▪26▫ di Antara

5.5K 188 7
                                    

Sekarang kita semua bersatu bagaikan simfoni.

Gue dan Fian, Yazha dan si... Entahlah siapa dia. Duduk bersama saling berhadapan bagai 2 pasang yang sangat harmonis

Terlihat seperti sedang mengadakan double date bukan?

Mungkin dimata orang lain akan terlihat seperti itu, tapi di mata gue ini hanya terlihat seperti perkumpulan kotoran kucing yang memuakan

Lebih tepatnya gue muak dengan cewek yang berada di sebelah Yazha itu.

Kenapa gue muak dengan cewe tersebut?

Entahlah hanya Allah yang tahu

Kenapa hanya Allah yang tahu?

Ya karna Dialah yang menciptakan perasaan seperti ini.

Kenapa pera-

Aarrgh kenapa gue malah ngomongin hal ga penting kayak gini?!

'Stop mikirin hal ga penting Ry.. Yang sekarang harus lo lakuin adalah menyelesaikan hukuman sial ini dengan waktu yang singkat tanpa harus adanya si cewek tersebut'
Gue berucap dalam hati.

"Aah Ok jadi!!" gue berteriak menginterupsi keheningan yang ada

Srek!

Tiba tiba sebuah tangan kekar membekap mulut gue.

"Ry lo jangan berisik, ini kita kan lagi diperpus, liat tuh semua orang langsung ngeliat ke arah kita" ucap Fian memperingati masih sambil membekap mulut gue

Gue yang Mendengar ucapan Fian pun segera mengedarkan pandangan kesekeliling.

Bener aja sekarang semua mata memandang ke arah gue dengan tatapan yang serem.

"Ekhem" sebuah deheman menginterupsi gue dan Fian

Detik itu pun tangan Fian yang membekap mulut gue langsung terlepas.

"A-ah maaf Pak" ucap Fian sambil sedikit menundukkan kepalanya

"Jadi kamu mau apa Ry?" tanya Yazha ke gue dan mengabaikan ucapan Fian

Gue yakin sekarang Fian sedang mengumpati Yazha dalam hatinya karna ucapannya baru saja di abaikan.

"Jadi.. Saya mau minta tolong ke bapak, untuk membantu saya menyelesaikan Hukuman yang saya dapat dari pak Danu tadi."

gue menjelaskan maksud dan tujuan gue kepada Yazha yang tepat berada di hadapan gue sekarang.

"Maksud kamu apa? Saya ga paham."

"Bantu Saya nulis 1000 emoticon pak."

"1000 emoji? Kamu bercanda?! Kenapa saya harus bantuin kamu! Kan kamu yang dapat hukuman" protes Yazha.

"Iyatuh saya juga jadi kena" celetuk Fian menanggapi ocehan Yazha

"Eh ya kan lo--"

"Hukuman itukan diperuntukkan untuk kamu jadi kamu sendirilah yang harus nyelesain bukan orang lain"

Ucapan guepun terpotong oleh ocehan sial dari si cewe yang sok tau dan sok menasehati ini.

Sial!

Gue mengumpati si cewe tersebut dalam hati.

"Iya bener kata lidya. Harusnya kamu kerjain sendiri itukan hukuman untuk kamu karna kesalahan yang kamu perbuat juga, nah jadi kamu harus tanggung sendiri." yazha pun menanggapi ocehan cewe tersebut.

Dikarnakan kesalahan yang gue perbuat?

Cih! Udah jelas ini semua gara gara dia yang ngajak gue pergi sampe tengah malem, jadi aja gue tidur kemaleman dan bangun kesiangan.

My Future Is My Bad DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang