"Pelajaran hari ini selesai, sebelum pulang bapak mau kasih pengumuman, bapak mau memberi kalian kerja kelompok, kalian akan diberi tugas untuk mengamati pengetahuan alam dihutan selama tiga hari, setiap kelompok minimal lima orang dan kalian bebas memilih teman masing-masing, kita akan berangkat besok, jadi segera kalian siap kemas-kemas ya"
Wah asik nih.. setelah seminggu full aku belajar matematika tiba-tiba jalan-jalan ke hutan? Bisa sekalian refreshing deh ngilangin penat hihi..
Ups, ternyata pak alvin memperhatikanku tersenyum sendiri, dasar bodoh.
Aku berjalan keluar kelas menyelusuri koridor, hari ini aku akan pergi ke toko buku untuk membeli beberapa komik, biar cepat lebih baik aku pesan ojek online saja deh,
Tinnn, tinnn.. tiba-tiba muncul pak alvin membunyikan klakson di depanku,
"Mau pulang? ayo bareng.."
"Makasih tawarannya pak, tapi sayang sekali aku ingin ke toko buku membeli kom.." ups sepertinya lebih baik jgn di kasih tau kalau aku akan membeli komik, nanti dia malah berpikir aku tidak belajar lagi.
"Apa..??? Komik ya.."
"Ehh bukan, maksudnya buku tentang komputer pak"
"Haha, memangnya kamu mau ngapain beli buku tentang komputer? Muka km ga bisa bohong deh, ayo cepat masuk, akan ku antarkan"
"Baiklah.."
***
Sesampainya di toko buku, pak alvin sibuk melihat buku-buku sejarah, aku gak nyangka dia ikut menemani sampai kesini, kalau gini aku jadi gak bebas deh memilih komik hmm..
"Kenapa, ko ga lihat-lihat buku? kamu mau membeli komik,kan?"
"Eh emangnya boleh pak..?!"
"Ckck kamu ini.. kalo memang mau beli, ya beli saja, kenapa takut begitu?"
"Aku pikir bapak akan melarangku membaca komik karna takut aku tdk belajar"
"Ya sudah kalau begitu kamu tidak boleh baca komik ya!"
"Eeehhh koo gituu???"
"Hahaha.."
"Ah tidak lucu tauu.."
"Habisnya muka kamu serius sekali sih.."
"Ah yasudah aku pilih-pilih komik dulu ya.."
Rasanya komik-komik ini masih sama seperti bulan kemarin, aku mengambil dua buku komik conan dan dua komik shincan, satu komik serial horror dan dua komik serial cantik, tidak lupa juga buku novel telenovela dengan cover book seorang wanita cantik ala ala marimar.
Setelah selesai memilih buku, aku mencari-cari pak alvin yang dari tadi gak keliatan, setelah ku telusuri di sekitarnya, ternyata dia sedang berada di wahana bermain anak, aku lihat dia sedang memasukkan bola bola basket ke dalam keranjang. Aku langsung ikut bermain disebelahnya, tapi beberapa menit dia baru menyadari keberadaanku,
"Eh kamu udah selesai..?"
"Iya udah. Bapak ini kenapa ga ngomong dulu kalo pergi, aku kan jadi bingung.."
"Aku pikir kamu juga bakal melihatku, jaraknya juga tidak jauh kan,"
"Hmm lagian kenapa bapak tertarik ke tempat ini, apa bapak memiliki masa kecil kurang bahagia?"
"Hahaha..kamu juga kenapa ikutan bermain? Lagian kamu jg, seperti anak kecil yang kehilangan ayahnya saja.. mencariku sampai bingung seperti itu, padahal aku udah wa kamu loh"
"Oh.." tiba-tiba ada kalimatnya yg membuatku sedih.
"Ke-kenapa?"
"Tidak papa"
"Mukamu sedih begitu? Apa kata-kataku menyinggungmu?"
"Ti-tidak, tidak kok, aku hanya.."
"Hanya apa???"
"Hanya pusing saja.."
"Hmm yasudah..aku tidak tau kamu kenapa, tp sepertinya km mempunyai masalah yg tdk ingin km ceritakan, dari pada pusing-pusing lebih baik kita main motor-motoran yg ada disana, gimana? Mungkin itu akan sedikit membuat perasaanmu tenang"
Di menggandeng lenganku ke arah motor-motoran yang berjejer, motor besar seperti motor ninja dengan layar didepannya, aku tidak tau permainan apa ini.
"Kamu bisa bermain ini?"
"Tidak. Aku tdk bisa,"
Dia langsung mengajariku, walaupun aku sedikit kaku karna harus memiring-miringkan bokongku ini ke kiri dan kanan, tidak lama kemudian aku memilih berhenti karna merasa sedikit malu dengan orang orang sekitar yang mulai ramai.
"Lebih baik aku main di mesin capit boneka, kelihatannya itu lebih mudah"
"Baiklah.. aku ikut"
Kami bergantian mengambil boneka boneka itu tapi berulang kali gagal, padahal mesin itu sempat berhasil mencapit boneka tapi belom sampai atas sudah terjatuh, aku sampai memekik tanpa sadar, spontan kami langsung tertawa..
"Kamu ini untuk hal seperti ini saja semangat juangnya keras sekali, tapi untuk belajar malas-malasan"
"Ah bapak mulai lagi deh.. jgn bicara dulu, pokoknya aku ingin fokus sampai mendapatkan satu boneka! Aku gregetan sekali pada mesin ini,"
Entahlah, yang pasti aku yakin sekali bisa mendapatkan boneka itu, walaupun begitu kenyataannya aku tetap gagal lagi, heuhh.. aku menarik nafas panjang, tiba tiba aku baru sadar pak alvin sudah tidak ada disebelahku, kemana lagi dia? Aku langsung membuka hp, mungkin saja dia memberi pesan di wa, tapi belum sempat aku membuka wa dia sudah muncul dengan membawa boneka doraemon,
"Ini untukmu.."
"A-apa ini?" aku tersenyum kaget dan sedikit malu melihat karyawan kasir yang tersenyum melihatku.
"Dari pada kamu pulang tidak berhasil membawa apa-apa, lebih baik aku belikan saja bonekanya, lebih mudah,kan?"
Aku baru sadar ternyata dia membelikan boneka ini di tempat kasir, disitu memang terlihat boneka boneka dan mainan yang dijual. Ahh.. ini so sweet sekali, apakah ini artinya dia mempedulikanku ya?
"Heeii... kenapa melamun? Kamu lapar tidak? Makan dulu yuk disana, aku sudah lapar"
"I iya, makasih ya bonekanya"
"Iya. Ayo cepat.."
30 menit kami menghabiskan makan dan ngobrol-ngobrol sebentar, dan skrg sudah saatnya untuk pulang, tapi sebelum pulang dia membelikanku kue yang lumayan besar saat hendak ku buka, dia bilang kuenya gak perlu dilihat.
"Jangan dibuka disini, nanti rasanya jadi tidak enak, ayo ku antarkan pulang"
"Baiklah.."