Sudah beberapa hari ini Eunbyul tidak masuk sekolah karena sakit demam dan setiap pulang sekolah pun Jeongin menjenguknya sambil membawakan beberapa buah buahan kesukaan Eunbyul
"Gimana hubungan lo sama Jeongin?"
"Biasa aja"
"Jeongin udah nembak lo?"
"Blum sih, tapi dia udah beberapa kali bilang kalo dia sayang sama gue"
"Trus perasaan lo ke Jeongin gimana"
"Hm. . ."
"Gue juga tau ko lo ngarepin Jeongin kan"
"Ih Hyunjin apaan sih lo"
"Sans bu"
"Lo sama Yoona gimana"
"Dih kepo!"
"Bangsat ditanya baik baik malah gitu"
"Hehe, kita udah balikan"
"Serius?! Kapan?"
"Jangan kepo please!"
"Anjir"
Hyunjin dan Eunbyul kini sedang berada disebuah Cafe yang lumayan dekat dengan rumah Eunbyul. Hyunjin sengaja mengajaknya ke Cafe supaya demam Eunbyul berkurang dan pikiran Eunbyul pun fresh kembali
Tak lama, Yoona datang dengan diikuti Jeongin dibelakang nya. Jeongin dan Yoona menghampiri Eunbyul dan Hyunjin yang sedang duduk disalah satu bangku disana
"Ko lo lama sih!"
"Kenapa? Kangen ya"
"Dih gila aja"
"Udah gak usah boong Byul, gue juga tau ko"
"Udah deh Jeong"
"Oke oke gue gak mau ganggu ya, kuy lah Yoon kita keluar aja"
"Iya dari pada kita ganggu Jeongin sama Eunbyul"
"Gamau ganggu kita apa kalian mau pacaran hah?"
"Dua duanya"
Sedari tadi suasana Cafe sangat sepi hanya ada mereka dan para pelayan saja. Setelah Hyunjin dan Yoona meninggalkan Cafe kini hanya ada Jeongin dan Eunbyul disana
Jeongin hanya memainkan jari jari Eunbyul dan Eunbyul pun hanya memandangi Jeongin sambil tertawa tertawa kecil
"Byul?"
"Hm"
"Gimana ke adaan lo?"
"Mendingan ko"
"Eunbyul?"
"Apaan"
"Lo tau kan gue sayang sama lo?"
Eunbyul hanya mengangguk
"Trus, lo gimana?"
"Perasaan gue sama ko, kaya perasaan lo ke gue"
"Hm, kalo misalnya kita LDR lo masih sayang kan sama gue?"
"Emangnya kita bakal LDRan gitu?"
"Mungkin"
"Lo mau pergi?"
"Engga ko"
"Trus buat apa lo nanya kek gitu"
"Pengen tau aja, hehe"
Keesokan harinya saat disekolah, Eunbyul bertemu dengan Hyunjin, Jisung, dan felix
"Eh gimana nih, Eunbyul nyamperin kita" Felix
"Udah lo diem aja" Jisung
"Guys, Jeongin gak berangkat ya?"
"Hm, i-iya Byul"
"Kenapa?"
"Kayanya sih kesiangan deh"
"Oh gitu. ."
"Eh hari ini Jeongin jadi terbang ke Thail-" kata Seungmin sambil berlari menghampiri mereka. Namun Seungmin tidak sempat melanjutkan perkataan nya karena mulutnya sudah ditutupi oleh telapak tangan Jisung
"Aaahhh! Seungmin gue lupa ga ngumpulin tugas ke Bu Hyeoyeon nih! Anterin kuy!"
Jisung langsung merangkul pundak Seungmin dan menyeretnya pergi dari sana
"Hyunjin? Jeongin mau kemana?"
"Di-dia mau ke-"
"Jeongin mau kemana!"
"Eunbyul tenang dulu!"
"Kalian semua udah niat boongin gue hah?!"
"Byul, Jeongin gamau kalo sampe lo nangis gara gara dia mau ninggalin lo.."
"Tapi ya gitu juga Lix! Jeongin bisa kan ngomong baik baik sama gue!"
"Iya tapi kan-"
"Dia mau kemana sekarang! Jawab gue!"
"Thailand"
"Thailand?! Bahkan dia mau pergi ke tempat sejauh itu dia gak mau ngasih tau gue?!"
"Byul…"
"Jam berapa dia terbang?"
"Satu jam lagi"
Eunbyul langsung berlari meninggalkan Hyunjin dan segera keluar dari sekolah karena saat itu penjaga gerbang sekolah sedang cuty jadi langsung saja Eunbyul menerobos dan mencari taxi untuk menghampiri Jeongin yang sudah ada dibandara
Sepanjang jalan Eunbyul terus menelfon Jeongin tapi nomor Jeongin selalu saja tidak aktif yang membuat Eunbyul semakin khawatir kalau Jeongin sudah terlebih dulu terbang ke Thailand sebelum ia menghampirinya
Setelah sampai dibandara, Eunbyul langsung berlari mencari cari Jeongin tapi Eunbyul tidak menemukannya.
Eunbyul terus menangis dan hampir putus asa untuk bertemu dengan Jeongin lagi. Bahkan mereka belum mengucapkan salam perpisahan
Eunbyul terus berlari kesana kemari tapi ia tak menemukan Jeongin sampai akhirnya ia terduduk disalah satu bangku yang ada disana sambil menatap keluar jendela
Eunbyul melihat pesawat pesawat yang terparkir disana, dia terus memikirkan Jeongin dan tidak berhenti meneteskan air matanya
Mungkin ini sudah terlambat, Eunbyul sudah tidak bisa lagi memeluk Jeongin. Fikirannya terus dibayang bayangkan akan Jeongin, saat saat kebersamaan mereka terus membayangi fikiran Eunbyul
Eunbyul marah kepada Jeongin tapi ia juga sedih bahkan rindu. Mungkin inilah jawaban yang sebenarnya kenapa Jeongin sampai saat ini belum menjadikan Eunbyul kekasihnya
Tbc or And?
KAMU SEDANG MEMBACA
Scramble「Hyunjeong」AND
FanfictieHubungan persabatan memang lebih besar daripada hubungan percintaan. Tapi apa jadinya kalau dua sahabat saling memperebutkan satu cinta? Akankan salah satu dari mereka mendapatkan cinta itu atau tidak sama sekali