Tag orang yang kalian kenal agar ikut membaca BAH yaa 😅😆😆 . Sejujurnya, Author menulis atas dasar skill saja. Author tidak tahu tata cara penulisan yang baik dan Author bahkan gak baca karya siapapun kecuali beberapa orang teman. Jadi kalau ancur dan kesalahan bertebaran mohon di berikan saran, bukan di hujat. Mencari inspirasi itu tidaklah mudah.
" Klek." Mira membuka pintu di depannya dengan senyum sumringah. Ia mulai melangkah dengan dress cream selututnya dipadu dengan hels setinggi 10 cm yang bunyinya terdengar menggema di tengah hening malam. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai dan riasan polos yang dia kenakan benar benar membuatnya terlihat sangat cantik.
Sengaja? Ia! Dia memang sengaja. Agar sosok tak jauh di depannya mengingat wajah masa lalunya.
Bau alkoholpun menyeruak tajam. Deretan gelas gelas kosong yang baru saja tandas isinya terlihat memenuhi meja.
" Vallen." Sapanya pada sosok yang terlihat " Benar benar berantakan." Rambut legamnya terlihat acak, leher kokohnya berkeringat, kacamatanya tergeletak di lantai dan beberapa kancing kemejanya terlepas.
" Mira." Senyumnya berdiri, lalu hampir terhuyung.
" Ada apa denganmu? Mengapa kau sampai seperti ini? Apa yang terjadi? Kau baik baik saja kan?" Cemasnya seraya melirik ke arah leher Vallen yang di papahnya. Dia benar benar sexi dalam ke adaan sekacau itu.
Mereka melangkah menuju VIP Room di Bar itu.
" Alice marah padaku, Mira apa kesalahanku? Aku hanya ingin putriku melanjutkan kehidupannya tanpa gangguan dari si brengsek Sean dan juga bayangannya." Bola mata Vallen memerah.
Mira tersenyum lalu memegang tangan Vallen hangat" Val, Alice masih kekanakan. Dia tidak berpikiran seperti kita. Apa yang kamu lakukan sudah benar, aku akan selalu mendukungmu. Aku juga sangat menyayangi Vannesa." Ujarnya membuat Vallen menghela napas panjang
" Entahlah, rasanya kepalaku hampir pecah."
" Kau tidak akan membuat bayi itu menderita Vallen, letakkan saja dia di panti asuhan yang bagus." Usul Mira.
Mendengar itu, Vallen menatap ke dalam mata Mira
"Ada yang salah?" Tanya Mira
" Tidak, aku hanya berpikir, andai dia sama sepertimu." Jawab Vallen mengulas senyum. Mirapun tersenyum menatap Vallen lekatOrang orang berkata
Sangat mudah memasuki pikiran orang yang sedang terluka
Tolong dia dan lindungi dia
Maka dia akan berpihak dan menjadi milikmu" Vallen, aku akan mengambilkan minuman untukmu ya." Senyum Mira
" Ah tidak, aku sudah terlalu banyak minum tadi. Pikiranku sudah agak tenang sekarang." Tolak Vallen memijit pelipisnya
" Hanya Cola saja."
" Baiklah."
Mirapun melangkah ke luar. Menemui pelayan Bar lalu memesan sesuatu. Sembari menunggu minumannya siap, Mira menghubungi seseorang. Tapi...
Tut tut tut
Ponselnya dimatikan.
Dia berusaha menghubungi orang itu lagi. Tapi...
Tuut tuut tuut
Lagi lagi dimatikan.
" Nyonya minuman anda sudah siap." Ujar si pelayan.
" Huft baiklah." Mira hendak mengangkat 2 gelas itu sebelum...
Drrrrttttt. Drrrrrrrrtt. Layar hpnya menyala. Ia tersenyum membaca nama penelfon di layarnya. Orang yang dari tadi coba dia hubungi. " Alice"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
RomanceKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...