1. Prolog

93 5 7
                                    

Malam ini amat sangat dingin, apalagi ditambah dengan semburan AC yang tepat mengarah ke tubuh Sheren.

 Sheren satu kamar dengan adiknya Sherin, yang sekaligus merupakan kembarannya. 

Namun, bukan berarti Sheren satu ranjang dengan Sherin. 

Mereka mempunyai sifat yang bertolak belakang, Sheren bisa dibilang lebih tomboy sedangkan Sherin lebih lembut, tak heran jika Sherin lebih dekat dengan mama dan Sheren merupakan kebalikannya. 

Saat itu Sheren  sedang asyik bermain video game, sedangkan Sherin membalut dirinya dengan selimut sambil bermalas ria di atas ranjangnya.

 "woi! AC nya bisa digedein gk sih suhunya, dingin ih" protes Sherin sambil menggigit bibir, pertanda dingin 

"manja ah, gedein sendiri kenapa sih! Lagi asyik ngegame nih" kata Sheren  dengan nada tinggi. 

"kamu aja, kamu kan kakaknya! Kalau adiknya sakit gimana ntar mau disalahin?" ancam Sherin. 

Pintar betul ia membuat ancaman, sampai-samp!ai Sheren mau tidak mau harus menuruti perintah yang tadinya ia tolak "halah, Cuma selisih 3 menit aja  songongnya minta ampun" kata Sheren  sambil memencet-mencet remote AC.

Waktu menunjukkan pukul 11 malam, Sheren belum tidur karena memang ini kebiasaannya.

 Sedangkan Sherin sudah terlelap di ranjangnya, dengan balutan selimut yang terlihat terasa hangat. 

"Sheren, cepat tidur! jangan main game terus! bsk kan sekolah..." kata mama lembut 

"Maa... bentar lagi ya ini lagi seru serunya" rengek Sheren

"enggak bisa, kamu harus tidur sekaarang" kata mama yang kini sudah mulai mencabuti semua kabel yang berhubungan dengan video game kepunyaan Sheren. 

"aaah mama, kok gitu sih" kata Sheren sedikit kesal 

"sudah waktunya tidur, cepat tidur!" perintah mama yang mulai tidak sabar, karena melihat mama mulai kesal, Sheren pun langsung bergegas ke ranjangnya dan tidur.

Suara berbagai macam kendaraan telah terdengar,Sheren beranjak dari tempat tidurnya karena dibangunkan oleh jam beker milik Sherin.

 "Sheriin bangun... tuh jam bekermu bikin aku kebangun!" protes Sheren sambil mengguncang-guncang tubuh Sherin.

"matiin lah, gitu aja susah!" kata Sherin yang masih menggeliat di bawah selimutnya

"males... aku mau mandi aja, keburu telat ntar!" kata Sheren sambil melet, meski ia yakin Sherin tidak melihatnya. 

Setelah selesai mandi, Sheren langsung cepat-cepat menuju lantai bawah untuk sarapan

 "ma, laper nihh..." rengek Sheren, sambil itung-itung basa-basi lah. 

"ya sudah sarapan saja dulu, adikmu mana?" ucap mama yang penuh dengan kelembutan 

"masih molor di kamar." jawab Sheren  singkat sambil mengambil nasi goreng buatan mama. 

Setelah perut terisi dan papa sudah siap Sheren pun berangkat, "ma, aku berangkat dulu ya" pamitnya sambil mengecup tangan mama.

 "eh, mama sudah menyiapkan kamu bekal, bentar biar mama ambilkan"Sheren pun menunggu mama sebentar, hingga setelah mama memberikan bekal untuknya. 

" ma, aku berangkat" pamitnya sekali lagi 

"eh, Sherin gimana?" Tanya mama 

"terpaksa aku tinggal, udh ya maa... keburu telat!" kata Sheren sekenanya.

***

"gilaaa.... Aku telaaat!!! Sheren gk bangunin.." kata Sherin panik , tanpa basa-basi lagi Sherin pun memutuskan untuk mandi.

The Story Of 2 TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang