Kalista Cahya Putri

61 10 3
                                    

Matahari sudah muncul yang bertanda kalau pagi sudah tiba waktunya bangun untuk bersiap-siap melakukan aktivitas.

Tetapi berbeda dengan Kalista Cahya Putri yang biasa di panggil Kalista dia masih berada dipulau kapuknya.

TOK! TOK!

Suara ketukan pintu yang sangat kencang membuat tidur Kalista terganggu.

"Woi! Bangun udah pagi ni lu mau telat ke sekolah?!?!" Terdengar suara cowo dari luar kamar Kalista yang sedang berusaha membangunkan Kalista.

Dengan kesal cowo itu membuka pintu kamar Kalista dengan kencang karena ia sudah menunggu lama.

"Buset dah ni bocah cewe-cewe kebo banget."

"BANGUN BEGO UDAH PAGI WOIII!!!" Berteriak di kuping Kalista dengan maksud supaya dia cepat bangun.

"Hmmm." Jawaban Kalista hanyalah 'hmmm' sehingga membuat si cowo itu semakin kesal.

Kalista bangun dari tempat tidurnya dan langsung bergegas ke kamar mandinya itu. Sementara si cowo itu hanya melonggo melihat kepergian Kalista karena kebinggungan. Dia tidak habis fikir dengan Kalista biasanya jika seseorang diganggu tidurnya dia akan marah tapi berbeda dengan Kalista, ketika dia membangunkan Kalista dengan keberisikannya Kalista tidak marah justru ia langsung bergegas pergi ke kamar mandi.

Hari ini adalah hari yang paling Kalista benci mungkin bukan Kalista juga si yang sangat menyebali hari senin mungkin banyak diluar sana anak murid yang tidak menyukai hari senin.

Kalista udah selesai mandi sekarang dua sedang di ruang makan. Moment inilah yang paling dia suka dari keluarga ini dia sangat beruntung memiliki keluarga seperti ini keharmonisan yang sangat diperlukan dalam keluarga.

"Cepetan lu makannya ntar lu telat gue juga telat." Zico membuka percakapan. Ya dia Zico yang tadi membangunkan Kalista.

Dia adalah saudara sepupu Kalista. Dia tinggal bersama keluarga Kalista karena keluarganya yang sangat sibuk dengan pekerjaannya membuat Zico tidak betah dirumah.

Bagi Zico uang itu tidak penting yang diperlukan dalam keluarga yaitu keharmonisan dan kasih sayang karena dengan adanya dua hal itu keluarga tidak akan sering berantem. Zico ingin memiliki keluarga yang utuh. Yang bisa membuat Zici betah dirumah.

"Hmmm." Lagi dan lagi Kalista hanya membalas omongan Zico dengan kata-kata singkat itu lagi.

Walaupun Zico benci dengan kata-kata itu tapi dia tau betul sifat sepupunya itu seperti apa.

"Kalian kalau makan jangan sambil ngomong itu tidak boleh." Terdengar suara Anton - ayah kalista yang menasihati Kalista dan Zico supaya tidak mengobrol pada saat makan. Ayah Kalista memang sangat berpegang teguh kepada agama bahkan ayah Kalista selalu tidak lupa untuk meningati anak-anak nya dan istrinya supaya shalat lima waktu.

"Ayah sudah selesai makan kalau gitu ayah berangkat duluan. Kalista dan Zico hati-hati di jalan. Zico kalau bawa mobil jangan ngebut dan jangan lupa berdoa." Ucap Anton sembari mebersihkan mulutnya.

"Iya om." Ucap Zico sembari salim dengan Anton.

"Iya yah." Kalista salim dengan ayahnya.

"Yah, mamah kapan pulang." Ucap Kalista dingin.

"Mamah pulang besok kemungkinan sampai disini malam." Ucap Anton dengan senyuman.

"Yaudah ayah berangkat assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Ucap Kalista dan Zico bareng.

Kalista mengambil tasnya yang ada disampingnya itu lalu bergegas keluar dan di ikuti Zico. Di dalam perjalanan hanya ada suara musik Spring Day - BTS yang di putarkan di radio. Lagu ini adalah lagu kesukaan Kalista ya Kalista diam-diam adalah seorang K-pop tetapi dia tidak memperlihatkan kepada semua orang. Tapi Zico tau kalau Kalista adalah K-pop.

Terbitnya SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang