Pagi ini lala merasa bersemangat datang ke sekolah. Ia tidak khawatir lagi dengan keadaan difa karena kemarin lisa telah memberitahu pada lala bahwa difa baik baik saja.
"Assalamulaikum selamat pagiiii.. " Teriak lala saat memasuki kelasnya sambil senyum senyum sendiri.
Namun, tak ada yang menghiraukan lala. Teman teman satu kelas lala sudah biasa dengan sikap lala yang suka heboh sendiri itu .Lala pun duduk dibangkunya. Disebelahnya sudah ada giana yang sedang mengobrol dengan cindy. Mereka heran melihat tingkah temannya itu yang sudah senyum senyum sendiri sedari tadi.
"La.. Cerita sama gue apa yang membuat lo bahagia sampe lo sunyam senyum sendiri saat ini!" Ucap Zahra pada lala sambil menggoyah-goyahkan tubuh lala.
Lala tak menjawab. Ia malah menjawab dengan senyuman manisnya itu."Dia lagi bahagia kali ra.. " Ucap cindy pada Zahra.
"Yey gue tau kali dia lagi bahagia, tapi gue pengen tau apa yang membuat dia bahagia?" Ketus giana pada cindy sambil melirik tajam kearah lala.
"Gak ada kok, " Celetuk lala pada giana.
"Bohong! Ih ngaku aja deh la, "
"Hehe iya iyaa.." Jawab lala sambil nyengir nyengir gak jelas .
"Lala seneng soalnya lala udah tau kabar difa,dia baik baik aja kok,lala jadi gak khawatir lagi sama difa.." Lanjutnya.Zahra melirik tajam kearah temannya itu sambil mendekatkan kepalanya kearah lala.
"Lo serius...? " Tanya Zahra dengan sikap yang seperti menyelidik.
Lala hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Lo percaya cin?" Zahra menoleh kearah cindy.
Cindy hanya menaikkan pundaknya sekali. Pertanda bahwa ia tak mengerti.
"Lo bahagia cuma gara gara itu?" tanya giana sekali lagi pada lala. Ia tak meyangka hanya karena tau kabar difa saja bisa membuat temannya ini sunyam senyum sendiri.
"Iyaaa ndutkuuh.. " Teriak lala tepat dikuping Zahra.
Cindy yang melihat kejadian itu hanya tersenyum melihatnya. Maklum, cindy belum terlalu akrab dan dekat dengan lala dan juga Zahra.
****
Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas. Termasuk lala dan kedua temannya itu.
"Kuy jajan ah kantin.. " Ajak Zahra pada lala dan cindy.
Cindy pun hanya mengikuti zahra.
"Tungguiiiin ihh.. " Lala berteriak bagai orang yang sedang ketakutan.
Ia melihat zahra dan cindy sudah tidak ada dikelas."Giaaaa.. Cindy.. Tungguin lalaaaa!" Lala berlari keluar mengejar kedua temannya itu dan alhasil mereka masih ada di teras luar.
"Kenapa lari?" Tanya cindy pada lala.
"Soalnya kalian ninggalin lala!" Ucap lala sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ini buktinya kita masih disini la, santai aja kali duhh" Ucap zahra.
Lala pun tak membalas ucapan giana dan malah berjalan duluan ke kantin sedangkan zahra dan cindy hanya mengikuti dari belakang.
Setibanya di kantin.
"Eh kita duduk di bangku yang ituu ajaaa yaaaa!" Ucap lala sambil berjalan mendekati bangku paling belakang yang ada dikantin sekolah mereka.zahra dan cindy hanya mengangguk dan mengikuti lala.
Merekapun makan sambil asik mengobrol segala hal hingga akhirnya mereka makin dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Kesabaran
Genç Kurgu"Barangkali benar, hati paling keras hanya mampu diluluhkan oleh kelembutan cinta paling sabar yang memeluknya." ***** "CUKUP La! Hati lo gak terbuat dari besi ataupun baja! Mau sampe kapan sabar kayak gini?" ^^^^