"Hati gue dugun-dugun waktu deket lo. Gue takut kena serangan jantung jadinya." - Carly Gibert.
-
Bel masuk berbunyi. Rafa dan Marcel pun masuk ke kelasnya dengan pakaian bebas. Tak mengenakan seragam. Kalo si Rafa mah pake. Marcel duduk di bangku paling belakang seperti biasanya. Dan tak lama kemudian Pak Broto masuk ke kelas Marcel. Pak Broto merasa ada yang janggal di kelas itu. Ia memperhatikan seluruh anak muridnya di kelas itu dan benar saja ada satu orang murid yang tidak memakai seragam sekolah.
"Marcel! Baju kamu kemana!?" tanya pak Broto.
"Ini saya pake baju pak." ucap Marcel
"Maksud saya baju seragam kamu Marcel!"
"Ohh.. Ada pak." ucap Marcel santai.
"Terus kenapa gak di pake?"
"Saya lupa pak."
"Bercanda kamu!"
"Ya emang bercanda pak."
"Marcel! Berdiri di lapangan sekarang!"
"Berdiri doang nih?" ucap Marcel terkesan Menantang.
"Kamu nantangin saya?"
"Saya gak nantangin bapak. Bapak kali yang ngerasa." balas Marcel.
"Berdiri di lapangan sekarang! Sampai bel Istirahat berbunyi!" ucap Pak Broto tegas dan Marcel langsung berdiri pergi dari kelas itu dan langsung ke lapangan. Marcel melihat, Carly yang sedang melakukan pemanasan di sana. Tak lama pak Aji datang menegur Marcel. Pak Aji guru olahraga ya.
"Kamu lagi ngapain disini Marcel?" tanya Pak Aji.
"Di hukum pak." balas Marcel.
"Ohh.." pak Aji pergi dan mulai melakukan pekerjaannya.
Marcel sesekali memperhatikan Carly yang sedang bermain sepak bola itu bersama teman-temannya. Carly terlihat tertawa disana dan tak lama kemudian Carly jatuh dengan mengenaskan. Kakinya berdarah dan sikut tangannya juga lecet. Entah ada dorongan dari mana, Marcel pun menghampiri Carly yang sedang berusaha menutupi rasa sakitnya di hadapan teman-temannya. Marcel yang gerampun langsung menggendong Carly dan membawanya ke UKS.
"Marcel, mau dibawa kemana dia?" tanya Pak Aji saat Carly sudah digendongan Marcel.
"Bapak gak liat kalo kaki sama tangan dia berdarah?" ucap Marcel.
"Hukuman kamu gimana?"
"Gampang pak." Marcel pergi menggendong Carly. Carly menyembunyikan mukanya di dada Marcel. Karena Carly malu, Banyak yang ngeliatin mereka disana.
"Cel, gue malu." ucap Carly.
"Udah, lo tenang aja." balas Marcel gampang.
"Tapi gue malu cel!"
"Lo nurut apa kata gue aja sih! Susah amat!" kesal Marcel. Carly hanya diam.
Sesampainya di UKS Marcel langsung membaringkan Carly di ranjang UKS dan mengambil kotak P3K. Ia menyiapkan betadine, Alkohol, kapas dan plester. Marcel membersihkan luka Carly dengan kapas yang telah di kasih sedikit Alkohol. Setelah Bersih Marcel menutup luka Carly dengan kapas dan plester.
Beda dengan Carly, Carly malah memperhatikan Marcel. Jantung Carly berdegub lebih kencang dari biasanya. Ia tak tahu itu apa yang jelas iatakut terkena serangan jantung kalo seperti ini terus.
"Selesai." ucap Marcel.
"Eh.. Makasih ya." ucap Carly.
Marcel hanya mengangguk. Memperhatikan wajah Carly yang ternyata baru ia sadari kalo Carly itu Cantik.
"Cel, gue ke kelas dulu ya." ucap Carly. Lalu berdiri dan tak selang berapa lama, Carly jatuh kembali sambil meringis kesakitan tapi ia coba tutupi di hadapan Marcel.
"Hehe gue gak apa-apa kok." ucap Carly sambil nyengir. Karena Marcel itu peka jadi Marcel memapah Carly jalan sampai ke kelas.
"Gue tau lo sakit. Jangan dipaksain. Gue bantu." ucap Marcel.
