Bolehkah kami ingin diperlakukan sampai merasa kami sangat istimewa. Mungkin kita terlihat kuat dengan sikap brutal, pemberontak yang kami tunjukkan, tapi kurasa itu hanyalah topeng belaka. Kami cukup lelah dengan segala keterbatasan. Disaat pertahanan kami runtuh, dukunganlah yang kami butuhkan. Ketika kami ingin maju, temani langkah kami untuk maju, tidak peduli ada bahaya, kami siap menghadapi. Karena itu resiko. Kami merasa kuat saat ada genggaman kalian yang menguatkan. Jangan malah disuruh berhenti saat kami ingin maju.
Kami tidak naif. Saat kami terjatuh, Kami cukup berani untuk bangkit menunjukkan sikap terang-terangan. Pemberontakkan yang nyata, itu hanya dilakukan cuma-cuma hanya untuk menarik perhatian. Kami butuh pelampiasan saat tiada lagi yang menopang, tiada lagi yang mengulurkan tangan untuk bangkit. Kami disuruh bangkit sendiri.
Sampai pada titik dimana kami sangat liar, kami lelah dengan sikap itu. Sampai kami lupa bagaimana caranya menghargai orang lain. Kami ingin bersikap sesuai aturan tapi kurasa itu tidak bisa."Kami Hanya Ingin Bebas. Tanpa Harus Dilepas, Genggamlah Kuat Tangan Kami. Tanpa Harus Terikat. Untuk Kita Berjuang Bersama, Sampai Pada Tahap Akhir Cerita".
KAMU SEDANG MEMBACA
DIBALIK 215
Short StoryHanya Sebuah Curahan Hati. Menjadi Seorang Senior Angkatan Pertama. Kisah Menjadi Senior Angkatan Pertama Yang Memulai Perjuanganya Benar-Benar Dari Angka Nol.