Suamiku Mantan Gay (Completed)

26. Is it Possible for a Gay Turns to be Straight?

Author's POV

Ezka mengusap wajahnya. Dalam dadanya bergemuruh gejolak rasa yang meluluhlantahkan pertahanannya. Ia pernah berpikir dia tak akan peduli dengan apapun yang terjadi pada papanya. Dia akan mudah menutup mata karena ia telah ditelantarkan sejak kecil jadi rasa cinta pada papanya akan mudah untuk terkikis tanpa bersisa sedikitpun. Namun ia salah. Kerinduan pada papanya justru semakin memuncak. Dan satu yang ia sesali, ia membiarkan Naufan pergi tanpa memberi pelukan untuknya. Dia mungkin kehilangan banyak waktu bersama kakaknya. Dia tidak tahu rasanya tumbuh bersama seorang kakak dan mereka bertemu setelah sama-sama dewasa. Naufan sama sepertinya. Mereka hanyalah anak-anak yang sama sekali tak mengerti akan permasalahan yang terjadi antar orangtua mereka, namun mereka harus terseret di dalamnya.

Ingin rasanya Ezka menumpahkan semua perasaannya pada kakaknya. Ingin ia berbagi pengalaman terburuknya sekalipun, termasuk soal pelecehan seksual yang dilakukan seseorang yang ia panggil om ketika kecil. Laki-laki tampan yang merupakan suami dari tantenya, tega mengisi kenangan masa kecilnya dengan cerita kelam yang terus membekas dalam ingatan dan semakin menguatkan ketertarikan pada sesama jenis. Ezka bersyukur saat tantenya memutuskan untuk bercerai dengan suaminya karena suaminya kedapatan selingkuh dengan pacar prianya. Setelah perceraian itu, Ezka kecil terbebas dari pelecehan yang dulu kerap dilakukan om Anton. Namun kekosongan hatinya akan sosok seorang ayah selalu menjadi bagian yang menyedihkan dalam perjalanan hidupnya.

Ada rasa lega kala Ezka menatap Zafa melangkah memasuki restaurant. Ezka berjalan mendekat ke arahnya.

"Za.."

Zafa menoleh Ezka. Tanpa Zafa antisipasi, Ezka mendekap tubuhnya begitu erat. Zafa merasa tak enak hati saat beberapa pengunjung meliriknya. Zafa yang hendak melepaskan pelukan Ezka hanya bisa terdiam kala ia rasakan sesuatu yang basah menetes di bahunya. Ezka menangis?

Nuafan memutuskan untuk kembali masuk ke restaurant dan menyapa Zafa. Namun ketika matanya tertuju pada pemandangan di depannya, Naufan memutuskan untuk berbalik dan kembali ke rumah sakit secepatnya. Kini ia tahu, Ezka tak lain adalah pacar Zafa. Ada rasa sakit, perih karena sejak lama ia menyukai Zafa dan kini harus patah hati. Ezka sudah banyak kehilangan hal dalam hidupnya dan rasanya tak adil jika dia memaksakan perjodohannya dengan Zafa. Naufan tahu apa yang harus dilakukan. Baginya kebahagiaan Ezka jauh lebih penting dan ia tak ingin menghancurkan kisah cintanya.

*****

Zafa hanya terdiam dan kesedihan menyesap hingga menghujam dadanya setelah ia mendengar semua curahan hati kekasihnya. Air matanya tumpah saat mendengar cerita kehidupan Ezka yang begitu menyedihkan dan menyesakkan. Rasanya ini seperti mimpi menghadapi realita bahwa Naufan dan Ezka bersaudara.

Wajah Ezka terlihat sembab dan jejak air mata itu masih terlihat begitu nyata. Ini pertama kali bagi Zafa melihat Ezka seemosional ini. Tangisnya begitu menyayat. Ezka seakan meluapkan segala kepedihan yang sudah menggunung dan membeku semenjak dia kecil. Seperti bom waktu yang siap meledak kapanpun, rasa sakit Ezka meluap hari ini.

"Sayang please jangan nangis lagi. Aku tahu ini begitu rumit. Tapi aku yakin akan ada buah manis dari penderitaanmu selama ini. Kamu hanya perlu belajar untuk berdamai dengan semua kenyataan ini." Zafa mengusap rambut Ezka dengan lembut.

Ezka mengusap wajahnya sekali lagi, "aku nggak tahu harus gimana Za. Di satu sisi aku lega karena aku udah nggak penasaran lagi tentang papa masih hidup atau nggak... Aku juga senang saat aku tahu aku punya seorang kakak. Kakak yang begitu baik Za, yang mampu menerimaku sebagai adiknya. Tapi di sisi lain, luka itu masih terasa jelas. Sekian tahun aku bertanya, apa kesalahanku hingga papa menyia-nyiakanku. Apa menjadi anak dari istri kedua itu begitu memalukan? Aku terlahir dalam pernikahan yang sah, tapi situasi begitu rumit dan aku harus menerima imbas dari perselisihan orangtua. Semua menjadi semakin rumit karena aku harus bersaing dengan kakakku untuk mendapatkanmu Za."