--
Bel Istirahat berbunyi. Carly dan Marcel sedang berada di kelas Carly sekarang. Karena Marcel Khawatir dengan Carly.
"Lo mau makan apa Car?" tanya Marcel.
"Gue gak ada duit elah." balas Carly.
"Gue bayarin elah." balas Marcel.
"Gue bukan cewek matre ya!" balas Carly.
"Gue tau. Gue mau ke kantin. Apapun yang gue beli lo harus makan!! Gue gak nerima penolakan! Lo tunggu disini jangan kemana-mana!" ucap Marcel lalu pergi.
"Dih.. bossy!" kesal Carly. Carly diam menatap White board. Tak berapa lama datanglah seorang perempuan menghampiri Carly. Lah? Carly bingung. Carly tidak mengenal perempuan itu.
"Lo siapa?" tanya Carly tiba-tiba saat perempuan itu duduk disampingnya.
"Aku Lili. Kamu Carly kan?" ternyata itu Lili.
"Lo tau nama gue dari siapa?" tanya Carly bingung.
"Hmm itu gak penting." balas Lili. Carly memutuskan untuk diam.
"Hubungan kamu sama Marcel gimana?" tanya Lili tiba-tiba membuat Carly terkejut.
"Baik-baik aja." ucap Carly. Jujur, Carly serba salah disini. Gak tau harus ngelakuin apa. Awkward banget.
Hening lagi.
"Kamu pacaran sama Marcel?" tanya Lili. Carly kaget bukan main. Saat Carly hendak menjawab. Ia di duluin oleh Marcel :))
"Iya, gue pacaran sama dia! Kenapa?" Marcel langsung nyamber. Carly makin kaget karena Ucapan Marcel tadi.
"Aku cuma mau mastiin aja kalo kamu itu gak bohong!" balas Lili.
"Nah lo udah mastiinkan kalo dia itu pacar gue!"
"Tapi, aku mau tau dari mulut Carly langsung." ucap Lili lagi.
"Gak perlu! Yang penting lo udah tau kalo gue sama Carly pacaran. Sekarang lo pergi dari sinj!" ucap Marcel. Tapi Lili malah nanya ke Carly.
"Car, kamu Pacaran sama Marcel?" tanya Lili.
"I-iya." balas Carly terbata-bata.
"Udahkan? Apa yang lo mau tau lagi?" tanya Marcel.
"Nggak. Udah itu aja." Lili pergi dengan perasaan kecewanya.
Carly masih diam. Ia tidak terlalu mengerti dengan permasalahan yang Marcel alami. Tapi, Carly berusaha agar tetap terlihat tenang, nyatanya ia tak bisa.
"Maaf." ucap Marcel.
"Buat?" tanya Carly.
"Tadi?"
"Gak apa-apa cel." balas Carly dengan senyuman tipis.
"Ohiya nih gue beliin lo susu mbok darmi sama Nasi goreng. Makan ya." ucap Marcel.
"Makasih ya." ucap Carly dan memakan makannan itu.
Marcel memperhatikan Carly makan dengan lahap. Marcel gemas dengan tingkah Carly. Marcel malah kehilangan akal sehatnya. Ia malah mendekatkan wajahnya ke pipi Carly dan Ia malah mencium pipi Carly.
Carly kaget bukan main ada benda kenyal yang hinggap di pipinya. Bak tersengat listrik. Carly diam mematung ketika sadar bahwa pipinya dicium oleh Marcel.
Marcel yang sadar langsung menarik wajahnya jauh-jauh dari Carly. Supaya tidak khilaf lagi.
"Maaf." ucap Marcel.
"Ng-nggak A-apa-apa kok." ucap Carly sedikit agak canggung. Seketika Marcel pun mendekati Carli kembali dan mulai mebisikkan sesuatu ditelinga Carly dan membuat Carly tersentak kaget.
"Tenang aja. Kalo lo baper, gue siap tanggung jawab."
---
Lama gak jumpa? Haha.Sider = Bisulan.
[SUDAH DI REVISI]
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempramental Boyfriend [COMPLETE]
Fiksi Remaja[Private di beberapa chapter. Jadi follow akun gua dulu sebelum menyimpan cerita ini di library?] Mepunyai pacar yang sangat over protektif, Posesif dan temprametal. memang sangat menyebalkan. But, dia itu orang nya penyayang, sesosok yang romantis...