Kringgg ....... kringgggg .....
perkataan jenika terpotong oleh bunyi bel yang menandakan bahwa jam pelajaran pertama akan segera dimulai .
semua siswa sdh berada didalam kelasnya masing masing , tapi tidak ada satupun guru yang masuk . semua murid tampak bingung karna biasanya tdk seperti ini . guru tdk perna melewatka jamnya , terutama dikelas yg ditempati anes dan sahabatnya . lola pun menyuruh ketua kelas pergi ke kantor untuk memanggil guru. setela 5 menit ketua kelas pun memasuki kelas dgn wajah pucat dan keringat yg bercucuran pertanda bahwa dia hbis berlari .
"lo kenapa ren?" tanya alya kepada si ketua kelas yang dipanggil ren .
" i...ituuu.." ucapnya dgn nada gemetar
"itu apa?, jangan bikin penasaran" kata jenika
"a..ada penemuan mayat digudang kosong di belakang sekolah" ucap rendi nama si ketua kelas
" APA? " jawab semua orang dlm kelas karena terkejut
"mayatnya siapa? "tanya anes, membuka suara karena dari tadi dia hnya diam mendengarkan mereka yg berbiara toh menurutnya itu semua memang tdk penting .
" menurut dugaan polisi itu adalah mayatnya bu alena" ucap rendi
" knp menurut dugaan?" tanya anes lagi
"karena mayatnya di temukan dgn keadan terpotong potong , selain itu di salah satu potongan tubuhnya ada ukiran hufuf A " jelas rendi panjang lebar
"O" jawab anes singkat, yg membuat semua yg ada disana melongo dibuatnya
"berhenti melihatku seperti itu , kalian membuatku risih" ucap anes tanpa melihat mereka
" habisnya masa lo cuma bals O " jawab mutiah
"trus gue harus balas apa WOW bgtu" jawab anes
" serah lo deh nes" bals mutiah pasrah
" eh jen kok lu dari tadi diam aja, wajah lo pucat lagi , lo sakit ?" tanya velis
"hah? e..eng..enggak kok" jawab jenika gugup
" kok lu gugup gitu sih ? jangan jangan lo yang nge-"
" aduh gue ke toilet dlu ya mau panggilan alam nih" ucapan velis terpotong oleh mutiah .
" gue jg ikut mut" jawab jenika sambil berkari keluar kelas
setelah jenika dan mutiah keluar kelas alya membuka suara
" eh kalian rasa aneh gak sama sikapnya jenika dari tdi pagi" ucap alya sambil menatap lola,velis,dan anes secara bergantian
" gue sih agak rasa aneh y, karena dari tadi pagi dia tu keliatan gugup gitu . kyk lagi nyembunyiin sesuatu" jawab lola
"gue juga" jawab velis
"klo lo bagimana nes" tanya alya
"gue si b aja' jawab anes
"lah kok gitu?, lo gak ada curiganya gitu sama dia?" tanya alya
" curiga ap?' tanya anes balik
" curiga kalo dia yg ngebunuh bu alen"jelas alya
"ngak" jawab anes singkat padat dan jelas
" kenapa ngak " tanya velis
"karena ngak penting , lagian juga bagus kan klo tuh guru mati . jadinya gue gak perlu buang buang suara lagi hanya untuk berdebat dengannya" jawab anes
"lagian kenapa juga kita harus curiga sama jenika dia kan sahabatkita , juga klo misalnya memang dia yg ngebunuh tuh guru gue malah berterima kasih sama dia." lanjut anes
"ya jelaslah kita perlu curiga yg pertama tadi pagi velis nemu pisau karat di dalam tasnya jenika . kedua pisaunya ada bekas darah . yg ketiga sikapnya yg bikin kita makin curiga " jelas alya , sedangkan lola dari tadi hanya diam memerhatikan mereka dgn tatapan datar .mendengar pembicaraan mereka dia pun tersenyum lebih tepatnya menyeringai
"ngapa lo senyam senyum ngak jelas gitun la" tanya velis yg mersa aneh dgn lola
"ah tidah papa'jawab lola sambil tersenyu manis , senyum yg beda dengan senyum yg tadi
"klo bgitu dari pada kita mencurigai jenikamending sepulang dari sekolah kita tanya aja ke jenika" usul velis
" yaudah" jawab anes
-
-
-
-
-
-
-
di toilet . . . . .
"lo ngak masuk jen?" tanya mutiah
"ngak"
"trus ngapain lo kesini?"
"tadinya gue mau buang air kecil tapi gak jadi , lo jg knp lama banget sih" jawab jenika agak kesal pasalnya temannya ini sdh 1 jam di dlm toilet . apakah dia tdk capek , pikir jenika
"hehehe . . . . .sori tadi sekalian boker , habis ydah gak tahan" jawab mutia sambil nyengir
" yaudah ayo balik" ajak mutiah
"ayo"
saat mereka akan balik jenika meminta mutiah mengantarnya ke taman belakan , tempat dimana biasanya pembersih sekolah membakar sampah . dan saat mereka ke sana apinya masih menyala
"ngapai kita kesini?" tanya mutiah
jenika tdk menjawan dia malah mengeluarkan kantong pisau karat yg tadi pagi , lalu melemparnya ke dalam api
" kenapa di bakar" tanya mutiah agak curiga
" karna udah karat , nanti baru beli yg baru . yaudah ayo balik nanti dicariin" ucap jenika
sesampainya di kelas mereka berdua langsung duduk dan menaruh beberapa snack dan minuman di meje . tadi sebelum kekelas mereka singgah kekantin karena lapar
"wih tumben? " ucap velis seraya menyambar satu snack
"Idih dasar gak tau terima kasih , udah dibeliin juga" jawab mutiah dgn nada menyindir
"heheehehehe" sedangkan yg disindir hanya nyengir ngyengir gaje
"eh pulang yuk , kan gak ada guru" ajak jenika
"tumben lo ngajak pulang biasanya lo yg ngak mau pulang klo di ajak "jawab velis
"gue kurang enak badan jadi pingin pulang dan istirahat " jawab jenika
" o yaudah ayo"
mereka pun mengemasi tad dan langsung pulang , tapi sebelumnya udah bilang ke ketua kelas , ngak bilang juga ngak papa sih . toh ini juga sekolah milik Anes.
saat mau masuk ke dalam mobil ada mobil polisi yg terparkir di parkiran sekolah. mereka semua bingung . sesaat mereka melirik jenika yg tampak gugup dang berkeringat dingin . mereka pun semakin curiga dengannya , kecuali mutiah yg tdk tau apa apa dan anes yg malas tau . tanpa mereka sadari ada yg tersenyum lebih tepatnya menyeringai melihat bahwa sahabatnya itu semakin mencurigai jenika
" he... ngapain senyum senyum begitu , ayo masuk . mau gue tinggal"
" heheheh sori " ucap orang yg tadi menyeringai lalu masuk ke dalam mobil. mobil mereka pu meninggalkan kawasan sekolah. mereka semua numpang di mobil anes dgn alasan malas bawa mobil sendiri. ban**at bukan?!
-
-
-
-
-
-
-
-
akhirnya update juga , maaf y up nya lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE Is DEVIL,she is PSYCHOPATH
Fiction généraleJangan mengganggunya jika tidak ingin mati dengan tubuh yg tdk utuh.!!!