tertidur dengan pulas karena sangat lelah
Zahra bahkan sempat bermimpi
Saat itu rafa yang telah menempuh wisudanya dan telah mendapatkan pekerjaan dengan cepatNamun, saat itu rafa sedang ingin bermain-main di lingkungan kampus
Karena rindu akan organisasi yang di jalaninya saat pertama kali
Zahra saat itu sedang menempuh semester 5 dan fokus untuk mengikuti organisasi bahasa inggris yang di ikutinya sejak awal masuk kampus dan menjadi mahasiswi
Meski kenyataannya zahra sudah berhenti mengikuti ukm yang lalu
Zahra sibuk mencari motornya di parkiran depan gedung yang biasa organisasi bahasa inggris tempati
Tiba-tiba saja rafa muncul"Assalamualaikum" menatap wajah zahra sebentar
Zahra yang terkejut saat itu menoleh ke arah samping kirinya
"Waalaikumussalam" zahra melihat ke arah pemberi salam sebentar lalu menunduk
"Bagaimana kabarnya?" rafa
"Kenapa tiba-tiba saja bertanya kabar?!. Batin zahra berucap. Hmm alhamdulillah baik" ucap zahra
"Alhamdulillah. Begini kedatangan saya menemuimu saya ingin bilang bahwa sejak lama saya mencintaimu zahra" rafa
Kala itu hati zahra berpacu begitu cepat, secepat nadi berdetak. Pipinya memerah namun, selalu berusaha untuk nyembunyikannya.
"Sebelumnya maaf tiba-tiba lancang untuk bertanya, Di mana rumahmu?" lanjut rafa
Zahra tetap saja diam dan membisu namun, tetap mendengarkan dan menunduk
"Aku bukan hanya ingin mengungkapkan perasaanku di depanmu saja, karena aku juga ingin jujur di depan orang tuamu" rafa
Cukup lama keduanya diam namun rafa melepaskan keheningan
"Maukah kau menjadi istriku ? Menjadi pasangan hidupku sampai menuju jannahnya Allah bersama-sama" rafa
Zahra tetap saja diam
"Rumah saya di jl. Sukma bala baja No. 23" dan jawaban zahra terpotong, ya hanya itu jawaban singkat yang di jawab oleh zahra
Zahra merasa aneh dan terus saja diam
Rafa hanya membalasnya dengan sebuah senyuman kecil yang tergores pada bibirnya
Dan rafa menunduk karena belum sempat di jawab oleh zahra
Tiba-tiba saja zahra lanjut berbicara
"Ya, saya mau" zahra
Sontak membuat rafa kaget dan mengangkat wajahnya serta memandang wajah zahra sebentar
"Alhamdulillah (batinnya) baiklah akan saya bawa orang tua saya ke rumahmu. Secepatnya, besok insha'Allah saya ke rumahmu" jawaban zahra membuat rafa bersemangat dan tersenyum dengan sendirinya
Zahra mengangguk tanda setuju dengan apa yang di katakan oleh rafa.
🎀
Jam kala itu menunjukkan jam 3 pagiZahra terbangun dengan bunyi alarm yang ia pasang sebelumnya hanya untuk membangunkannya shalat tahajjud.
Saat itu zahra sadar bahwa itu hanya sebuah mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dalam doa
Romancetidak pernah lelah dalam berdoa dan di dalam doa itu selalu ku pinjam namamu untuk selalu ku perbincangkan pada rabbku bahkan tak ada yang tahu akan perasaan ini Namamu akan selalu menggantung di langit hingga Allah akhirnya mempersatukan kita berdu...