Sembilan: Masih

2.9K 265 25
                                    

○○○

Arthit ingin pulang ke Hatyai!

Jika Tuhan sekali saja bisa memberinya keajaiban, maka Arthit akan meminta dikaruniai kemampuan untuk teleportasi.
Belum kering rasa kagetnya karena mengetahui Siam Polymer Group merupakan salah satu kolega perusahaannya, dan sekarang ia makin dibuat kebelinger dengan hadirnya Kongpob.

Ya. Kongpob. Mantannya!

Ia berani berteriak didepan umum jika dirinya sudah move on! Dua tahun adalah waktu yang cukup untuknya membenahi perasaan. Dua tahun tanpa Kongpob! Bisa bayangkan itu? Arthit yakin jika 5 menit yang lalu ia masih berstatus pria terbaik dalam urusan move on!

Dan sekarang?

Tubuhnya bahkan tak bisa bergerak dalam pelukan Kongpob.
Aroma tubuh Kongpob yang melesak masuk ke hidungnya makin membuat tubuhnya kaku.

Jika diibaratkan, mungkin mirip dengan salah satu jurus karakter manga Jepang favoritnya. Tahu? Itu lho, Shikamaru.
Arthit kini seperti dijebak oleh jurus kerennya, jurus pengikat bayangan! Sial sekali tubuhnya sekaku kayu.

Apalagi saat Kongpob berkali mengusap punggungnya, sensasi aneh itu datang lagi.
Arthit pria yang telah move on! Ia enggan terjerat atau terjerumus pada lubang yang sama.

'Demi Tuhan, ini ditengah rapat.'
Batin Arthit menjerit. Ia sejuta persen yakin jika seisi ruangan pertemuan ini pasti sedang menatapnya heran.
Suasana hening ini mengganggu!

Dengan seluruh keyakinan dan keteguhan hatinya. Segera ia mendekatkan bibirnya pada telinga Kongpob. Berbisik demi menyelamatkan harkat dan martabatnya di depan umum.

"Kita bicara nanti. Kumohon beracting lah."
Arthit berusaha agar pembicaraannya tak didengar orang dan betul saja.
Kongpob awalnya diam dan mencerna. Sedetik kemudian Arthit bisa bernafas lega saat pelukan itu terlepas.

"Ah, P'Arthit! Kemana saja? Tak kusangka akan bertemu denganmu disini. Kau tahu? Aku kaget sekali kau disini."
Ucap Kongpob memukul pelan bahunya, khas dua orang yang baru bertemu setelah sekian lama.

Arthit berdecak kagum. Ditinggal 2 tahun, Kongpob sudah menyamai kemampuan akting peraih penghargaan Oscar!
Tapi matamu tak bisa menipu Kongpob idiot!

"Aku kira siapa. Kau banyak berubah ternyata."
Arthit tertawa kering. Menatap sekeliling ruangan, ia tak berhenti bersyukur karena para koleganya berangsur menghentikan pandangan herannya.

"Maaf semuanya. Saya Kongpob Suthiluck. Manajer bagian Produksi Siam Polymer Group. Mohon maaf atas keterlambatan saya. Sekarang bisa kita mulai pertemuan ini?"

Arthit akhirnya mengerti jika dua tahun adalah waktu yang juga cukup untuk melihat sisi dewasa Kongpob.

○○○

"Sekian pemaparan dari Shangcai. Untuk selanjutnya, akan kita pertimbangkan lagi masalah uji kualitas produk kita. Terimakasih. Dengan ini, saya tutup pertemuan kali ini. Sampai jumpa di Phuket."

Arthit mendesah lega. Seiring dengan tawa ceria P'Nam yang baru saja menyelesaikan presentasinya. Dua jam duduk dalam ruangan ini, Arthit amat sangat tidak nyaman. Jika digambarkan, maka rasanya seperti kau duduk diatas kursi yang diberi duri-duri tajam. Bawaan nya Arthit ingin buru-buru angkat kaki.
Terlebih saat sepasang mata yang ia yakin siapa pemiliknya sama sekali enggan berpaling darinya. Dari awal rapat, sampai P'Nam duduk kembali, sepasang mata itu terus saja menatapnya.
Mati-matian ia berusaha fokus, menahan diri agar tidak bertemu pandang dengan mata itu.

Addicted [Sotus Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang