Warning.!!!!!
Terdapat sebuah dialog yang akan membuat kalian mual bahkan mulas,
Harap sediakan Tissue atau ember ya 😂
Kalo mau gampar si Ferran, boleh tapi siap-siap di patahin tulang kering nya 😂Eh sebelum itu Vote dulu, noh tanda bintang yang ada di pojok paling bawah 😉
Aku tunggu respon kalian yaOk Cekkidoooott
⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩⇩.
.
.
Ferran heran melihat Olivia begitu betah berbincang dengan para pelayan, saat itu Charlotte, sekarang.? Entah siapa nama pelayan itu tapi yang pasti Ferran cemburu melihat Olivia betah berbicara pada pelayan wanita itu.Wanita.? YA, pelayan WANITA.!
'Apa peduli ku.? Yang pasti aku tidak suka Olivia lebih betah bersama orang lain dibandingkan bersama dengan ku.
Ferran berjalan menuju Olivia dengan santai tapi langkahnya tegas, Ferran menggulung lengan kemeja yang ia pakai hingga siku,
Ferran sudah mengganti pakaian nya bahkan ia mandi setelah apa yang terjadi beberapa saat lalu
Tentu saja Ferran tidak ingin Olivia curiga kan.?"Oliv,"
Olivia yang sedang mengobrol dengan salah satu pelayan di halaman Villa. sambil menatap pemandangan yang indah pun menoleh dan mendapati Ferran yang sedang tersenyum ke arahnya
Pelayan itu pun berdiri dari duduknya masih dengan kepala tertunduk ia pamit untuk kembali bekerja.
Ferran menatap Olivia"kenapa kau mengobrol bersama pelayan.?"
"Disini aku sendirian, kau pergi begitu juga dengan Dave. Tadi kau bilang jika aku membutuhkan sesuatu aku bisa memintanya bantuan pelayan kan.? Dan aku butuh teman."
Ferran mengelus kepala Olivia
"baiklah, tidak apa." Ferran menarik tangan Olivia lembut hingga Olivia berdiri,
"kau sudah makan.?"
Olivia menggeleng
"ayo"
"Kemana.?"
Ferran tidak menjawab dan Olivia tidak berniat bertanya lagi karena sekarang Olivia sedikit hafal dengan sifat Ferran, jika ia tidak ingin menjawab maka jangan bertanya lagi karena percuma, dia tidak berniat untuk menjawab kan.?
Setelah mereka berjalan cukup jauh tapi tidak menemukan pintu dari rumah tersebut membuat Olivia menghela nafas pelan, kakinya mulai terasa pegal mungkin sudah sepuluh menit mereka berjalan'Huft, sepertinya Ferran harus menyediakan taksi khusus, rumah ini seperti tidak ada ujung nya.' batin Olivia
Ferran berhenti dari jalannya ia berbalik menatap Olivia
"Kau lelah.? Apa pegal.?" tanya Ferran dan langsung berjongkok melihat kaki Olivia membuat Olivia tidak enak dan ikut berjongkok menjauhkan tangan Ferran yang sudah terulur untuk menyentuh kakinya,
"Eh-- tidak Ferran, aku masih kuat berjalan." Olivia memegang tangan Ferran dan mereka berdiri bersama
"Siapa yang mendesain rumah ini.? Sepertinya orang itu sangat amat cerdas ya.?!"
Ferran mengernyit mendengar itu, ia seperti menangkap nada sindiran didalam ucapan Olivia
"Rumah ini seperti tidak berujung. Sedari tadi kita berjalan berjalan dan berjalan tapi lihatlah, tidak menemukan pintu selain lorong-lorong pendek kemudian kembali berakhir di ruangan besar seperti Aula begini."
Cerocos Olivia ia bahkan sampai berjalan mengelilingi ruangan tersebut sambil menatap interior nya yang khas Indonesia namun ada sedikit sentuhan India juga Eropa.
KAMU SEDANG MEMBACA
OGL| SUDAH DITERBITKAN
Fiksi RemajaOLIVIA'S GAMES LIFE #1 in Teenfiction 28.11.2018 - 30.11.2018 #3 in Teenfiction 03.12.2018 - 08.12.2018 ⚠️WARNING 18+⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DETAIL KEKERASAN HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! . CERITA INI COCOK UNTUK KALIAN YANG SUKA BACA SEK...