"jalan yuk" ernad merangkul sarah, akan tetapi sarah melepaskannya
Ernad tentu terdiam, "hm maaf" ernad menunduk dan sarah bertahan untuk tak tertawa, sarah dengan cepat memeluk lengan ernad, "loh? "
"napa ga suka?"
Ernad menggeleng "enggak"
"nad" ernad berdehem sebagai balasannya
"gue ada tugas" ernad mengerutkan dahinya "kan lo ketos ya iyalah ada tugas" sarah mendengus
"bukan itu "
"terus apa? " sarah menghela nafas
"gue di suruh mata matain orang" ernad langsung melihat sarah dengan tatapan aneh "lah ngapain?"
"soal perpustakaan itu, gue di suruh buat nyelidikin siapa biang keladi nya" sarah menghela nafas lalu menatap ernad
"gue mau bantu, gue gak mau lo kenapa napa, sekarang kan gue yang di depan lo"
Ernad mengacak rambut sarah, sedangkan sarah speechless, "ha ha lo ngomong apaan sih" sarah mengibaskan tangannya, lalu melepaskan pelukannya dan meninggalkan ernad, dengan tangan yang masih seperti awal
'duh napa sesek banget ya?'
Ernad sudah tertawa geli melihat sarah sepeti itu, ia bersedekap dan tetap di belakang sambil memperhatikan sarah yang sedang blushed
Sarah berbalik dan menepuk pelan bahu ernad, "hm lo ga usah bantu gue, gue bisa sendirian kok" setelah itu ia pergi dengan pipinya yang merah
KAMU SEDANG MEMBACA
B O Y N E R D
Teen FictionSetahun membuat saya berbeda di luar dan di dalam, jika dulu saya di belakang punggungmu sekarang tidak, saya yang akan ada di depan mu. Percayalah