Setiap manusia punya tujuan, berawal dari realitas yang kecil seperti belum makan maka manusia di kondisi tersebut mengenal sebuah tujuan yakni keinginan untuk makan, setia manusia baik kaya, miskin, laki - laki atau perempuan, pintar ataupun bodoh memiliki yang namanya tujuan, kecuali yang tidak sadar dengan kehadirian diri dan lingkungan sekitar seperti orang yang kurang sehat secara jiwa.
Orientasi menurut Kamus besar bahasa indonesia adalah peninjauan untuk menentukan sikap ( arah, tempat, dsb ) yeng tepat dan benar, secara umum tidak ada masalah dengan pengertian orientasi, namun akan menjadi persoalan apabila melihat pola perilaku masyarakat pada umumnya, yang bisa kita lihat seperti sekarang, orientasi dalam skala makro hidup perindividu, memiliki variasi tujuan yang bermacam - macam, ada sekedar ingin bisa makan saja, atau bahkan ingin mengembangkan aset atau harta yang di miliki hingga bermilyar -milyar jumlahnya, bahkan bisa sampai triliunan.
Paradigma tujuan semacam itu telah banyak di serap juga oleh pemuda - pemudi saat ini yang sedang meniti karier, efeknya apa, banyak pemuda - pemudi yang kehilangan idealisme pembangunan bangsa, karena tergoda kenikmatan materi semata, orientasi yang di masukan di aspek karier praktis hanya untuk mengejar kehidupan duniawi saja.
Lantas Bagaimana orientasi karier yang benar ?
Ada banyak tingkatan dalam menetapkan orientasi karier, artinya memang karier yang berorientasi materi itu di akui namun kadar kualitasnya boleh di bilang rendah, di sini ada beberapa varian kadar kualitas karier, seperti karier berorientasi materi, karier berorientasi keluarga, berorientasi kedudukan atau jabatan, berorientasi prestasi semata, atau karier yang berorientasi pengabdian.
Mengulas sedikit :
1. karier berorientasi materi yang di maksud di sini adalah karier yang di arahkan untuk mengerjar harta atau materi, yang nantinya bisa di gunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, seperti membeli rumah, transport, alat komunikasi, komputer, makan, minum, pakaian, dst.
2. karier berorientasi keluarga biasanya usaha - usaha pengembangan karier praktis hanya untuk membahagiakan keluaga si subyek yang meniti karier, semua apa yang di dapat di alokasikan untuk keluarga.
3. Karier berorientasi kedudukan merukapan fenomena lama yang ada di masyarakat, dimana kedudukan di anggap akan memberikan banyak kenyamanan, kemanfaatan terhadap diri individu dengan fasilitas, dan keamanan yang pasti akan lebih terpenuhi, di masyarakat kita sekarang banyak orang mengejar kedudukan karena memiliki cara berfikir seperti itu.
4. Karier berorientasi prestasi semata, maksudnya adalah karier yang menjadi tujuan dalam dirinya hanyalah ambisi - ambisi yang tak berujung, yang ada dalam fikiran hanyalah bagaimana cara melawan, mengalahkan, membuat diri lebih dari pada yang lain.
5. Karier berorientasi pengabdian, merupakan fenomena karier yang sangat langkah ada di indonesia, sejak speninggal nabi muhammad dan sahabatat2nya, jarang kita temui orang yang memiliki karier pengabdian di mana semua tujuan hidupnya adalah untuk mengabdi di masyaraakat beserta perangkat2 alam seperti lingkungan ekosistem dan selainnya,Memang sekilas apa yang saya ulas di atas, akan muncul pertanyaan lantas apakah salah orang mengejar harta, mencintai keluarga, dan mencari jabatan ideal, serta memenangkan prestasi ?, memang jika melihat kondisi secara umum hal - hal yang di sebutkan tadi, tidak banyak di persoalkan, sebab manusia pasti punya fitrah untuk mengejar harta, makan, minum, keluarga, kedudukan, prestasi, dst. namun yang menjadi persoalan adalah ketika salah satu dari tujaun tersebut menjadi orientasi utama, sehingga implikasinya perilaku individu akan mengarah ke tujaun harta saja, atau keluarga saja, akhirnya sepanjang hidup akan mengejar keduniawian, padahal di dunia kita sementara, akan ada waktunya kita tidak berada di dunia, kembali ke topik, padahal orientasi kariere tidak hanya seperti mengejar harta saja, keluarga saja, kedudukan saja, dst. tapi kita mendudukan sesuai kebutuhan saja, jika hanya butuh harta untuk makan maka selesai mendapatkan harta untuk mekan bisa berhenti, tidak kemudian di terukan mencari harta terus sepanjang hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karir
SpiritualBanyak orang mengatakan, jika manusia makhluk yang secara alamiah bergerak karena memiliki tujuan, dan tujuannya tidak boleh abstrak melainkan harus kongkrit dan jelas, akibat dari tidak adanya tujuan yang jelas, maka seseorang tersebut akan cenderu...