{New Version} - Adnan day 21+

32.5K 1.1K 103
                                    

Adnan mulai membereskan meja kerjanya dan berniat pulang, ini masih Jam tujuh malam, tapi badannya sudah lelah sekali, jadi ia tidak mengambil jadwal shift malam ini.

"Malam dok." Sapa para suster yang berpapasan dengan Adnan.

"Malam sus." sapa balik Adnan, saat sudah sampai di parkiran, Adnan buru-buru masuk ke mobilnya dan meluncur pulang.

Jalanan jakarta macet seperti biasa, apalagi di daerah Bundaran HI. Setelah bersabar dengan kemacetan selama setengah Jam, Akhirnya Adnan sampai juga di rumah.

Pintu rumah Adnan terbuka secara otomatis jika ada orang rumah yang datang, Adnan menghempaskan badannya di Sofa ruang tamu. Rumahnya sepi kemana semua orang rumah, pikir Adnan.

Dengan langkah gontai, Adnan menaiki tangga menuju kamarnya. Saat membuka pintu ia melihat Vera sedang menonton TV dengan hanya memakai baju kemeja kebesaran saja. Dan itu pasti milik Adnan.

"Eh, Mas udah pulang." Vera bangun, lalu menyalimi tangan Adnan.

"Mandi dulu sana," titah Vera, Adnan hanya mengangguk.

Adnan menghentikan langkahnya di depan pintu kamar mandi, "bisa minta jatah gak sekarang? Aku pengen punya anak juga."

Tubuh Vera tersentak, Vera berbalik dan memandang Adnan. "Boleh, Mandi dulu ya,"

Adnan mengangguk lalu masuk ke kamar mandi, Vera membuka bajunya dari baju utama sampai yang di dalam.

Tidak ada yang perlu Vera tutupi, rasa malunya hilang berganti rasa kewajiban memenuhi nafkah batin suaminya.

Adnan keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang, ia melihat Vera sekilas lalu tersenyum.

"Semoga ini jadi." Ucap Adnan yang di angguki Vera.

Adnan berjalan pelan kearah Vera, saat sudah di hadapan Vera Adnan terdiam dan mendekatkan wajahnya ke wajah Vera.

"Aku grogi, kayak pas malam pertama," Vera tertawa kecil. "Rileks aja, biasanya juga langsung hajar."

Adnan mulai mencium bibir Vera pelan, lama-lama semakin intens. Adnan mulai mencium Vera ganas, dan Vera membalasnya tidak kalah ganas.

Adnan mendorong Vera agar terjatuh ke kasur, Vera terjatuh dengan posisi terlentang. Adnan mulai merangkak menghampiri Vera.

Wajah Vera langsung memerah saat melihat kejantanan Adnan yang besar menggantung dan siap tempur.

Adnan menciumi semua bagian tubuh Vera, dan memberinya cupangan. Vera menarik kepala Adnan dan mencium bibirnya ganas.

"Euughh.." Vera meleguh nikmat saat Adnan beralih menghisap Vaginanya dengan pelan tapi pasti.

"Maashh.. langsung Aah.. aja" pinta Vera tak tahan.

Adnan bangun, lalu tangannya merayap ke paha Vera dan membuat kaki Vera mengangkang lebar.

Adnan menidurkan badannya diatas badan Vera lalu tangannya membawa kejantanannya ke Vagina Vera yang sudah basah.

Mata Vera sedikit terbelangak karena Vaginanya yang terasa sedikit perih oleh kejantanan Adnan yang besar. Vera meringis dan meremas rambut Adnan agak kencang.

"Ssshh..." ringis Vera pelan.

"Ahh.." desah Adnan saat memaju mundurkan kejantanannya dengan cepat.

"Aaahh.. Aaahh. MAS! oouggh.." desah Vera kencang.

Adnan bangun lalu membalikkan tubuh Vera agar menungging lalu menyodoknya lagi dari belakang. Adnan menggenjot Vera kencang dan beringas.

"Mas! Aaahhh..." Vera menjerit karena Orgasme yang tiba-tiba datang secara kencang, tubuh Vera menggelepar hebat seperti ikan kekurangan air, tapi Adnan tidak membuat Vera beristirahat.

Ia menarik tangan Vera kebelakang dan menggenjotnya lagi kencang, Vera menangis menahan rasa nikmat dan perih secara bersamaan.

Sudah satu jam, Adnan belum keluar juga. Kini Vera bercinta dengan gaya di gendong oleh Adnan. Adnan terus menggenjot Vera sambil berdiri, kepala Vera terkulai ke belakang karena tak kuat lagi, ia sudah lemas.

"Eeeuugghh.." Adnan mengejan kuat dan menghentakkan penisnya dalam ke Vagina Vera. Spermanya langsung melesat jauh kedalam rahim Vera.

Adnan langsung terduduk di kasur dengan Vera berada di pangkuannya.

Vera memeluk Adnan erat. "Dua ronde lagi ya," bisik Adnan di telinga Vera.

Vera tak bisa menjawab karena masih menetralkan nafas dan degup jantungnya yang sama-sama kencang.

"Heuh" hanya itu yang keluar dari mulut Vera.

Adnan bangun dan membawa Vera ke balkon kamarnya, tampak suasana malam yang tenang membuat nafsu Adnan bangkit lagi.

"Mas jangan disini, nanti diliat orang!" Protes Vera.

"Nggak, tenang aja." Ucap Adnan santai.

Adnan menurunkan Vera, lalu berjalan kedalam kamar. Membawa tali dan Vibrator.

Saat sudah sampai di depan Vera, Adnan membalikkan Vera, agar posisinya memunggungi Adnan.

Adnan mengikat Vera di pagar balkon lalu memasukkan Vibrator itu kedalam Vagina Vera.

"Maashh Please, No!" Pinta Vera memelas.

Adnan tak mengindahkan ucapan memelas Vera, Adnan sibuk mengocok kejantanannya saat Vibrator dinyalakan Vera bagai pelacur murahan menggoyang-goyangkan pinggulnya di depan Adnan.

"AAAHH!" desah Vera kencang karena Vibrator itu menyala dengan kekuatan maksimum.

"Shit!" Ujar Adnan tak kuat.

Adnan memasukkan kejantanannya tanpa mengeluarkan Vibrator itu. Jadi Vera mendapat multi orgasme.

"Mash.."

Adnan yang kasihan lalu melepas ikatannya, sudah 1 jam pertempuran mereka di balkon. Dan Adnan akan melanjutkannya nanti tengah malam. Adnan membawa Vera ke kasur agar istirahat sejenak.

"I love you" Adnan mencium kening Vera dalam.


...


WOY SIAPA YANG MATIIN AC?😂 PANAS UYY. UDAH NO COMENT SAYA. SOK DI VOTE KOMEN AJA.
BYE!😂

silviyani_Rahayu

POLIANDRI (3 suami)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang