Chapter XIII

1.6K 229 100
                                    


Brak!

Jimin hampir menjatuhkan gelas air yang ia bawa saat suara gaduh itu terdengar.

"Jimin!" Suara teriakan keras berhasil mengacaukan ketenangan pagi di rumah yang kesehariannya sangat sepi.

"JIMIN!!" Suara teriakan tersebut semakin keras, hingga membuat Jimin terkaget-kaget. Dengan segera ia menaruh gelas air tersebut di meja makan dan menghampiri sumber suara gaduh tersebut. Ia menyeret kaki mungilnya menuju ruang keluarga, karena Jimin yakin sumber kekacauan tersebut berasal dari suaminya; Kim Taehyung yang mungkin sedang mengamuk di ruang tamu. Jimin menguatkan hati untuk kemungkinan yang terburuk.
'Ayah lindungi aku...' Lirihnya dalam hati.

....

Taehyung menatap nyalang pecahan pas kaca di hadapannya. Tangannya yang besar menggenggam erat susunan bunga mawar yang telah hancur tak berbentuk karena kelopak bunga tersebut telah luruh memenuhi lantai.

"Beraninya... beraninya sialan itu memasuki ruanganku." Geramnya penuh amarah.

Flashback on

Setelah kegiatan panas yang ia lakukan di bathroom mewahnya, Taehyung melangkah keluar dengan perasaan puas.

Sisa-sisa panas di tubuhnya masih terasa. Sungguh, pengalaman tak terlupakan ini akan ia ingat selalu. Ia tersenyum mengingat bagaimana tubuhnya terpuaskan hanya karena tangan besarnya sendiri dan Taehyung tidak mau mengakui apa yang ia rapalkan ketika kepuasan itu menghantam dirinya.

Ia benci, marah, dan mungkin malu mengakui bagaimana bibir penuhnya tersebut menggumamkan nama suaminya; Jimin, dengan penuh nikmat.

Taehyung melepas handuk yang membungkus tubuhnya dan berjalan telanjang menuju walk in closet di bilik terdalam dari kamar tidurnya.

Ruangan yang sedikit temaram ini sungguh luar biasa. Berbagai macam pakaian mulai dari pakaian formal dan santai tersusun cantik di dalam rak lemari raksasa. Di pojok ruangan tersebut juga terdapat berbagai jenis sepatu bertengger apik. Aksesoris seperti kaca mata, ikat pinggang dan yang paling menyita perhatian adalah berbagai jenis jam tangan mewah dari merk-merk terkenal dunia seperti Rolex, Richard Mille, Tag Heuer dan Gucci, semuanya berjejer di tempat itu. Sungguh lengkap dan sangat berkelas.

Taehyung memandang kagum pada ruangan menakjubkan itu. Senyum tercipta di bibirnya, memikirkan kehidupannya yang benar-benar seperti raja.

Mata bulatnya jatuh pada kaca di samping rak pakaian miliknya. Dia melirik sekilas bayangan tubuh telanjangnya di sana. Ia mengamati tubuh kokoh dan tegap, dengan Lengan dan kaki yang panjang dan berotot serta perut sempurnanya yang terbentuk. Tidak akan ada yang mampu menandingi keperkasaan dari dirinya.

Tangannya meraba perut di bagian samping dan merasakan tekstur kulit yang tidak rata. Jika dilihat lebih teliti bagian tersebut tidaklah sama seperti bentuk perut dari kebanyakan orang. Terdapat bekas luka jahitan yang memanjang dan terlihat sedikit mengerikan jika diamati. Taehyung mengusap pelan bagian tersebut.

"Terima kasih untuk hidup yang kau berikan padaku. Aku akan membalas semua kebaikanmu suatu saat nanti." Taehyung bergumam menyebut penolong hidupnya yang sampai saat ini belum ia ketahuai nama dan keberadaannya.

---------------

Taehyung merebahkan kembali tubuhnya di atas tempat tidur. Kamar besarnya bagaikan tempat tidur raja. Ranjang besar dengan pilar-pilar antik dan tirai berwarna putih di setiap sisi, menambah kesan elegan dan sensual dari kamar tidurnya.

FATE : PAIN, REVENGE AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang