Standar Disclaimer Applied
.
.
.
.
Eddy Kim – When Night Falls
Taeyang – Eye, Nose, Lips
.
.
.
Specially For Sarada Birthday
*late to give a gift*
.
.
.
Enjoying for Reading and Reviewing
.
-********************************************-
.
.
.
Hari ini akan berbeda pada hari sebelumnya, ini sebagai kelanjutan kehidupannya. Setelah dulu semasa genin, ia terus mengikuti putra Hokage ketujuh. Kini ia sudah menetap tujuan lain untuk masa depannya nanti. Ia memang tidak tahu apa-apa tentang ikatan dan perasaan yang terhubung.
Namun ketika diceritakan oleh putri kebanggaan Uchiha tentang kisah orangtuanya. Ia pun sadar bahwa ada yang lebih istimewa dibandingkan yang lain, yakni—perasaan cinta.
Cinta
Ia tahu ketika selalu berada di dekat anggota perempuan satu-satunya di tim tujuh, dirinya merada ada sesuatu yang menggetarkan hati.
Ia tahu ketika dia mengalami kesusahan, maka dengan sigap dirinya berusaha untuk mampu membantu.
Ia tahu ketika dia selalu dekat dengan cucu dari Hokage keempat yang digadang-gadang sebagai calon masa depan gadis itu, dirinya merasa marah.
Usianya tidaklah seperti anak-anak semasa genin, semasa masih mengejar mataharinya. Kini tujuannya adalah pusat rotasinya sekarang.
Pada hari ini, ia siap untuk melamar gadis itu.
Di hari spesial bagi gadis itu, ia harus menyampaikan niat untuk menjadi bagian keluarga gadis itu karena perasaan cinta yang mendalam.
Walau sebelumnya, ia harus berhadapan dengan murid dari orangtuanya—Orochimaru yang terkenal protektif pada anak gadis itu. Namun tidak akan mengurungkan niatnya.
Di hamparan pohon sakura yang sedang musim semi, gadis itu telah menunggu.
Dengan berbekal izin dan restu yang didapatnya susah payah dari kedua orangtua gadis itu, ia pun melangkah mendekat dan menepuk bahu sang gadis.
"Sarada."
Mata hitam milik gadis itu sangat cantik seakan menjebaknya di dalam ikatan tak berdasar. Tubuh Sarada berbalik dan menghadap kepada laki-laki yang memanggilnya.
Dengan senyuman tipis dan hangat, ia berikan kepada orang terkasih.
"Mitsuki, ada apa?"
Tarikan napas dan tatapannya terfokus pada sang gadis pujaan.
"Maukah engkau menjadi pusat hidupku, Sarada?"
Sarada sedikit bingung namun masih menerbitkan senyuman.
"Maukah engkau menjadikan diriku sebagai laki-laki kedua yang mencintaimu sampai akhir, Sarada?"
Pengulangan kalimat yang terlontar dari bibir Mitsuki membuat haru Sarada, gadis itu langsung memeluk laki-laki itu dengan erat hingga terjatuh ke hamparan rumput. Ia bahagia dihari ulang tahunnya, ada seorang laki-laki yang berani melamarnya, apalagi sang Papa yang begitu protektif dengannya. Ia bersyukur karena berada disamping orang-orang disayanginya.
"Jadi..., bagaimana jawabanmu, Sarada?"
Mata hitam Sarada menatap mata milik Mitsuki, dengan anggukan mantap dan jawaban yang membentuk kurva tipis bahagia dari laki-laki itu.
"Ya, aku mau, Mitsuki."
Dengan senyuman khasnya, Mitsuki mengetuk dahi gadis itu dan wajah Sarada semakin berwarna dan hangat. Ia tahu gestur ini yang tak sengaja diperlihatkan oleh Sasuke—Ayah dari Sarada kepada anaknya.
"Otanjoubi Omedetou, Sarada."
Sarada pun membalasnya dengan senyuman, "Arigatou na, Mitsuki."
Laki-laki itu tidak membawa tangan kosong, ada cincin yang tersembunyi dan lagsung dipasangkan pada jari manis sang gadis.
Akhirnya akan ada ikatan dan perasaan yang selalu terhubung nanti, yakni perasaan cintanya pada gadis pujaan—Sarada Uchiha.
.
.
.
.
End
YOU ARE READING
Decision
Fanfiction-Selama ini dia selalu mengejar matahari, tapi kini ia berubah mengejar dan harus mendapatkan pusat rotasinya sekarang untuk masa depan. [The late gift for Sarada]. [Mitsuki and Sarada]. Picture @ diem_0404