Maaf baru update
Author lagi banyak tugas disekolah jadi baru bisa lanjut hari ini.
Sekalian nemenin para jomblo yang galau gak ada yang ngajak keluar malam mingguan😇---------------------------------------------
Author POV~
Waktu sudah menunjukan pukul 19.30 sebentar lagi keluarga Dewantara akan datang untuk menghitbah zahra Putri satu-satunya keluarga Wijaya.
Anisa dan Anin dari shalat isya tadi sudah mempersiapkan segala hidangan untuk acara malam ini. Anin nama bunda Zahra yang selalu menjadi tempat bercerita Zahra setiap saat tak pernah membayangkan jika Putri semata wayangnya sudah besar dan akan segera di khitbah. "Kenapa bun?kok nglamun" tanya Anisa istri reihan. Pertanyaan Anisa membuat Anin tersadar akan lamunannya "bunda gapapa kok sayang" ucap Anin dengan nada lembut. "Beneran bun? " tanya Anisa lagi "beneran sayang " jawab Anin sambil membawa piring ke ruang makan. "Rendra dimana nis?" tanya Anin "dibelakang bun lagi main sama mas reihan" jawab anisa "Zahra masih dikamar ya bun? "Lanjut Anisa "iya nis coba kamu panggil, bunda mau beresin dapur dulu" ucap bunda diangguki Anisa.Anisa sudah berada didepan pintu kamar zahra "zahra udah siap belum?kakak boleh masuk gak?"Ucap anisa sambil mengetuk pintu kamar zahra. "Masuk aja kak, zahra udah siap kok" ucap zahra yang masih duduk dimeja rias.
Anisa menghampiri zahra yang sedang duduk dimeja rias "kakak tau perasaan kamu ra, kakak dulu juga belum siap saat dijodohin sama mas reihan kakak takut mas reihan gak seperti yang kakak harapkan" ada jeda diperkataan anisa "tapi setelah kakak jalani, perkiraan kakak dulu salah kakak bahagia sama mas reihan apalagi setelah ada rendra yang membuat kakak semakin bahagia, kakak cerita ini cuma buat pendapat tentang pengalaman kakak, ikuti kata hati zahra semua jawaban kamu kakak dukung"lanjut Anisa
"Iya kak makasih" ucap zahra
"Zahra turun yuk bunda udah nunggu dibawah"ucap Anisa diangguki zahra kemudian mereka turun bersamaan menuju dapur."Anak bunda udah cantik banget sih"puji Anin membuat zahra merona "apaan sih bun, biasa aja kok" jawab zahra sambil menunduk
"Zahra nanti anterin minuman ke ruang tamu ya sama kak anisa, bunda keluar duluan"ucap bunda "iya bun"jawab anisa dan zahra bersamaan kemudian bunda keluar terlebih dahulu.Zahra POV~
Setelah selesai membuat minuman, aku dan kak anisa keluar menuju ruang tamu.
Aku membawa minuman dan kak anisa membawa makanan ringan.
Sesampai di ruang tamu hening padahal tadi ramai dengan gelak tawa tapi sekarang entahlah mungkin sudah tidak ada topik perbincangan. Aku segera memberikan gelas pertama untuk seorang pria tua baya mungkin itu pak dewantara kemudian gelas kedua untuk wanita Paruh baya mungkin itu istri pak dewantara dan gelas yang terakhir ku berikan pada seorang pria muda yang akan menghitbahku aku belum melihatnya tapi aku pastikan dia faiz calon suamiku "what calon suami sejak kapan aku nerima dia, astagfirullah "batinku
Aku melirik sekilas wajahnya dan ya apakah aku salah melihat dia pak faiz dosen baru dikampus yang menggantikan pak Bimo ah mungkin aku salah liat aku bergegas meletakan gelas didepannya dan aku sempat menatapnya ketika dia juga menatapku. Sepertinya benar dia dosen baru tadi "pak faiz" kenapa jantungku berdebar gini. Lamunanku buyar ketika ayah memintaku duduk disampingnya. Aku segera duduk disamping ayah dan berhadapan langsung dengan pak faiz.
"Hem, jadi ini zahra? " tanya wanita paruh baya yang ku yakini ibu dari pak faiz "iya tante saya zahra"jawabku sambil tersenyum "jangan panggil tante sayang pangil umi aja kaya faiz juga panggil umi"ucap umi faiz lagi "iya u.. mi"jawabku terbata-bata karena aku gugup sekali.
"Pak dewantara mari kita makan terlebih dahulu sebelum membahas inti pertemuan kali ini"ucap ayah mencairkan suasana canggung ini
"Hahahh, kau ini wijaya selalu saja tak mau dalam situasi hening "ucap pak dewantara membuatku tersenyum dan juga yang lain "ayah-ayah gak pernah berubah"ucap bunda membuat semua tertawa. "Mari calon besan sama menantu keruang makan masak tamu dibiarin terlantar"ucap bunda lagi menghentikan tawa kami
"Yang diajak cuma calon besan nih ya ayah sama anak-anaknya enggak" ucap ayah membuat gelak tawa diruangan ini. Aku sedikit melirik pak faiz dan dia tersenyum tipis ya dia terlihat lebih tampan ketika tersenyum "astagfirullah kenapa dia selalu membuatku berbuat dosa"batinku
Sekarang keluargaku dan keluarga pak dewantara sedang menyantap hidangan suasanan hening hanya ada suara sendok yang beradu.Setelah selesai menyantap makanan 2 keluarga ini kembali keruang tamu.
"Begini wijaya langsung keinti pertemuan ini" ucap pak dewantara "ayo faiz kamu yang berbicara"lanjut pak dewantara membuatku gugup.
"Jadi gini om saya faiz adam dewantara berniat mengkhitbah Putri om Salsabila Azzahra Putri Anita"ucap pak faiz dengan lantang membuatku semakin gugup. "Begini nak faiz saya selaku orang tua zahra menyerahkan jawaban kepada zahra karena yang akan menjalani kalian"ucap ayah membuaku sedikit lega karena ayah tak memberikan keputusan sepihak. "Bagaimana nak zahra?" tanya om dewantara membuatku gugup aku melihat bunda tersenyum kepada ku, aku juga melihat kak anisa dan kak reihan mereka tersenyum menyerahkan semuanya kepadaku. "Mohon maaf pak faiz saya belum bisa memberikan jawaban sekarang karena ini terlalu cepat untuk saya, saya pikirkan dulu pak " ucapku dengan mantap membuat om dewantara melihat pada pak faiz ku lihat pak faiz mengangguk "baiklah nak, faiz tunggu jawaban kamu, semoga jawaban kamu tidak mengecewakan nantinya"ucap om dewantara mewakilkan pak faiz dan ku jawab dengan senyuman.
"Kalo begitu saya sekeluarga pamit dulu karena sudah terlalu larut malam"ucap om dewantara "iya pak hati-hati dijalan, jika zahra sudah memberikan jawaban segera saya hubungi"ucap ayah dijawab anggukan oleh om dewantara.-------------
Salam dari author yang imut ini(idih muji diri sendiri) malam minggu gak usah keluar yang jomblo-jomblo mending tidur dirumah.
Jangan lupa klik Bintang dan comentnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta halalku
SpiritualAku tak pernah mengenal arti cinta terhadap sesama manusia yang aku tau hanyalah cinta kepada-Nya. ~Salsabila Azzahra Putri Anita~ Ketika rasa tak mampu bicara dan Tuhan mempertemukan kita dengan cara-Nya maka akan ku buat cinta itu halal. ~Faiz A...