"Maisha..!!" Suara teriakan yang mampu membelah jagat raya membuat gadis yang tengah terlelap merasa terusik.
"Yaa ampuunn.. ini udah jam brapa? Ini kan hari pertama Maisha sekolah..!!"
"Mamaaaa.. kenapa nggak bangunin Maisha dari tadi sih Maaa.." teriak gadis bernama Maisha itu ketika melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 07.10 WIB
Gadis itu berlari ke kamar mandi dan tak butuh waktu lama ia sudah mengenakan seragam putih-abu dan berlari menuruni anak tangga dengan langkah yang tergesa-gesa.
"Maisha.. sarapan dulu sayang." Panggil Ibu Maisha dengan sedikit berteriak.
"Nggak Maa nanti aja disekolah sarapannya.." balas Maisha sedikit berteriak dan langsung mengayuh sepedanya dengan cepat.
"Mampus gue.. mampuss!" Umpat gadis itu sepanjang perjalanannya menuju sekolah.
.
.
.
."17..18..Huuhh huh.. 19..20.."
Brukkk..
Gadis berparas cantik dengan baju yang sangat basah, rambut acak-acakan tak karuan, menjatuhkan tubuh mungilnya diatas rumput tengah lapang sekolah setelah menjalani skot jam atas hukumannya karna datang terlambat.
"Keren lo Sha, hari pertama sekolah udah dapet hadiah aja." Ujar seorang gadis yang diselingi tawa.
"Lo tuh ya jahat banget sih. Sahabatnya lagi kena musibah malah diketawain." Maisha mendecak kesal.
"Aahh gitu aja ngambek."
Anna,Erika, dan Rissa. Mereka bertiga adalah sahabat Maisha sejak SMP.
"Kantin yuuk laper gue." Ajak Maisha yang langsung disambut anggukan dari sahabat-sahabatnya.
***
"Eh eh itu kak Athaya Nararya Putra!" Sorak Anna ketika melihat sosok pria memasuki kantin.
"Siapa emang?" Tanya Maisha yang langsung disambut tatapan heran sahabat-sahabatnya.
"Demi apa lo nggak tau?"
"Astaga Maisha yakin lo nggk tau?"
"Athaya Nararya Putra cogan se- SMA JAYA II. Lo sekolah disini udah mau dua tahun,trus masuk liburan lo udah lupa gitu?" Cerocos Rissa yang menatap Maisha tajam.
"Hmm.." gumam Maisha yang masih fokus dengan mie ayam di depannya.
Maisha melirik sebentar kearah pria yang bernama Athaya itu dan kembali fokus ke mie ayamnya."Lo coba deketin aja kak Athaya siapa tau dia kepincut sama lo." Saran Erika dengan cengiran khasnya.
"Gue setuju!!" Teriak Anna dan Rissa membuat Maisha tersedak mie ayamnya.
Tak..taak..tak..
Jitakan cantik mendarat mulus dikepala ketiga gadis itu yang langsung meringis kesakitan.
"Eh biarpun gue jomblo kayak gini gue masih punya image yang harus gue jaga ya. Cewe itu dikejar bukan mengejar!!" Decak Maisha yang langsung bergegas pergi dari kantin.
"Aah elo sih.."
"Elo juga kali!"
"Yaa kan elo yang kasih saran."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAISHA
Novela Juvenil"Kepanikanku adalah ketika rasa kagumku kepadamu berubah menjadi rasa cinta, dan lebih dari kepanikan jika rasa itu tak terbalas." ~Maisha~