tidak ada yang tahu kami sudah mulai berpacaran. bahkan mashiro sekali pun. aku yang memaksa taehyung untuk tidak mengatakan siapapun.
alasan yang pertama, aku malu pada mashiro karena aku selalu mengelak fakta bahwa aku mulai menumbuhkan perasaan kepada taehyung.
kedua, ternyata taehyung orangnya sangat populer. kalau seseorang tahu dia pacaran, pasti gosipnya akan tersebar kemana-mana.
ketiga, kalau gosipnya tersebar, yoongi pasti akan tahu. alasan ketiga inilah yang paling aku takuti. aku bisa dikuliti lalu dibunuh dengan penuh siksaan oleh yoongi. memikirkannya saja sudah membuatku merinding.
setelah pulang dari daegu waktu itu, yoongi memarahiku habis-habisan. untung saja ibu sudah ada, jadi kami tidak bertengkar lama. dan yang paling penting, untung saja yoongi tidak melihatku ke daegu bersama taehyung. kalau dia tahu, pasti kuburan sudah digali untukku.
sebenarnya sulit bagi kami untuk pacaran diam-diam. beberapa kali taehyung tidak tahan dan ingin sekali mengunggah selfie kami di instagram miliknya, tetapi aku selalu menahannya dan mengancamnya untuk tidak melakukannya. walaupun pada akhirnya taehyung akan kesal seperti anak kecil nantinya, aku tidak peduli. yang terpenting adalah kami bisa menikmati waktu berdua sebelum peperangan dengan yoongi dimulai.
ibu dan ayah kembali disibukkan dengan pekerjaan. kali ini mereka berada di jepang hingga satu minggu ke depan, jadi aku dan yoongi tertinggal di rumah berdua.
"hari ini temanku datang," ujar yoongi saat aku sedang sibuk menonton tv sambil mengunyah kripik kentang.
"temanmu yang mana?"
"mereka berenam. siapa lagi?"
aku langsung menghentikan kunyahanku. berarti taehyung datang? refleks kedua bibirku mengeluarkan senyuman.
"aku memesan ayam dan bir. kau tidak boleh minum birnya," ujar yoongi lagi.
mulutku langsung melengkung ke bawah. "kenapa? aku sudah legal. aku bukan anak kecil lagi."
"kami bertujuh akan minum bir dan kau gadis seorang diri. kalau kau kenapa-kenapa bagaimana? sebaik-baiknya lelaki, mereka bisa brengsek kalau mabuk."
"berarti mereka menginap?"
"mungkin."
kalau sudah begini aku tidak bisa mengelak. yang diucapkan yoongi tidak salah, walaupun aku sangat ingin minum bir saat ini. lagi pula kalau aku mabuk, siapa yang akan membersihkan kekacauan yang dibuat oleh tujuh lelaki seperti serigala ini?
"aku mau mandi dulu. kalau mereka datang, buka pintunya." setelah itu, yoongi menghilang menuju kamarnya.
aku kembali menonton acara di tv. pasti besok akan menjadi hari yang melelahkan. setiap kali teman yoongi datang, aku selalu membersihkannya. tsk, yoongi memang tidak pernah bertanggung jawab.
bosan menonton acara tv, aku segera mematikan tv-nya. pas pada saat itu, bel rumah berbunyi.
dengan segera aku beranjak dari tempat dudukku dan berjalan mendekati interkom. senyumanku langsung merekah saat melihat taehyung adalah orang pertama yang datang. bagusnya dia sendirian.
aku segera menuju pintu dan membukanya. taehyung langsung tersenyum saat membuka pintu.
"hai, princess," sapanya. "mana yoongi hyung?"
"sedang mandi," jawabku.
taehyung langsung menyeringai. "jadi saat ini kita hanya berdua?"
aku menganggukkan kepalaku.
tiba-tiba saja taehyung memeluk tubuhku erat kemudian mengecup bibirku sekilas. kebiasaannya mengecup bibirku tidak pernah hilang walaupun aku sudah protes beberapa kali. percuma saja diprotes, ia tetap akan melakukannya.
"ekhm."
suara deheman seseorang membuat kami berdua terkejut dan segera melepaskan pelukan kami.
"apa yang kalian lakukan? aku butuh penjelasan di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Fiksi Penggemari'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::