1. sekolah

23 0 0
                                    

"Pagi bidadari ku " ujar daniel yg berusaha mendekati nayla

"Apaansih lo!!" bentak nayla lalu pergi meninggalkan daniel di koridor sekolah

"Haii nay". sapa guanlin yg berjalan bersejajar denganku.

"Hai jugaa rwy." balasku.

Pagi ini aku tidak berangkat bersama guanlin Karena rey mengantar ibunya dulu ke pasar.

Jadi aku berangkat sendiri menggunakan g*jek.

Rumahku memang bersebrangan dengan rey. Kita bersahabat sejak kecil. Sampai orang yg tidak mengenalku tapi mengenal guanlin mengira kalau aku ini pacarnya. Begitupun sebaliknya.

Banyak yg bilang kalau persahabatan antara cowo dan cewe itu tidak akan berjalan sebagai sahabat. Pasti diantaranya ada yg memendam rasa. Atau berharap tidak dianggap sahabat, melainkan lebih dari sahabat.

Tapi aku menyangkal omongan mereka. Karena apa? Karena aku dan rey memang bersahabat. Banyak hal yg kita lalui bersama.

Aku satu kelas dengan rey, bahkan sebangku.

"Nay nanti pulang sekolah temenin aku yah". Ajak rey sambil menaruh tas di meja nya sebagai tumpuan tangannya.

"Kemana rey?" Tanyaku

"Udah nanti pokoknya ikut aja ya".

Aku hanya mengiyakan rey.

Sampai guru mata pelajaran pun masuk ke kelas. Bersama murid baru.

Kelas yang tadinya ricuh berubah menjadi hening.

"Selamat malam anak anak". Kata pak lai dengan wajah dan suara yg serius.

"Selamat pagi bapak bukan malem". Sahut anak anak dikelas.

Mereka pun tertawa.

"Sssttt! Pasal 1. Guru tidak pernah salah, pasal 2. Jika guru salah kembali ke pasal satu." Kata pak lai yg membuat kelas ricuh karena candaan nya.

Pak lai termasuk guru yang bisa dijadikan teman. Hobby nya pun macam anak muda. Padahal sudah beristri dan anak nya berumur 5th. Tapi anak murid yg lainnya takut saat dia mengajar. Katanya bakal disuruh nyuciin kandang sapinya.

"Bentar lagi gue ajak balapan nih!".

"Belom aja belom".

"Ga saya traktir lagi loh pak".

"Hahahaha"

Ya kira kira begitulah ocehan dari kelas.

Aku dan rey pun ikut tertawa.

"Baiklah kita kedatangan murid baru dari kota sebelah, silahkan perkenalkan namamu nak".

"Halo teman teman saya rani, saya pindahan dari bandung semoga kalian berteman baik dengan saya, terimakasih". Kata murid baru itu.

"Baiklah kamu boleh duduk di bangku kosong sebelah rey".

Perempuan itu pun duduk di sebelah meja kita. Sebelah rey juga.

Kok perasaanku gaenak yah- batin nayla.

Jam pelajaran berlangsung. Sampai terdengar bunyi lonceng menandakan jam istirahat.

Para siswa/i pun berhamburan. Menuju tujuan mereka masing masing.

"Haii". Rani mendekat ke mejaku dan rey.

"Ehh hai". Sapa rey, dan aku hanya tersenyum.

"Nama gue rani, nama lo rey ya?. Dan lo nayla kan?". Kata rani menebak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my possesive boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang