26

9.2K 731 30
                                    

*****

"KARNA DIA MEMBUTUHKAN MU, MEMBUTUHKAN KALIAN....." Hoseok benar benar tidak tahan lagi, pertahanan Yoongi tak bisa di pertahankan lagi. Setetes air mata mengalir dari pelupuk matanya.

"Dia, Kim Taehyung. Setiap malam selalu ketakutan, setiap malam dia kesakitan dan setiap malam dia menangis bahkan setiap malam dia bermimpi buruk hyung. Dia meminum obat itu dengan baik tapi obat itu tidak berfungsi saat setiap malam dia mengonsumsi obat penenang itu."

Deg

Yoongi terdiam, ia tidak menyanyangka Taehyung melangkah sejauh itu, Taehyung sakit terlalu dalam.

"Aku selalu menghentikannya saat dia akan mengonsumsi obat itu tapi apa kau tahu, dia hanya membutuhkan ketenangan, membutuhkan kehangatan dari mu dan yang lainnya. Mimpi buruk yang dia alami selalu mengingatkan kejadian yang tidak dilakukannya, DIA TERSIKSA HYUNG...." Hoseok mulai terisak, ia benar benar tidak tahan.

Air mata Yoongi sendiri sudah turun dengan deras, ia langsung menompang tubuh Hoseok.

"Dia terluka hyung, dia membutuhkan penompang bagi dirinya tapi penompangnya hilang...."

"Dulu obat penenang itu lebih mendominasi daripada obat pereda rasa sakitnya." Ucap Hoseok, Yoongi memeluk Hoseok.

Bukan Hoseok yang semakin terisak tapi kini Yoongi yang terisak di pelukan Hoseok, Yoongi benar benar sudah tidak kuat dengan sesak di dadanya.

"Setelah aku mengetahui tentang obat penenang itu, dia mulai berhenti tapi setiap malam dia akan menangis, dia sering sakit tapi tetap saja sakit itu sulit untuk di sembuhkan." Ucap Hoseok.

"Mianhae, jeomal mianhae...."

*****

"Hyung...." Jin hanya diam tanpa merespon panggilan Namjoon.

"Aku telah gagal menjadi pilar itu Namjoon-ie..." ucap Jin.

"Hyung, ini semua salah ku." Ucap Namjoon.

"Kita harus menemui Taehyung." Ucap Jin.

"Yoongi hyung yang tahu Taehyung di rawat hyung." Ucap Namjoon.

"Hubungi Yoongi." Ucap Jin.

*****

'hyung...' Jimin langsung mengikuti tatapan Jungkook.

'Taehyung...' lirih Jimin, Taehyung langsung tersenyum menatap keduanya.

Jungkook berlari dengan senang menghampiri Taehyung yang berdiri sedikit jauh dari mereka sedangkan Jimin masih saja mengikuti Jungkook dari belakang.

GREB

'hyung, aku merindukanmu.' Jungkook mengeratkan pelukannya tapi Taehyung melepas pelukannya dengan lembut.

'terimakasih sudah merindukan ku tapi setelah ini jangan merindukan aku lagi atau kalian akan terluka.'

'wae?'

'karena aku...' ucapan Taehyung terpotong.

'Jangan menyuruh kami berhenti untuk merindukan mu Tae karena nyatanya kami akan tetap selalu merindukan mu.' Potong Jimin dan yang dilakukan Taehyung hanya tersenyum.

'kau siap untuk terluka?' tanya Taehyung, Jimin langsung memeluk Taehyung.

'wae?'

'kami siap jika itu membuat mu bahagia.'

'hyung, kajima.' Lirih Jungkook, Jimin langsung melepaskan pelukannya.

'aku tidak akan pergi sampai batas waktunya habis jadi kita harus menghabiskan waktu ini dengan baik.' Ucap Taehyung, Jungkook dan Jimin langsung memandang Taehyung bingung.

The Last Gift to BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang